Selama tujuh tahun, Luis Garavito atau yang lebih dikenal sebagai "The Beast", menyiksa, melecehkan dan membunuh 150 hingga 400 anak laki-laki di seluruh Kolombia.
Crime Of Luis Garavito
Dari tahun 1992 hingga 1999,
Beast memperkosa, menyiksa, dan membunuh 100 hingga 400 anak laki-laki, yang
semuanya berusia antara enam dan 16 tahun. Jumlah resmi korbannya adalah 138—itu adalah jumlah yang dia akui di
pengadilan.
Meskipun begitu, polisi
yakin jumlah korbannya mendekati 400, dan spekulasi tersebut terus terbukti
hingga saat ini, seiring ditemukannya bukti-bukti baru.
1992, Kolombia memang berada
di tengah perang saudara selama beberapa dekade. Perang yang dimulai pada akhir
1960-an itu, menyebabkan ribuan penduduk Kolombia menggelandang karena kehilangan tempat tinggal.
Banyak dari mereka yang
kehilangan tempat tinggal adalah anak-anak, karena orang tua mereka meninggal
dalam perang atau memang sudah lama meninggal. Karena kondisi keamanan yang
tidak kokoh itulah, banyak yang tidak memperhatikan ketika anak-anak itu hilang.
Tentu Luis Garavito yang mengetahui
hal ini, memanfaatkan segala kesempatan yang dia bisa untuk berbuat keji dan
seenak hati. Selama tujuh tahun berikutnya, dia meneror orang-orang tersebut
demi kepuasannya sendiri.
Dalam menjalankan aksinya,
dapat dikatakan bahwa Luis Garavito sangat berhati-hati. Dia secara khusus
menargetkan anak-anak yatim piatu yang tertindas, ataupun tunawisma yang
berkeliaran di jalan-jalan mencari makanan.
Begitu dia menemukannya, dia
akan mendekatinya, memikat mereka menjauh dari jalan-jalan kota yang ramai,
menjanjikan hadiah atau permen kepada anak laki-laki yang lebih muda, dan uang
atau pekerjaan kepada anak laki-laki yang lebih tua.
Untuk terlihat lebih
meyakinkan, Luis Garavito akan berpakaian rapi saat menawarkan pekerjaan. Dia
juga terkadang akan menyamar sebagai pendeta, petani, orang tua, atau pedagang
kaki lima, sebelum kemudian mencari korbannya.
Dia juga akan berpenampilan secara
acak, dan tidak pernah muncul sebagai orang yang sama terlalu sering demi
menghindari kecurigaan.
Kala dia sudah berhasil
memikat, dia akan mengajak korbannya berjalan kaki sembari mengajaknya ngobrol
untuk mendapat kepercayaannya. Tidak jarang, dia akan membawa korbannya berjalan-jalan
di rute yang jauh dan membuat mereka lelah. Kala lelah itulah, dia akan
menyerang.
Luis Garavito akan
menyudutkan bocah yang lelah itu, mengikat pergelangan tangannya. Kemudian dia
akan menyiksa mereka.
Menurut laporan polisi,
Beast benar-benar layak mendapatkan julukannya. Mayat para korban yang
ditemukan menunjukkan tanda-tanda penyiksaan yang berkepanjangan, termasuk
bekas gigitan dan penetrasi anal. Dalam beberapa kasus, alat kelamin korban
diangkat dan dimasukkan ke dalam mulutnya. Beberapa mayat bahkan ditemukan
dalam kondisi dipenggal.
Reign Of The Beast
Lima tahun setelah Luis
Garavito membunuh korban pertamanya, polisi baru menyadari akan banyaknya kasus
anak-anak yang hilang.
Pada akhir 1997, sebuah kuburan
massal ditemukan yang kemudian mendorong polisi untuk melakukan penyelidikan
atas kasus menghilangnya anak-anak tersebut.
Pada bulan Februari 1998,
mayat dua anak telanjang ditemukan di lereng bukit, berbaring bersebelahan.
Beberapa meter jauhnya, mayat lain ditemukan. Ketiganya diikat di tangan dan
lehernya digorok. Senjata pembunuh juga ditemukan di dekatnya.
Saat menggeledah area di
sekitar ketiga bocah itu, polisi menemukan sebuah catatan dengan alamat yang
ditulis tangan. Alamat itu ternyata adalah alamat milik pacar Luis Garavito, yang
telah dia kencani selama bertahun-tahun.
