Georgia Guidestones adalah sebuah monumen misterius yang ada di Georgia, Amerika Serikat.
Kebanyakan orang tidak tau siapa
yang membuatnya dan kenapa ada di sana. Yang jelas, misterinya semakin aneh
karena Georgia Guidestones, adalah monumen berisi instruksi untuk bertahan
hidup di dunia post-apocalypse (pasca
kiamat)
Misteri Georgia Guidestones
Kadang-kadang disebut "American Stonehenge," Georgia
Guidestones sama misteriusnya dengan namanya. Lembaran besar yang disusun
menjadi sebuah monumen di pedesaan Georgia telah membingungkan para penulis dan
turis selama beberapa dekade. Dan apa yang kita ketahui tentang asal-usul
Georgia Guidestones hampir tidak memperjelas gambarannya.
Penggagasnya menyebut
dirinya Robert Christian. Ini bukan nama aslinya dan hanya dua orang yang
pernah bertemu dengannya secara langsung: pertama ahli granit, lalu bankir.
Ketika Christian masuk ke
kantor Elberton Granite Finishing di
Elbert County, Georgia, pada Juni 1979, dia menjelaskan kepada pemimpin
perusahaan Joe Fendley bahwa dia mewakili kelompok anonim yang telah diam-diam merencanakan pembangunan monumen batu
selama 20 tahun— dia mengatakan bahwa dia datang ke Elbert karena tambang
mereka memiliki granit terbaik di Bumi.
Tentu saja Joe Fendley
menerma dengan tangan terbuka si pelanggannya itu.
Robert Christian mengatakan
bahwa ia menginginkan lima lempengan batu tegak yang pada akhirnya akan
memiliki berat masing-masing sekitar 42.000 pon—sekitar dua setengah kali berat
seekor gajah.
Batu-batu ini akan
mengelilingi pilar tengah yang akan berakhir dengan berat hampir 21.000 pon,
yang dengan sendirinya akan di atapi oleh batu dengan berat hampir 25.000 pon
(kalau gak paham gpp, ntar admin kasih gambarnya)
Intinya, Christian
menjelaskan dengan rinci bahwa ia membutuhkan batu seperti itu, Dia juga
mengatakan bahwa dia dia sedang membangun sebuah monumen yang dapat bertahan
dari akhir dunia.
Peradaban manusia akan
menghancurkan dirinya sendiri, Christian percaya, dan monumennya akan
memberikan instruksi untuk siapapun pun yang tersisa dari umat manusia setelah
kiamat.
Monumen Robet Christian
Fendley memperkenalkan
Robert Christian kepada seorang Bankir bernama Wyatt Martin. Setelah berbicara
tentang pendanaan, Wyatt Martin pada akhirnya mampu memverivkasi bahwa sosok
Robert Christian ini benar-benar memiliki dana untuk membangun monumen
tersebut.
Ketika Martin bersikeras
bahwa Christian harus memberikan nama aslinya di dalam transaksi tertulis,
Christian bersikeras bahwa dia hanya akan mengungkapkan namanya kepada Martin, apabila
Martin mau menandatangani perjanjian kerahasiaan dan menghancurkan semua
dokumen sesudahnya.
Selanjutnya, Christian
diketahui mengumpulkan uang dari sejumlah bank di seluruh negeri. Dengan tidak
menarik uang dari satu sumber saja, membuat asal-usul sumber uang tersebut pada
dasarnya tidak dapat dilacak.
Tentu saja selama deal proyek ini, Martin dan Fendley
merasa skeptis. Namun, karena Robert Christian menepati kontraknya dan
benar-benar mengirimkan setoran sebesar $10.000 untuk proyek, mereka tidak
protes lebih lanjut.
Tidak lama kemudian, Fendley
menemukan batu-batu yang dimaksud dan membantu Christian mengamankan lokasi
untuk monumennya. Mereka kemudian mulai melakukan pengerjaan monumen yang
dimaksud sesuai keinginan Robert Christian.
Setelah semuanya berjalan,
Christian mampir ke kantor Fendley untuk yang terakhir kalinya dan mengucapkan
selamat tinggal. Dia berkata, "Kau tidak akan pernah melihatku lagi."
