Pada tahun 1925, seorang lelaki bernama Percy Fawcett melakukan perjalanan untuk menemukan kota kuno. Terlepas dari semangatnya yang menggebu-gebu akan pencariannya, tidak ada yang mengetahui apakah dia berhasil menemukan apa yang dia cari. Pasalnya, dia tidak pernah kembali dari perjalanan itu.
Pencarian Kota yang Hilang
Legenda
El Dorado telah memikat para penjelajah selama berabad-abad. Dan bagaimana
tidak? Kota legendaris ini konon katanya terbuat dari emas murni. Tapi seperti
semua misteri besar, El Dorado nyatanya menuntut harga yang mahal dari mereka
yang hendak mencarinya. Harga itu, adalah harga serupa yang dibayar oleh
petualang bernama Percy Fawcett pada tahun 1925.
Sesungguhnya,
Fawcett tidak sepenuhnya percaya ada semacam kota hilang yang terbuat dari
emas. Meskipun, dia punya teori bahwa El Dorado tidak sepenuhnya adalah mitos.
Dia memiliki teori bahwa, cerita El-Dorado sebenarnya didasarkan pada kota kuno
nyata yang ada jauh di dalam hutan hujan Amazon. Fawcett, menamai kota ini
sebagai “Z”
Jika
dikatakan dia gila dan delusional,
sebenarnya tidak juga. Pasalnya, Percy Fawcett ini adalah sosok yang sangat
berkompetensi dalam bidangnya. Dia adalah seorang penjelajah dan surveyor terkenal dengan pengalaman
lebih dari setengah lusin melakukan perjalanan melalui Amazon. Lebih dari itu,
dia juga pernah bertugas sebagai artileri di militer Inggris, bertempur dalam
Perang Dunia I, dan bekerja sebagai mata-mata di Maroko.
Tak
perlu dikatakan, Fawcett adalah tipe orang yang sangat menyukai petualangan.
Jadi ketika dia menemukan sebuah dokumen abad ke-18 di Perpustakaan Nasional
Brasil yang ditulis oleh seorang penjelajah Portugis yang berbicara tentang
sebuah kota kuno jauh di dalam hutan, dia tahu bahwa dia harus menemukannya.
Perjalanan Percy Fawcett
Sampai
hari ini, sebagian besar daerah Amazon memang belum dipetakan. Jadi, mudah
untuk membayangkan betapa sulitnya tugas menemukan kota yang hilang di
tengah-tengahnya pada tahun 1920-an.
Tetapi
Fawcett yakin bahwa hubungan baik yang telah dia bangun dengan suku-suku yang
tinggal di Amazon, serta pengalamannya menjelajahi wilayah itu, akan sangat
membantu dalam pencariannya.
Sayang,
upaya pertama Percy Fawcett untuk menemukan kota itu pada tahun 1920 gagal.
Kuda yang mengangkut persediaannya terluka dan dia terpaksa menembaknya. Dia
kemudian tertular penyakit berbahaya jauh di dalam hutan dan harus kembali ke
peradaban agar dapat diobati.
Dia
baru bisa kembali melakukan perjalanannya 5 tahun kemudian. Dengan dukungan
keuangan dari sekelompok investor yang berbasis di London, Fawcett berangkat
lima tahun kemudian untuk upaya penjelajahannya yang kedua.
Kali
ini, dia membawa serta putranya Jack, dan sahabat Jack—seorang anak laki-laki
bernama Raleigh Rimell. Fawcett berharap dengan hanya membawa dua orang
bersamanya, dia akan dapat melakukan perjalanan ringan dan menyelinap melewati
suku-suku yang bermusuhan.
Tahun
1925, Ketiganya berangkat dan masuk ke hutan hujan Amazon. Pada bulan April, grup
tersebut meninggalkan kota Cuiabá di Brasil, yang merupakan salah satu pos
peradaban terakhir sebelum sepenuhnya berada di alam liar Amazon.
Pada
akhir Mei, Fawcett menulis surat kepada istrinya dari sebuah perkemahan yang
dia buat pada ekspedisi sebelumnya. Fawcett menyebutnya "Kamp Kuda Mati," karena itu adalah tempat di mana dia
harus menembak kudanya.
Dalam
surat itu, dia melaporkan bahwa segala sesuatunya berjalan dengan baik dan
meyakinkannya bahwa kesuksesan sudah dekat. Sayang, itu adalah pesan terakhir
yang pernah diterima seseorang dari Fawcett.
Berbulan-bulan
berlalu tanpa ada kabar tentang ekspedisi. Upaya penyelamatan dilakukan, tetapi
tidak ada yang menemukan petunjuk apa pun yang bisa menjelaskan tentang apa
yang terjadi kepada mereka bertiga.
Sepertinya,
Percy Fawcett menghilang begitu saja ke dalam hutan. Penjelasan terbaik mungkin
bahwa dia dan rekan-rekannya dibunuh oleh suku yang bermusuhan.
Dalam
catatan penjelajahan yang ditulis oleh Fawcett sendiri jauh sebelum
ekspedisinya ini dimulai, dia diberitahu berulang kali bahwa penduduk asli
daerah itu cenderung bersikap “jahat” terhadap orang luar.
Hal
itu, bisa jadi memberikan sedikit gambaran apa yang kemungkinan menimpa
rombongan Fawcett.
Cerita dari suku Kalapo
Fakta
menarik, adalah bahwa diantara suku Kalapo (salah satu penghuni Amazon), ada
sebuah cerita tentang kejadian zaman dahulu, dimana ada tiga orang kulit putih
sempat datang dan mengunjungi daerah tempat tinggal mereka.
Menurut
cerita, kelompok itu terdiri dari seorang pria yang lebih tua dan dua pria yang
lebih muda, keduanya terluka. Deskripsi itu tentu cocok dengan rombongan
Fawcett.
Sayang,
lanjutan cerita itu tidak diketahui.
Sampai
hari ini, tidak ada bukti yang jelas tentang apa yang sebenarnya terjadi pada
kelompok tersebut. Sangat disayangkan, namun nampaknya Percy Fawcett dan
rekan-rekannya harus masuk ke daftar korban dari mitos El Dorado.
Hmm..
Tambahan: Kisah si Percy Fawcett ini, sudah ada filmnya btw, yaitu
film Berjudul “Lost City Of Z” yang
tayang pada tahun 2016. Silahkan ditonton kalau mau, anggap aja rekomendasi dari admin.
Baca Juga :
- Mencari Keberadaan Kota Emas Legendaris El-Dorado
- Rencana Nazi Membangun Tank Terbesar Yang Pernah Ada
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Apa yg terjadi pada mereka bakal selalu jadi misteri.
ReplyDeletegreget gan, ada update-an kisah ini ga ya sekarang
ReplyDelete