Diketahui bahwa Garavito
memang kerap tidur di di rumah pacarnya. Meskipun ketika polisi mengecek rumah
pacarnya, dia tidak ada, namun sang pacar pada akhirnya mempersilahkan polisi
untuk menggeledah dan mengecek barang-barang yang dia tinggalkan.
Di salah satu tas Garavito,
polisi menemukan foto-foto anak laki-laki, entri jurnal terperinci di mana dia
menggambarkan setiap kejahatannya, dan jumlah korbannya. Itulah bukti kunci
yang kemudian mengantarkan polisi untuk melakukan pemburuan kepada Luis
Garavito.
Singkat cerita, pencarian
Garavito dilakukan selama berhari-hari oleh polisi, di mana tempat tinggalnya
yang diketahui pada akhirnya digrebek dan digeledah, serta daerah-daerah
setempat di mana ia sering nongkrong juga di cek.
Sayangnya, terlepas dari
usaha itu, sosok yang dicari tidak pernah ketemu. Dia benar-benar menjadi
buronan yang tidak bisa ditemukan selama hari-hari pencarian.
The Manhunt
Petunjuk atas keberadaannya,
baru diketahui pada tanggal 22 April. Kira-kira seminggu setelah perburuan
Garavito dimulai, polisi di kota tetangga menangkap seorang pria yang dicurigai
sebagai seorang pedofilia.
Yang melaporkan, adalah seorang
pria tunawisma, yang sedang duduk di sebuah gang, dan melihat seorang anak
laki-laki sedang diikuti dan akhirnya disapa oleh seorang pria yang lebih tua.
Berpikir bahwa situasinya
mungkin akan berubah buruk, pria tunawisma itu pun dengan cepat menyelamatkan si
bocah itu dan memberi tahu pihak berwenang.
Polisi menangkap pria itu
karena dicurigai hendak melakukan kejahatan. Pada akhirnya, dia pun ditahan.
Luis Garavito di Balik Jeruji
Oke, ini sebenarnya adalah
situasi yang aneh. Pasalnya Luis Garavito, kala itu memang ditahan sementara
karena masalah “penyerangan” saja. Karena kepolisian setempat belum menerima
kabar dari polisi daerah lain, mereka tidak tau bahwa mereka baru saja
memenjarakan sosok pembunuh berantai keji yang tengah buron.
Meskipun begitu, semua tetap
terungkap pada akhirnya.
Begitu dia diinterogasi oleh
polisi nasional Kolombia, Garavito pecah di bawah tekanan. Dia, tanpa angin
tanpa hujan, tiba-tiba mengaku
melecehkan 147 anak laki-laki dan menyatakan bahwa dia mengubur tubuh mereka di
kuburan tak bertanda. Dia bahkan menggambar peta ke kuburan untuk polisi.
Ceritanya dikuatkan ketika polisi
menemukan sepasang kacamata di salah satu TKP yang cocok dengan deskripsi
Garavito yang sangat spesifik. Pada akhirnya, dia divonis bersalah atas 138
pembunuhan, meskipun yang lainnya terus diselidiki.
Hukuman maksimum untuk
pembunuhan di Kolombia adalah 13 tahun. Dikalikan dengan 138 dakwaan yang
diterimanya, hukuman Luis Garavito menjadi 1.853 tahun dan sembilan hari.
Berdasarkan undang-undang yang
ada, hukum Kolombia menyatakan bahwa orang yang telah melakukan kejahatan
terhadap anak-anak, diharuskan menjalani hukuman setidaknya 60 tahun penjara,
sebelum dapat menerima pembebasan bersyarat.
Sangat disayangkan bahwa
karena Luis Garavito sangat kooperatif dan bersikap baik di penjara, dia sempat
akan dibebaskan secara prematur pada tahun 2021. Hal tersebut, kala itu
menimbulkan protes keras dari beberapa kalangan yang merasa tidak puas.
Untungnya, bukti-bukti baru
tentang kejahatan yang tidak terungkap, rupanya berhasil menahan Luis Garavito
untuk berada di penjara sedikit lebih lama. Hari ini, dia masih hidup di
umurnya yang ke 65.
Hmm..
Baca
Juga :
- The Crime Of "Son Of Sam" : Kasus Penembakan Malam Hari dan Pembunuhan Berantai David Berkowitz
- Kasus Burke dan Hare : Duo “William” Yang Membunuh Dan Menjual Mayat Korbannya Untuk Profit
- Samuel Little : Kasus Pembunuhan Berantai yang Lebih Parah dibandingkan Ted Bundy dan John Wayne Gacy
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "La Bestia : Kisah Keji Pembunuh Berantai Kolombia, Luis Garavito"
Post a Comment