Sejak saat itu, Christian
hanya memberi kabar sekali-duakali dengan menulis surat kepada Martin untuk
meminta agar kepemilikan tanah dipindahkan ke county. Surat-surat itu datang dari alamat yang berbeda-beda dan
tidak pernah datang dari tempat yang sama dua kali.
Tetapi dengan Christian yang
sudah tidak ada kabar, konstruksi tetap berjalan, dan pada Maret 1980, Georgia Guidestones, dengan tinggi
lebih dari 19 kaki dan hampir 240.000 pon, siap untuk diresmikan.
Monumen Aneh
Pasca dibuka kepada publik,
orang-orang akan paham bahwa monumen itu sama anehnya dengan latar belakang
orang yang membuatnya.
Seperti yang ditentukan
Christian, Georgia Guidestones menampilkan sebuah instruksi untuk manusia di
dunia Post-Apocalypse Tidak hanya
itu, monumen itu bahkan menampilkan instruksi tersebut dalam delapan bahasa
termasuk Inggris, Spanyol, Swahili, Hindi, Ibrani, Arab, Cina, dan Rusia
Jika Penasaran, Berikut
adalah daftar Instruksi yang dimaksud :
- Jagalah populasi manusia di bawah 500.000.000, demi keseimbangan abadi dengan alam.
- Rencanakan reproduksi dengan bijak, Tingkatkan kesehatan dan keragaman Ras
- Satukan umat manusia dengan bahasa baru yang serupa.
- Kendalikan Hasrat, Kepercayaan, Budaya dan segala sesuatu dengan akal sehat.
- Lindungilah rakyat dan negara dengan hukum dan peradilan yang adil.
- Biarkan semua negara memerintah secara internal, dan selesaikan perselisihan eksternal di pengadilan dunia.
- Hindari undang-undang buruk dan pejabat yang tidak berguna.
- Seimbangkan hak pribadi dengan kewajiban sosial.
- Hargailah kebenaran, keindahan, cinta dan carilah keselarasan yang tak terbatas.
- Jangan menjadi kanker di bumi dan beri ruang untuk alam.
Selain instruksi ini, Georgia Guidestones juga menampilkan
spesifikasi astronomi yang sangat khusus dan kompleks, sehingga Fendley kala itu
harus mendatangkan seorang ahli dari University of Georgia.
Selain instruksi Post-Apocalyptic, Christian memastikan
bahwa Georgia Guidestones dapat berfungsi sebagai semacam kalender juga.
Keraguan Masyarakat
Tentu saja meskipun
Christian sebenarnya berniat baik (jika dilihat secara dangkal). Sayang hal itu itu
tidak menghentikan banyaknya teori konspirasi, pengacau, dan sejenisnya dalam
berspekulasi.
Ada yang mengatakan bahwa
Georgia Guidestones sebenarnya adalah suar untuk pendaratan makhluk asing. Yang
lain, mengatakan bahwa prasasti itu, merupakan dekrit dari “New World Order” yang mana kiamat yang dimaksud, adalah rencana
pembantaian besar-besaran umat manusia.
Pandangan lain, mengatakan
itu adalah monumen “Satanic” bahkan
ada juga yang bilang bahwa 10 poin yang ditulis adalah “10 Commandements Of Antichrist”
Di tengah semua spekulasi, tidak
ada yang bisa mengkoreksi mereka karena sosok Robert Christian, sudah sepenuhnya
menghilang. Tidak hanya itu, sosok dua orang yang ditemunya, yaitu Martin dan
Fendley juga tidak pernah menceritakan detail lebih lanjut tentang Robert
Christian.
Hal itu tentu saja membuat
kisah Georgia Guidestones menjadi lebih misterius.
Hari ini, monumen itu masih
berdiri dan terlepas dari banyaknya orang yang bilang tidak menginginkan
keberadannya, siapa tau, monumen itu
akan berguna di masa depan. Who Knows?
Selebihnya, masih menjadi
misteri
Baca
Juga :
- La Pascualita, sosok Manekin yang dipercayai merupakan Mayat Asli
- Misteri Death Ray, Mesin Pemusnah Masal yang dibuat Nikola Tesla
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Yg mikir jelek orangnya kurang piknik pasti.
ReplyDelete