Saat admin membuka section Konspirasi Teori sebagai bagian dalam blog ini, admin tau bahwa cepat atau lambat pasti admin akan membahas sebuah artikel yang diluar nalar.
Dan yap, hari itu akhirnya tiba juga. Ini, adalah kisah dari orang-orang yang menyembah Monster Sphagetti terbang sebagai tuhan mereka.
Selamat datang, dalam pembahasan Pastafarianisme.
Apa itu Pastafarianisme?
Pengertian Pastafarian atau pastafarianisme, adalah sebuah kepercayaan atau agama yang
mempercayai bahwa tuhan mereka adalah sosok Monster Sphagetti Terbang. Jika kau
mengira itu aneh, bersiaplah karena kisah para pastafarian ini akan lebih aneh
lagi.
Menurut Kitab Suci Pastafarianisme : Dalam masa penciptaan
alam semesta, Sphagetti terbang “yang tak
bisa dilihat dan tak bisa terdeteksi”, menciptakan alam semesta hanya dalam
4 hari (dalam keadaan mabuk pula)
Pada hari pertama, ia
menciptakan air dari langit. Pada hari kedua, karena lelah melayang dan
terbang, ia menciptakan daratan agar dia bisa beristirahat. Kemudian, di
daratan itu, dia juga menciptakan gunung berapi yang berisi bir dan miras di
tanah yang kemudian akan menjadi “surga” para penganut pastafarian.
Setelah memanjakan diri di
gunung berapi bir dan minum terlalu banyak, Monster Spaghetti Terbang kemudian
dengan mabuk menciptakan lebih banyak lautan, lebih banyak daratan, Pria,
Wanita, dan Taman Eden.
Kala selesai menciptakan
alam semesta beserta isinya, Monster Spaghetti itu terus terbang dan memutuskan
bahwa dia harus membuat pedoman kepada para pengikutnya, yang kemudian akan
diturunkan sebagai wahyu kepada para
pastafarian.
Pedoman yang dimaksud,
adalah hal-hal yang sama seperti agama lain, yaitu petunjuk hidup untuk
mencapai “akhirat dan surga” (yang dimaksud surga tentu saja sebuah tempat
dimana gunung berapi bir berada—disebutkan juga di surga pastafarian, akan ada
banyak penari telanjang)
Konsep neraka juga ada dalam
agama pastafarian. Di neraka, akan sama-sama memiliki gunung berapi bir dan penari
telanjang. Bedanya, bir di neraka itu basi, dan para penari telanjangnya
memiliki penyakit—dikatakan juga di neraka akan banyak pinguin, i dont know why.
Pedoman hidup atau wahyu
yang dimaksud (menurut legenda yang dipercayai para pastafarian), diturunkan
kepada nabi mereka yang bernama Mosey. Mosey adalah seorang Kapten bajak laut
yang melakukan perjalanan ke Gunung Salsa dimana dia mendapat “10 ajaran mending gausah” (I’d Really Rather You Didn’t) dari tuhan
mereka.
Sayangnya, dalam upaya penerimaan wahyu itu, 2 dari 10
Wahyu yang harusnya diterima jatuh dan hilang, sehingga Mosey hanya mendapat 8
saja. 8 Pedoman itulah yang kemudian menjadi rukun utama para penganut
pastafarian.
Tidak sampai disitu saja,
Para penganut pastafarianisme juga menetapkan tanggal-tanggal tertentu sebagai
hari-hari sakral. Contohnya adalah hari jum’at yang dianggap sebagai hari suci,
dan juga hari ulang tahun pembuat mie Ramen sebagai hari Raya
Percayalah bahwa seluruh hal
diatas, bukanlah merupakan karangan Admin semata. Segala macam informasi
tersebut, terdapat dalam alkitab penganut Pastafarian yang disebut “The Gospel Of The Flying Sphagetti Monster”
Ajaran Pastafarianisme
Oke, mungkin segala macam
konsep tentang menyembah Monster Spaghetti terbang terdengar seperti omong
kosong dan bualan yang tidak mungkin dipercayai orang-orang.
Namun percaya atau tidak, di
beberapa daerah dan Negara, Pastafarian memiliki banyak pengikut, bahkan juga
diakui secara hukum (di beberapa tempat) sebagai agama yang setara dengan
Kekristenan, Judaisme dan Islam.
Hal itu, karena terlepas
dari segala macam kekonyolannya, ajaran pastafarianisme menawarkan solusi yang
serius tentang nilai moral dan tanggung jawab kemanusiaan. Ajaran mending
gak usah (I’d Really Rather You
Didn’t) bahkan sering digunakan sebagai argumen untuk membungkam agama lain
dalam menjalani kehidupan spiritual.
