Dalam artikel tentang The Pianist, admin sempat menyinggung soal Wilhelm Hosenfeld. Dia adalah Nazi yang kemudian menyelamatkan nyawa Wladyslaw Szpilman, seorang Yahudi, kala mengakui kemampuannya bermain piano.
Kali ini, admin akan membahas
lebih dalam tentang sosok Wilm Hosenfeld dan kiprahnya selama melayani The Third Reich.
Story Of Wilm Hosenfeld
Wilm Adabert Hosenfeld adalah
seorang guru sekolah Jerman yang menjadi perwira militer dan diketahui membantu
menyelamatkan sejumlah orang Yahudi Polandia dari Holocaust.
Pada tahun 1940, ketika
tentara Jerman menduduki Polandia, mereka mulai memaksa orang-orang Yahudi
masuk ke ghetto Warsawa, kamp
konsentrasi terbesar di wilayah yang diduduki Jerman. Kamp konsentrasi
tersebut, diperkirakan menampung dari 400.000 orang Yahudi.
Pada bulan April 1943,
pemberontak Yahudi di ghetto bangkit
ketika Nazi berencana untuk memindahkan orang-orang Yahudi terakhir yang
tersisa dan dibunuh. Pemberontakan tersebut, kemudian memaksa Nazi membakar
ghetto hingga rata dengan tanah, sebelum 42.000 penduduk terakhir, dikirim ke
kamp-kamp jagal.
Wilm Hosenfeld, meskipun dia adalah perwira Nazi, rupanya juga menemukan kengerian tersendiri terhadap perlakuan brutal yang dilakukan rekan senegaranya. Itulah kenapa, sembari sembunyi sembunyi, Hosenfeld mengabdikan dirinya untuk tujuan menyelamatkan orang-orang Yahudi dari rezim Nazi.
Kisah Hidup Wilm Hosenfeld.
Lahir pada tahun 1895, Wilm
Hosenfeld sempat melayani tentara Jerman dalam Perang Dunia I sebelum menjadi
guru, suami, dan ayah dari lima anak. Pada tahun 1935, Hosenfeld bergabung
dengan partai Nazi karena ditarik oleh janji mengembalikan Jerman ke
kejayaannya sebelumnya.
Sayangnya, Hosenfeld dengan
cepat menjadi kecewa dengan Nazi ketika Perang Dunia II pecah. Kala Nazi merekrut
veteran dan mengirim mereka ke Polandia, Hosenfeld melihat secara langsung
perlakuan mengerikan terhadap orang Yahudi Polandia di Warsawa tempat ia
menghabiskan tahun-tahun perang.
Ghetto Warsawa membuat
Hosenfeld ketakutan. “Hewan-hewan ini,” tulis Hosenfeld dalam buku
hariannya. “Dengan
pembunuhan massal yang mengerikan terhadap orang-orang Yahudi, kita telah kalah
dalam perang ini. Kami telah membawa kutukan abadi pada diri kami sendiri dan
akan selamanya ditutupi dengan rasa malu.”
Dia juga menulis, “Kitai tidak punya
hak untuk belas kasihan atau pengampunan; kita semua memiliki andil dalam
kesalahan. Aku merasa malu berjalan-jalan di kota.”
Semenjak saat itu, secara
diam-diam, Hosenfeld mulai mencoba menyelamatkan orang Yahudi Polandia.
Dia awalnya mempekerjakan
orang Yahudi untuk bekerja di stadion olahraga yang dia awasi. Kemudian, Hosenfeld akan menyelipkan surat
pembebasan kepada beberapa orang itu agar mereka dapat melarikan diri dari
penjara Nazi.
Pada tahun 1942, Seorang
Yahudi bernama Leon Warm melompat dari kereta menuju Treblinka. Hosenfeld kemudian
memberikan surat-surat palsu dan pekerjaan kepada Warm, sehingga hal tersebut menyelamatkan
nyawanya.
Wilm Hosenfeld Dan ' Sang Pianis'
Kemudian, pada tahun 1944,
Hosenfeld menemukan seorang pria yang kelaparan bersembunyi di sebuah gedung di
Warsawa yang sudah dibom. Władysław Szpilman adalah seorang musisi di Polandia.
Pianis dan komposer tersebut, telah
memainkan lagu-lagu Chopin di radio
ketika Jerman menjatuhkan bom pertama untuk mengawali perang di Warsawa.
Szpilman diketahui melarikan
diri dari kereta yang membawa keluarganya ke kamp konsentrasi. Ketika Nazi
mendeportasi setiap orang Yahudi dari ghetto Warsawa, Szpilman bersembunyi di
sebuah bangunan yang ditinggalkan.
