Luisa Cutting diketahui menggunakan Xanax, Adderall, kokain, alkohol, mushroom, dan ganja ketika dia “tanpa sengaja” membantai sahabatnya.
Kasus Pembunuhan Alexa Cannon
Luisa Ines Cutting dan Alexa
Cannon bukan hanya sekedar teman sekamar biasa. Lebih dari itu, mereka sebenarnya
adalah sahabat yang sangat akrab.
Itu, sebelum pada suatu hari
di bulan Januari 2019, Luisa Cutting menjadi gila dan membunuh sahabatnya
sendiri.
Cutting yang berusia dua
puluh satu tahun, adalah seorang mahasiswa di Universitas Radford. Pasca
kejadian, dia menelfon polisi dan mengatakan bahwa dia barusaja melakukan
pembunuhan.
Polisi yang datang di
apartemennya pada pukul 7.45 pagi, mengaku bahwa mereka mendengar suara seperti
“pisau jatuh” sebelum kemudian mereka
mengetuk pintu. Dari dalam apartemen, mereka melihat sosok perempuan yang
berlumuran darah membukakan pintu. Wanita itu berteriak dan menangis “Tangkap aku! Tolong.”
Ketika seorang petugas
bertanya kepada wanita berlumuran darah itu apa yang terjadi, dia berkata, "Aku
membunuhnya."
Memasuki apartemen, mereka
melihat seorang wanita yang sudah tak bernyawa ada di lantai, dengan beberapa
luka tusukan di badan, serta pisau daging yang masih tertancap di mulutnya.
Itu, adalah perempuan yang
kemudian didentifikasi sebagai Alexa Cannon, teman sekamar Luisa Cutting.
Pesta Obat dengan Iblis
Luisa Cutting pun dibawa ke
kantor polisi detik itu juga. Dalam sebuah interogasi yang aneh, polisi menanyakan
apa yang terjadi dan kenapa Cutting membunuh sahabatnya.
Yang bisa dikatakan oleh
Cutting kala itu adalah (dan ini adalah ucapan sesungguhnya) “Aku tadi malam
berpesta Kokain dengan Iblis”
Setelah dilakukan Tes,
polisi menemukan fakta bahwa baru-baru ini, Cutting tidak hanya mengkonsumsi
kokain, melainkan juga mushroom (Sejenis narkoba), Adderall, Xanax, ganja,
alkohol, dan tembakau, juga.
Menurut pengakuan tetangga, Pada
pagi di jam-jam pembunuhannya, dia mendengar teriakan dan pertengkaran dari
apartemen Cutting dan Cannon. Tetangga itu bahkan sempat menelpon 911.
Disisi lain, dalam otopsi mayat
Cannon, diketahui bahwa dia ditikam lebih dari 30 kali. Penikaman itu, memang
terjadi di pagi harinya beberapa menit sebelum polisi datang.
Tentu saja keanehan tidak
hanya sampai disitu. Pasca Cutting mengaku bahwa dia berpesta kokain dengan
iblis, dia juga diketahui berbicara ngelantur tentang kiamat, berkomat-kamit
membaca doa Salam Maria dalam bahasa
Spanyol, sebelum dia berulang kali mencoba memasukkan seluruh tinjunya ke dalam
mulutnya.
Pada akhirnya dia pun dibawa
ke klinik kesehatan mental di mana dia dirawat selama seminggu penuh.
Olah TKP polisi
Setelah surat perintah
penggeledahan diajukan kepada penyelidik untuk menyisir apartemen, mereka
menemukan pil, penggiling, beberapa alat merokok, dan bahan berwarna cokelat
berkapur di area dapur.
Sebuah postingan di akun
Instagram Cannon mengungkapkan bahwa kedua teman sekamar tersebut, telah
bertemu secara online sebelum tinggal berseberangan selama satu tahun, dan
akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama.
Dalam instagram mereka juga
ditemukan Salah satu foto Cannon yang diberi caption cukup menakutkan:
“Love you more Lu, and
everyone pray that we don’t kill each other this year.〈3”
“Aku
Juga sayang kamu Lu, Entah kenapa semua orang berdoa agar kita
tidak saling membunuh tahun ini.〈3”
Persidangan
Dalam persidangan, Luisa Cutting
mengungkapkan bahwa dia menyesal atas perbuatannya. Ungkapan penyesalan itu,
dia bacakan kepada keluaraga dari Alexa Cannon
"Tidak ada kata-kata untuk tragedi ini, dan dari hati saya yang
dipenuhi dengan kesedihan mendalam... Saya sangat, sangat menyesal," katanya.
Keputusan akhir pengadilan,
menyatakan bahwa Cutting bersalah, sebelum kemudian dijatuhi hukuman 40 tahun penjara
(dengan ditambahi program rehabilitasi mental). Kemungkinan pembebasan
bersyarat ada setelah hukuman dijalani selama 20 tahun.
Terlepas dari pernyataan
pengacara bahwa pembunuhan itu dilakukan secara tidak sadar—dan Luisa Cutting
diduga punya “riwayat penyakit mental”, namun keputusan Hakim sudah tidak bisa
diganggu gugat.
Dia akan menjalani masa
percobaan selama satu dekade penuh setelah dibebaskan pada tahun 2039.
Hmm..
Baca
Juga :
- Little Sweet Murder : Kisah Tiga Sahabat Nesse, Sheila dan Rachel
- Kasus Brittney Gargol dan Selfie Terakhir Sebelum Pembunuhan
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Pembunuhan Alexa Cannon dan Pesta Kokain dengan Iblis"
Post a Comment