Secara garis besar, ajaran
pastafarianisme intinya gini : “mending gak usah (I’d
Really Rather You Didn’t) membangun tempat ibadah yang mewah untuk kebaikan
kami (para pastafarian), dan gunakanlah uangnya untuk hal yang lebih baik,
seperti mengakhiri kemiskinan, menyembuhkan penyakit, mengakhiri perang dsb”
Tentu saja, hal tersebut
secara langsung memang menyindir keberadaan dari Gereja megah, Masjid mewah dan
Kuil-Kuil besar yang sering digunakan sebagai “Simbol kemegahan” dari
agama-agama lain.
Itulah kenapa, bagi
Pastafarian, mereka tidak benar-benar memiliki tempat ibadah sebagai simbol
dari kepercayaan spiritual mereka (meskipun mereka memiliki tempat ibadah pun,
hal itu mungkin cenderung kecil karena “sengaja” dibuat kecil)
The Truth and The Origin
Oke, kita sudah belajar
secara garis besar tentang pastafarianisme. Selanjutnya, adalah breakdown dari kebenarannya.
Pertanyaan pertama, adalah Apakah
Penganut Pastafarianisme itu nyata? Jawabannya adalah Ya, mereka nyata dan
mereka benar-benar ada. Lalu, apakah Agama Pastafarianisme bisa dianggap
setara dengan agama lain? Well, ada sekian ribu agama yang ada di dunia ini
dan secara fakta, pastafarian memang sudah dianggap sebagai agama yang bisa
dianut secara resmi di negara-negara tertentu.
Yang terakhir, apakah
benar bahwa sosok Monster Sphagetti Terbang adalah sosok tuhan yang menciptakan
alam semesta? Nah, Untuk pertanyaan yang ini, masih bisa diperdebatkan.
Jika menurut catatan, pastafarianisme
pertama kali muncul dalam sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada Dewan
Pendidikan Negara Bagian Kansas pada tahun 2005. Surat terbuka itu, datang atas
nama Bobby Henderson (24 tahun)
Dalam surat tersebut, Bobby
Henderson mendebat Dewan pendidikan Kansas dan menyatakan bahwa ajaran
keagamaan (terutama bab penciptaan) tidak layak diajarkan disekolah-sekolah
umum.
Hal tersebut, karena Bobby
menganggap tidak ada yang pasti dari konsep penciptaan. Penciptaan menurut
Kristen, berbeda dengan teori Big-Bang. Dan bagamana kedua hal tersebut
dianggap benar apabila keduanya sepenuhnya berbeda?
Bobby bahkan memberikan
teorinya sendiri atas penciptaan yang menyangkut atas keberadaan Monster
Sphagetti terbang. Dia berpendapat, bahwa teorinya memiliki bobot yang sama
seperti Big-Bang dan konsep penciptaan menurut kristen, karena ketiganya memiliki
sifat yang sama, dimana ketiganya berkutat
kepada spekulasi dan “tidak ada saksi mata” atas kejadian yang
sebenarnya—Tentu saja, surat dan segala isinya itu, awalnya diabaikan oleh
Dewan Pendidikan Kansas.
Menyadari hal tersebut,
Bobby Henderson kemudian mengunggah isi suratnya ke internet. Dan seperti yang
diduga, dia Viral. Bahkan, hal itu membuat Dewan Pendidikan Kansas merespon
(respon yang dimaksud adalah penolakan atas argumen Bobby Henderson tentu saja)
Sayang semenjak tersebar ke
internet, Pastafarianisme malah bangkit dan tumbuh menjadi topik yang hangat
diperbincangkan. Bahkan, “ajaran” tersebut kerap digunakan sebagai simbol dan
gerakan untuk menentang “doktrin penciptaan” yang terlalu kaku di
sekolah-sekolah umum.
Hanya beberapa bulan setelah
suratnya menjadi viral, salah satu penerbit buku langsung menghubungi
Henderson, menawarinya uang muka $80.000 untuk menulis sebuah Alkitab.
Akhirnya, pada bulan Maret
2006, Alkitab “The Gospel Of The Flying
Sphagetti Monster” pun diterbitkan. Buku itu menjadi jembatan baru dalam
penyebaran paham Pastafariansme.
