Violet Jessop adalah perempuan yang sangat dibenci lautan. Karena sekeras apapun lautan mencoba menenggelamkan dan membunuh perempuan ini, lautan tetap tidak bisa.
Sepanjang hidupnya, Violet
Jessop tercatat selamat dalam 3 kecelakaan maritim besar termasuk tenggelamnya
RMS Tittanic, RMS Olympic dan HMHS Brittanic.
Story Of Violet Jessop
Pada tahun 1910, setelah
bekerja sebagai pramugari di kapal Royal Mail Line selama dua tahun, Jessop
diterima bekerja di kapal pesiar RMS Olympic.
Olympic adalah kapal mewah,
kapal sipil terbesar pada masanya. Pada musim gugur 1911, Olimpic diketahui
berlayar meninggalkan pelabuhannya di Southampton. Dalam perjalanan itu, kapal
tersebut kemudian terlibat kecelakaan karena bertabrakan dengan kapal perang
Inggris, HMS Hawke.
Tidak ada korban jiwa, dan
meskipun mengalami kerusakan akibat benturan, kapal berhasil kembali ke
pelabuhan tanpa tenggelam.
Pengalaman itu bisa dibilang
traumatik. Karena tentu saja, kecelakaan laut adalah hal yang menakutkan tidak
peduli sekecil apapun. Sayangnya hal tersebut tidak membuat Violet Jessop
menyerah dalam karirnya.
Tujuh bulan semenjak
kejadian itu, dia kembali bekerja di laut. Kali ini dia diterima bekerja di
sebuah kapal yang terkenal dan dijuluki “The
Unsinkable Ship” atau kapal yang tidak bisa tenggelam. Yap, kapal itu
adalah RMS Tittanic.
Kebanyakan orang mungkin tau
kisahnya, dimana di sebuah pelayaran yang melegenda, kapal Tittanic akan
tenggelam karena menabrak bongkahan es. Sial bagi Jessop, dia tengah bekerja
kala tragedi itu terjadi.
Dari kacamata Violet Jessop,
tatkala kapal Tittanic tenggelam, dia diperintahkan untuk tetap berada di atas
dek untuk membantu para penumpang non-inggris yang yang tidak dapat memahami
instruksi keamanan yang diberikan kepada mereka.
"Aku
diperintahkan untuk berada diatas dek," tulisnya. “Kulihat banyak perempuan riuh. Aku berdiri
di sekat dengan pramugari lainnya, menyaksikan para wanita berpegangan pada
suami mereka sebelum dibawa ke perahu bersama anak-anak mereka. Beberapa waktu
kemudian, seorang perwira kapal memerintahkan kami untuk naik ke sekoci
terlebih dahulu untuk memberi contoh kepada beberapa wanita bahwa itu aman.”
Setelah menghabiskan satu
malam di sekoci, Jessop bersama beberapa penumpang dan rekan-rekannya yang
selamat, kemudian diselamatkan oleh RMS
Carpathia.
Itu adalah kecelakaan
maritimnya yang kedua.
Kisah Jessop
Berlanjut
Anggap saja Violet Jessop
adalah orang yang keras kepala. Sekali lagi, meskipun ikut menjadi korban
tragedi Titanic dan harus menghabiskan malam di sekoci yang membeku, Violet
Jessop masih merasa belum kapok berada di laut.
Pada tahun 1916, selama
Perang Dunia I, White Star Line (perusahaan kapal pesiar yang juga pemilik RMS
Tittanic), diketahui mengubah beberapa kapal mereka menjadi rumah sakit.
Salah satu kapal yang diubah
ini adalah HMHS Britannic, di mana Jessop kala itu bertugas sebagai pramugari
untuk Palang Merah Inggris.
Dia membantu upaya perang
dengan cara ikut mengobati tentara, membawa persediaan, dan melakukan pekerjaan
pramugari untuk para penumpang yang ada di HMHS Britannic.
Sayangnya, Pada pagi hari
tanggal 21 November, Britannic harus tenggelam ke Laut Aegea, karena ledakan
misterius. Sampai hari ini, para penyelidik belum mencapai kesimpulan pasti
tentang apa yang menyebabkan ledakan itu, meskipun pihak berwenang Inggris
percaya bahwa ledakan itu disebabkan oleh torpedo atau ranjau yang ditanam oleh
pasukan Jerman.
Untung bagi Jessop bahwa dia
termasuk personel beruntung yang masih bisa dibawa dan diselamatkan ke perahu
sekoci.
“Semua
mesin dek jatuh ke laut seperti mainan anak-anak. Kemudian kapal itu terjun
dengan gagah berani, buritannya terangkat ratusan kaki ke udara sampai dengan
raungan terakhir, sebelum kapal itu menghilang ke kedalaman.”
Kenang Jessop dalam memoir yang
ditulisnya.
Britannic diketahui
tenggelam dalam 57 menit, menewaskan 30 orang dan hampir merenggut nyawa Jessop
juga. Saat kapal tenggelam, baling-balingnya masih berputar dan mulai menyedot
sekoci yang mengapung Jessop melompat keluar dari sekocinya ke tempat yang aman
tetapi mengalami cedera kepala traumatis dalam prosesnya.
“Aku
melarikan diri, tetapi bertahun-tahun kemudian ketika aku pergi ke dokter
karena mengalami sakit kepala, dia menemukan fakta bahwa pernah menderita patah
tulang tengkorak.”
In The End
Pasca mengalami 3 kecelakaan
beruntun, keluarga dan kerabat sebenarnya mengharapkan Violet Jessop pensiun
dari dunia maritim. Namun, setelah jeda singkat pasca tenggelamnya HMHS
Brittani, dia kembali bekerja untuk White
Star Line pada 1920 dan kemudian Red
Star Line.
Selama sisa karir
pelayarannya, Violet Jessop akan menyelesaikan dua pelayaran lagi keliling
dunia dan memiliki pernikahan yang berumur pendek sebelum pensiun ke Great
Ashfield di Suffolk, di mana dia meninggal pada usia 83 tahun.
Hmm..
Baca Juga :
- Mauro Prosperi dan Kisah Survival 10 Hari di Gurun Sahara
- Juliane Koepcke dan kecelakaan Maut Penerbangan LANSA 508
- Kisah Pramugari yg selamat tatkala jatuh dari ketinggian 33.330 kaki
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Berarti bukan final destination soalnya happy ending.
ReplyDeletemungkin aja ini memang kasus final destination. tapi, kematiannya yang kalah ama jessop
Delete