Hosenfeld menemukan Szpilman
di ambang kematian. Tentu Hosenfeld tau bahwa sudah tugasnya sebagai perwira
Nazi untuk menangkap dan menyerahkan seluruh Yahudi kepada atasannya. Namun
ketika Szpilman bilang bahwa dia adalah seorang Pianis, Hosenfeld nampaknya
sedikit menaruh ketertarikan dengan kemampuannya.
Perwira Nazi itu, kemudian
membawa sang pianis ke sebuah piano di manor yang sepi dan memintanya memainkan
sesuatu untuknya. Szpilman, kala itu memainkan Chopin's Ballade in G minor, Op. 23 untuk Hosenfeld.
Setelah mengakui
kemampuannya, Hosenfeld kemudian setuju untuk tidak memberitahu keberadaan
Szpilman kepada Nazi yang lain. Bahkan, petugas itu akan kembali beberapa kali
ke tempat persembunyian Szpilman, membawa makanan mantel hangat, yang
memungkinkannya bertahan selama sisa perang.
Szpilman memberi tahu
petugas itu namanya, dan pianis bersumpah untuk membayar petugas itu setelah
perang. Tetapi Hosenfeld, yang malu dengan hubungannya dengan Nazi, tidak
pernah memberi tahu namanya kepada sang pianis.
Penangkapan Dan Kematian Wilm Hosenfeld
Pada akhir tahun 1944,
gelombang perang berbalik merugikan Jerman. Di Polandia, tentara Soviet perlahan
memukul balik pasukan Hitler dan pada Januari 1945, mereka mencapai Warsawa.
Soviet kemudian menangkap
Wilm Hosenfeld, bersama dengan anggota pasukan Nazi lainnya. Pihak Soviet
kemudian menuduhnya melakukan kejahatan perang dan Hosenfeld pun dipenjara.
Pada tahun 1946, Hosenfeld
mengirim permohonan kepada istrinya. Dalam sebuah surat, dia mencantumkan
nama-nama orang Yahudi yang dia selamatkan selama perang. Dan dia meminta
istrinya untuk menemukan Warm dan Szpilman, berharap mereka bisa membantu
membebaskannya.
Setelah lima tahun di
penjara Soviet, Hosenfeld kemudian disidang di pengadilan militer. Pengadilan
memvonisnya dengan 25 tahun kerja paksa di penjara. Menurut putusan satu
halaman, Hosenfeld tidak memberikan pembelaan.
Sementara Hosenfeld mendekam
di penjara, Szpilman menulis sebuah memoar yang berjudul The Death of a City. Memoar itu merinci pengalaman brutal Szpilman
sebagai seorang Yahudi Polandia selama perang.
Dalam buku itu, Szpilman
menggambarkan perwira Jerman baik hati yang menyelamatkan hidupnya di minggu-minggu
terakhir perang. Memoar itu kemudian diadaptasi ke dalam novel yang berjudul “The Pianist” dan diadaptasikan lagi ke
layar lebar.
Pada tahun 1950, Szpilman
akhirnya mengetahui nama petugas yang membantunya. Tapi sudah terlambat untuk
menyelamatkan Hosenfeld. Lelaki itu meninggal pada tahun 1952, dikurung di
penjara Soviet.
Penyebab kematiannya
kemungkinan adalah penyiksaan.
Warisan Wilm Hosenfeld
Sepanjang perang, Wilm
Hosenfeld kemungkinan telah menyelamatkan nyawa 60 orang, dan banyak dari
mereka adalah orang Yahudi. Namun, tentu tanpa pertemuannya dengan sang pianis
Władysław Szpilman, Hosenfeld mungkin akan terlupakan dalam sejarah.
Dalam memoarnya, Szpilman
menceritakan kebaikan yang ditawarkan Hosenfeld selama hari-hari tergelap
perang. Tanpa Hosenfeld, Szpilman mungkin akan kelaparan atau membeku di
minggu-minggu terakhir sebelum pembebasan.
Hari ini, Hosenfeld dikenang
dalam “daftar orang baik Nazi”—Sebuah
daftar yang jumlahnya, dilaporkan kurang dari 500 orang.
Baca Juga :
- Mengenal Sosok Hermann Göring, “BFF” Adolf Hitler yang Kemudian menjadi orang Yang Paling Dia Benci
- Kisah Hidup Hans-Joachim Marseille, seorang Pilot andalan Pasukan Nazi yang Secara Terbuka Anti-Nazi
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Kisah Wilm Hosenfeld, Sosok Perwira Nazi yang Menyelamatkan “Sang Pianist” Pada Perang Dunia Kedua"
Post a Comment