Konten dari buku itu tidak
masuk akal dan bodoh. Namun, terlepas dari kekonyolan Monster Sphagetti Terbang
secara keseluruhan, Pastafarianisme secara tidak disangka berkembang dan malah memiliki
banyak penganut. Bahkan, sampai pada titik dimana pastafarianisme mendapat
pengakuan sebagai agama secara resmi.
Pada tahun 2007, Pastafarian
sudah mendapatkan kursi di acara tahunan American
Academy Of Religions. Mereka, bahkan ditawari untuk mengisi panel yang
membahas tentang manfaat agama.
Semenjak saat itu, Pastafarianisme sering diangkat dalam debat-debat keagamaan, terutama ketika perdebatan yang terjadi berkisar tentang konsep penciptaan. Bahkan, keberadaan pastafarianisme berhasil membuat beberapa negara bagian di Amerika (Termasuk Florida) sepenuhnya meghapus kurikulum agama yang membahas tentang bab penciptaan.
The Pastafarian In Society
Hari ini, Jika kau adalah
penganut Pastafarian yang tinggal di Amerika Serikat, kau diperbolehkan
mengenakan bakul nasi sebagai topi dalam foto KTP atau SIM milikmu. Hal itu,
adalah sebagai tindak pengakuan kepada para Pastafarianism yang menganggap
bakul nasi sebagai aksesoris keagamaan mereka.
Terlepas dari kritik atas
karyanya selama bertahun-tahun, Bobby Henderson percaya bahwa niat aslinya
masih bersinar bagi semua orang yang bergabung dengan Pastafarianisme. Ajaran
ini dimulai sebagai cara untuk menunjukkan bahwa agama tidak boleh ikut campur
dalam pemerintahan, dan memang, Pastafarianisme telah digunakan untuk
membuktikan hal itu berulang kali.
Hmm..
Note
:
Oh iya tambahan, jadi pastafarianisme ini, setiap kali berdoa, tidak berucap “Amin”
atau “Amen” tetapi “Ramen”. Mereka juga punya Puasa "Ramendan" dimana mereka cuman makan mie di hari-hari tersebut. hadehh.. ada ada aja dah.
Baca
Juga :
- Konspirasi Pizzagate dan Perdagangan Anak Berkedok Warung Pizza
- Hipotesis Roko’s Basilisk dan Pembalasan A.I Dimasa Depan
- Kisah Hugh Glass dan Tragedi yang mendasari Film “The Revenant”
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Kasian mana masih muda.
ReplyDeleteTerlalu konyol dan terlalu banyak omong kosong. Sekalian aja jadi Agnostik hadeh.
Soal Big Bang ya? Hmm. Sebenarnya Radiasi CMB cukup untuk menunjukkan Big Bang benar adanya. Hanya saja ini ga bisa menjelaskan misteri Bintang Methuselah.
Cuma itu aja poin yg gue setuju. Sama mungkin yg "Jangan membangun Rumah Ibadah terlalu mewah" sisanya untuk ukuran agama buatan manusia kayanya bener bener ga bisa diterima akal sehat.
well.. menurut admin sih, membangun masjid ataupun gereja besar sebenarnya bukanlah hal yang sia-sia (apabila dilihat dari sudut pandang ekonomi). pasalnya, semakin besar masjid atau gereja atau kuil yang dibangun, maka akan semakin banyak pula jamaah yang bisa ditampung.
Deletesemakin banyak jamaah, maka semakin besar pula kegiatan yang bisa dilakukan.. nah semisal kegiatan yang dilakukan adalah berkaitan dengan sedekah dan bakti sosial, hal itu malah bagus bagi masyarakat (apalagi kalau bisa dilakukan berulang-ulang). dan karena masjid atau gereja bentuknya adalah bangunan/properti, fungsi terapannya bisa berguna untuk berbagai macam hal lain juga.
Jika menggunakan uang seperti cara pastafarianisme ini, semisal uang sekian Miliar hanya diberikan untuk rakyat miskin,mungkin akan membantu mereka secara jangka pendek, namun jangka panjangnya pasti akan kacau balau (iya kalau yang diberi duit paham investasi atau putar uang, kalau pahamnya cuman ngabisin, hilang udah duitnya lama-lama).
..
Namun tentu, penmbangunan tempat ibadah yang dimaksud paling tidak harus dilakukan "secukupnya". Kalau mau buat masjid besar (semisal) ya buat dengan segala fasilitas yang berguna saja. Untuk tambahan ornamen-ornamen (Semisal) pilarnya dilapisi emas dan permata, dsb. jika itu tidak ada manfaatnya, ya mending uangnya digunakan untuk yang lain.
Welcome back! Dark Age
ReplyDelete