Dalam pasukan ghost army 23rd headquarters, tidak ada tentara, tidak ada artileri, tidak ada senjata dan tidak ada apapun. Mereka hanyalah sekumpulan ‘orang suka nge-prank’ yang bermodalkan tank balon dan pengeras suara.
Meskipun
begitu, mereka memiliki tugas penting pada perang dunia ke II untuk menipu
tentara Nazi, agar mereka beranggapan bahwa unit ini adalah unit yang berisi banyak
batalyon dan senjata besar-besaran.
The Ghost Army
The
Ghost Army dibentuk pada Juni 1944, yang mana anggotanya terdiri dari warga
sipil yang diambil dari kalangan masyarakat biasa. Mereka merencanakan serta
melaksanakan strategi penipuan untuk mengelabuhi musuh.
“The
Ghost Soldier” itulah sebutan untuk para
anggotanya, adalah orang-orang yang datang dari sekolah seni, biro iklan, dan
berbagai bidang profesional lainnya yang bersangkutan dengan prop dan kostum..
Mereka
menyalurkan bakat mereka untuk menipu barisan musuh dan dengan demikian
membantu pasukan “Asli” untuk lebih baik mengatur jalannya pertempuran. Dengan tipuan
mereka, mereka menyerang psikologis musuh dan benar-benar menjadi pengatur
medan pertempuran yang sebenarnya.
Bayangkan
saja seperti ini :
Dari kejauhan, suara berisik terdengar
dari rantai tank yang beroperasi. Mendengar hal itu, tentara Nazi mencoba
mengelilingi area dan langsung menembakkan senjata mereka ke asal suara itu.
Alih-alih musuh, yang mereka temukan adalah tank palsu yang terbuat dari ban
karet dan suara rekaman “peperangan” yang berasal dari speaker.
Itu, adalah satu contoh “misi pertempuran” yang mereka lakukan—pemasangan tank palsu biasanya akan sangat efektif ketika pesawat pengintai musuh lewat dan mengira kalau tank-tank palsu itu adalah kendaraan sungguhan
Dalam
karir mereka di medan pertempuran, Tentara hantu diketahui melakukan 21 misi
dengan teknik penipuan yang beragam. Banyak tokoh ikonik pada masa itu yang
merupakan anggota dari “The Ghost Army”,
beberapa diantaranya adalah :
- Ellsworth Kelly, seorang Pelukis
- Olin Dows, Artis dan teman pribadi presiden AS
- Harold Laynor, Artis
- Bill Blass, perancang busana
- Douglas Fairbanks Jr., bintang film
- Hilton Howell Railey, jurnalis dan petugas hubungan masyarakat
- George Diestel, perancang set Hollywood
- Art Kane, fotografer fashion
Taktik penipuan
Dibandingkan
dengan tentara asli yang menghadapi musuh secara langsung, pekerjaan The Ghost Army mungkin lebih terkesan Fun dan Jenaka. Padahal, sebenarnya tidak Juga.
Tidak
jarang, tipuan mereka diketahui musuh karena kesalahan-kesalahan tekhnis yang
tidak diinginkan. Seperti angin kencang yang tiba-tiba mendorong meriam karet
untuk menunjuk ke arah lain (atau lebih buruk, mengarah ke teman sendiri di
unit lain dan dikira benar-benar akan menembakan meriam)
Pesawat-pesawat
tiruan, juga pernah layu karena terkena panasnya matahari. Tank balon juga tak
jarang kempes ditengah misi bahkan sebelum berhasil menipu musuh—perlu juga
dicatat bahwa meskipun pasukan di ghost
army pada dasarnya adalah prankster,
namun apabila mereka ditemukan oleh pasukan musuh, pasukan musuh itu tidak akan
segan-segan untuk menembak.
Dalam
salah satu misi, ketika the ghost army
berhasil mengakses frekuensi saluran radio Jerman, mereka diketahui pernah menipu
satu unit untuk mundur dengan mengeluarkan pengumuman sembari meniru suara
komandan musuh.
