Menghindari musuh di medan perang merupakan strategi yang sangat penting. Selama Perang Dunia I, Jerman akan menyerang dengan kapal selam, yang bisa bergerak di dalam laut
Kapal-kapal
sekutu, yang hanya bisa mengapung di permukaan air menjadi sasaran empuk
mereka. Bahkan upaya mengecat kapal dengan kamuflase pun, tidak bisa dibilang
efektif karena kapal tidak bisa sepenuhnya “menyatu” dengan laut menggunakan
kamuflase.
Itulah
kenapa, pernah diciptakan sebuah strategi dengan logika yang aneh : Jika Kau tidak Bisa Membuat Kapal
Tersembunyi, Buat saja Musuh Bingung.
Logika
itu, melahirkan strategi Dazzle Camouflage, yang pada dasarnya adalah mewarnai
kapal dengan warna yang sangat mencolok, dan membuat musuh sulit memahami bahwa
itu adalah kapal tempur.
Dazzle Camouflage
Perang
Dunia I bukanlah era peluru kendali yang dapat mengenai sasaran bergerak dengan
presisi. Pertempuran laut, keseluruhannya lebih tentang ketajaman visual dan
menembak pada titik yang diperkirakan di kejauhan.
Kapal
selam U-Boat yang dikendarai oleh Jerman, mampu bergerak di bawah permukaan air
dan diketahui akan selalu muncul pada jarak tembak dari kapal-kapal pasukan
sekutu.
Dalam
detik krusial itu, sesuatu harus dilakukan, dengan cepat, untuk menyelamatkan
kapal perang sekutu agar tidak ditembak terlebih dahulu. Normalnya, kamuflase
adalah cara untuk menyembunyikan keberadaan antara suatu objek dan sekitarnya. Ibarat
bunglon yang menghijau di dedaunan hijau.
Sayangnya,
pemahaman ini tidak berlaku untuk kapal yang mengambang atas laut dan dibawah
langit yang bergerak. Awan terbentuk dan menghilang dan ombak pun tidak bisa
diam. Terlebih, asap dari cerobong kapal meninggalkan jejak yang sulit
disembunyikan.
Lantas,
apa yang bisa menjadi alternatif untuk menyembunyikan keberadaan Kapal? (perlu
dicatat bahwa pada masa itu, juga belum ada tekhnologi stealth yang bisa menyembunyikan kendaraan militer dari radar)
Solusi
out-of-the-box, datang dari pelukis
Inggris bernama Norman Wilkinson. Pandangannya tentang masalah itu sederhana.
Mengingat bahwa menyembunyikan kapal tidak mungkin dilakukan, mengapa tidak
membuatnya lebih mencolok saja?
Idenya
adalah mengecat badan kapal dengan berbagai bentuk dan desain dalam warna-warna
cerah. Hal tersebut, harapannya adalah agar dapat mengejutkan dan membingungkan
musuh.
Meskipun
hanya sekejap, namun di dalam pertempuran dimana 1 detik sangat berarti, musuh
yang bingung berarti kesempatan untuk menyerang. Dan musuh yang ragu-ragu untuk
menyerang duluan, maka sudah dipastikan kalah dalam pertarungan mental dan
momentum.
Dazzle Camouflage dalam Pertempuran
Ide
yang berani, dan sangat aneh itu, awalnya dipakai dan nampaknya cukup berhasil
mengecoh jarak dan pemahaman sudut pandang dari pasukan musuh yang melihat dari
jauh.
Semenjak
saat itu, diketahui lebih dari 1200 kapal, kemudian dicat dengan Dazzle Camouflage Pada era Perang Dunia
I. Ini termasuk kapal penumpang dan
kapal dagang juga. Kapal saudara Titanic yang terkenal di dunia, RMS Olympic,
juga dicat menggunakan Dazzle Camouflage
pada masa itu.
Itu
adalah ide gila karena pada dasarnya, alih-alih menyembunyikan kapal, Dazzle
Camouflage lebih ke memperlihatkan kapal secara terbuka, seolah-olah
mengatakan: ini aku, pukul aku.
Disisi
lain, dari sudut pandang musuh, Dazzle Camouflage memang cukup menantang
kepekaan dari seorang komandan angkatan laut. Melihat motif yang terlalu “distractinng” itu,
membuat mereka keliru dalam menilai jarak kapal, dan tembakan senjata/meriam
mereka menjadi melenceng dari sasaran
Selama
beberapa waktu, Dazzle Camouflage menjadi strategi yang cukup efektif untuk
mengacaukan serangan Kapal Selam U-Boat Jerman kepada kapal Sekutu.
Yap,, hanya beberapa waktu saja...
Kelemahan Dazzle Camouflage
Pasca
Tekhnologi torpedo Jerman mulai mengalami perkembangan, kapal-kapal yang dicat
menggunakan Dazzle Camouflage dikabarkan malah menjadi sasaran empuk.
Sebuah
kapal surat bernama RMS Leinster, yang dicat menggunakan Dazzle Camouflage,
ditabrak dan dihancurkan oleh sebuah torpedo U-Boat begitu saja. Selain karena
teknologi torpedo Jerman kala itu sedikit mengalami kemajuan dibanding yang
lain, para personil Angkatan Laut Jerman perlahan tapi pasti juga dikatakan
mulai terbiasa dengan obyek-obyek Dazzle Camouflage.
Kala Dazzle Camouflage dirasa sudah tidak efektif lagi untuk “melindungi” kapal, prakteknya pun sepenuhnya ditinggalkan.
Psikologi dibalik Dazzle Camouflage
Dazzle
Camouflage, sebenarnya adalah bagian dari tatanan alam. Zebra adalah contohnya.
Kawanan Zebra, dari kejauhan, tampak sebagai pola garis-garis hitam dan putih
daripada sekelompok hewan yang berkumpul bersama.
Kita
sebagai manusia mungkin dapat memahami bentuk dari kelompok hewan ini dari
jarak jauh. Tetapi pemangsa liar, mungkin hanya melihat gelombang garis putih
dan hitam secara umum saja—bisa dibilang bahwa, apabila Zebra berkelompok itu
juga termasuk upaya pertahanan diri untuk menjauhkan musuh.
Terlepas
dari dihentikannya Dazzle Camouflage sebagai upaya kamuflase, namun
penggunaannya masih tetap dilakukan bahkan hingga saat ini (digunakan untuk
mewarnai benda atau tempat tertentu)
Mitch
Cope, salah satu pendiri Design 99 di
Detroit, Michigan, telah mengamati bahwa bangunan dengan pola desain Dazzle Camouflage rupanya lebih aman
dari vandalisme dibandingkan dengan yang tidak memiliki desain seperti itu.
Dengan
premis ini, studio Design 99 diketahui
sering membuat desain warna abstrak pada rumah yang ditinggalkan, dan mengklaim
bahwa hal tersebut bertindak sebagai pencegah bagi para pengacau dan pencuri.
Hmm..
Baca Juga :
- Kisah Sir Adrian Paul Ghislain Carton de Wiart VC, KBE, CB, CMG, DSO : Seorang Lelaki yang Ketagihan dengan Perang
- Christmas Truce of WWI : Ketika Tentara Jerman dan Inggris Berdamai Di Medan Perang Hanya Untuk Bermain Sepak Bola.
- Unit Spesial No.23, “Pasukan Hantu” dari Militer AS yang Meneror Medan Pertempuran selama Perang Dunia II.
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Out of the box (Diluar kotak) sih idenya
ReplyDelete