Mereka
juga diketahui pernah menanam “barang bukti palsu” di tempat-tempat strategis
agar pasukan Jerman mengira bahwa di tempat itu, sempat diduduki oleh pasukan
sekutu (membuat Jerman benar-benar salah arah dalam pengejaran musuh)—barang
bukti yang dimaksud, adalah ibarat “set film” berukuran 1 area yang
menggambarkan sebuah kamp yang sudah ditinggalkan.
Operation Brest
Tentu,
yang paling hebat dari misi The Ghost Army,
adalah sebuah tipu muslihat yang dilakukan di luar Kota Pelabuhan Prancis pada
bulan Agustus 1944.
Tujuan
dari operasi itu adalah untuk mengelabui Jerman agar menyerahkan kota Brest.
Kekuatan yang terlihat dari unit tank Amerika, pada dasarnya ditingkatkan
berkali-kali lipat dari yang sebenarnya dengan menggunakan prop, cahaya buatan dan efek suara.
Persenjataan
tiruan, stasiun radio palsu, dan sejumlah perubahan yang menyesatkan dibawa ke
dalam misi—Artileri palsu juga diciptakan dengan menembakkan tabung flash.
Dalam
misi ini, The Ghost Army diketahui
berhasil mendorong garis pertahanan untuk maju sampai 500 yard selama tiga
malam berturut-turut. Suara-suara alat berat dan langkah tentara yang mendekat,
disertai percakapan dan teriakan, kemudian dimainkan menggunakan speaker dari berbagai arah. Membuat
tentara Jerman yang menduduki kota itu benar-benar percaya bahwa mereka telah
dikepung.
Bahkan
tipuan ini sangat meyakinkan, sampai tidak hanya menipu tentara Jerman, tetapi
juga berhasil menipu tentara ‘kawan’ yang berkemah tak jauh dari lokasi.
Orang-orang
Jerman yang jengkel diketahui berulang kali menembaki lampu yang dinyalakan
oleh baterai. Herman B. Von Ramcke, Komandan Jerman di Brest, mengaku hampir
saja benar-benar percaya sepenuhnya bahwa apa yang dia hadapi adalah invasi besar-besaran.
Meskipun
begitu, sampai akhir dia “mengaku” tidak tertipu oleh serangan tentara palsu
itu. Sayangnya, 38 ribu tentara Jerman yang melakukan pertahanan rupanya sangat
panik dan porak poranda sampai pada pertengahan September, Brest berhasil jatuh
ke tangan pasukan Sekutu.
In The End
The Ghost Army, dibubarkan pada September 1945, dengan selama beberapa
dekade, menyimpan rahasia tentang keberadaan mereka di Perang Dunia ke II.
Alasannya, karena Tentara Hantu memang diklasifikasikan sebagai unit yang sangat rahasia. Meskipun begitu, keberadaan mereka tetap diketahui bertahun-tahun kemudian dari sebuah catatan—dan mereka pun dianggap sebagai salah satu satuan paling unik, yang berkontribusi dalam perang dunia ke II.
Tambahan : Kegiatan Unit ini, sebenarnya diinspirasi oleh Operation Fortitude. Yaitu upaya tipu
muslihat yang digunakan oleh tentara sekutu demi menipu Jerman untuk merebut
pantai Normandy—ada kemungkinan orang-orang yang ada di ghost army, juga ikut ambil bagian dalam menyukseskan keberhasilan Operation Fortitude.
Baca Juga :
- D-Day di Normandy : Invasi Militer Amfibi Terbesar dalam Sejarah, yang terjadi pada Perang Dunia II
- Anti Tank Dog : Upaya Uni Soviet Untuk Melawan Tank Jerman dengan Menggunakan “Bom Bunuh Diri Anjing”
- Fragging : Insiden “Peng-granat-an” para Perwira militer AS oleh anak buah mereka sendiri di perang Vietnam
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Prankster yg dibutuhkan masyarakat.
ReplyDelete