Sebelum tahun 2013, warga Amerika Serikat tidak mengetahui bahwa Badan Keamanan Nasional mereka (National Security Agency) telah mencuri berbagai macam informasi pribadi dan rahasia dari masyarakat Amerika.
Itulah
kenapa Saat seseorang bernama Edward Joseph Snowden mengetahui fakta tersebut
dan berniat membocorkannya ke publik, dia menjadi sosok yang paling dicari
seantero Negara.
Life Of Edward Snowden
Snowden
lahir di North Carolina sebelum kemudian keluarganya pindah ke Maryland. Ketika
dia masih kecil, dia diketahui putus SMP dan belajar putus-nyambung antara tahun
1999 dan sampai 2005 di community college
(semacam kursus). Dalam pendiikannya itu, dia dinyatakan lulus pendidikan
dasar, meskipun tidak mendapat ijazah.
Pasca
bersekolah, dia kemudian mendaftarkan diri sebagai tentara, dan kemudian masuk
ke pasuka khusus sebelum kemudian diberhentikn 4 bulan kemudian.
Pada
tahun 2005 ia bekerja sebagai Security
di Center for Advanced Study of Language,
sebuah fasilitas penelitian di Universitas Maryland yang berafiliasi dengan NSA
/ Badan keamanan Nasional
Meskipun
dikategorikan relatif kurang pendidikan dan pelatihan formal, Snowden
sebenarnya memiliki bakat dalam komputer dan pemrograman—itulah, alasan yang
membuatnya dipekerjakan oleh CIA pada tahun 2006.
Pada
tahun 2007, dia mendapat Izin khusus dari CIA dan kemudian ditempatkan di
Jenewa sebagai IT. Dia, menjalani pekerjaan sebagai Tekhnisi Keamanan dibawah
perlindungan diplomatik.
Setelah
karirnya yang singkat itu, Snowden
meninggalkan CIA dan direkrut oleh NSA pada tahun 2009. Di sana, ia bekerja
sebagai kontraktor swasta dibawah perusahaan komputer Dell
Dalam
karirnya di NSA itu, dia mulai menemukan sumber-sumber informasi aneh yang
ditimbun oleh NSA. Tatkala dia menggali lebih jauh, yang dia temukan adalah
informasi tentang sejumlah kegiatan NSA—terutama, program pengawasan rahasia atas
masyarakat Amerika dengan cara pencurian data besar-besaran.
(Normalnya, Negara memang menyimpan data
- data tertentu atas masyarakatnya seperti Nama, TTL, dsb. Namun, hal tersebut
adalah data umum yang biasanya penting untuk pendaftaran program pemerintah.
Apabila data yang diambil pemerintah
sudah termasuk chat pribadi, penyadapan panggilan telfon dan lain-lain, maka
hal tersebut sudah termasuk dalam kategori pencurian dan pelanggaran privasi—kita
ingat kembali pernah ada kasus Mark Zuckenberg disidang karena diduga menjual
informasi pribadi pengguna Facebook kepada pemerintah)
Leak Information From Edward Snowden
Pada
Mei 2013 Snowden meminta cuti medis dan terbang ke Hong Kong, di mana selama
bulan berikutnya, ia melakukan serangkaian wawancara dengan wartawan dari surat
kabar The Guardian—itu, adalah wawancara
yang mengungkapkan kegiatan terselubung NSA kepada media.
Di
antara rahasia NSA yang dibocorkan oleh Snowden, terdapat informasi tentang perintah pengadilan untuk
memaksa perusahaan telekomunikasi Verizon (perusahaan SIM card Amerika),
menyerahkan metadata (nomor yang
dihubungi dan durasi panggilan) untuk jutaan penggunanya kepada lembaga
pemerintah.
Snowden
juga mengungkapkan keberadaan PRISM, program penggalian data yang dilaporkan
memberi NSA, Biro Investigasi Federal, dan Kantor Pusat Komunikasi Pemerintah, akses langsung ke server
raksasa Internet seperti Google, Facebook , Microsoft, dan Apple.
Pada
tanggal 9 Juni 2013, pasca ceritanya itu diterbitkan The Guardian dan The
Washington Post, Edward Snowden maju secara publik dan mengatakan bahwa dia
adalah orang yang membocorkan informasi tersebut. Terlepas dari The Guardian
dan The Washington post yang menyebut bahwa sumber mereka adalah anonim, Edward Snowden memutuskan
membongkar identitasnya sendiri karena dia merasa tidak perlu bersembunyi saat
dia tidak melakukan kesalahan.
Dalam
wawancara berikutnya dengan South China Morning Post, dia mengklaim bahwa NSA
telah meretas komputer China sejak tahun 2009.
Hunt For Edward Snowden
Kembali
ke Amerika, NSA sudah mengetahui kerugian mereka dan memutuskan untuk memburu
Edward Snowden. Pengadilan Amerika Serikat, mendakwa Snowden atas Spionase pada
tanggal 14 juni 2013.
Menindak
lanjuti upaya mereka untuk menangkap Snowden, Pejabat Departemen Kehakiman,
termasuk Jaksa Agung Eric Holder, mulai bernegosiasi dengan pihak berwenang di
Hong Kong dalam upaya untuk memulai prosedur ekstradisi (memulangkan Snowden ke Amerika Serikat)
Namun,
Pemerintah Hong Kong menolak untuk bekerjasama dengan AS, dan Snowden, dengan
bantuan organisasi media WikiLeaks, dijemput dan diterbangkan ke Moskow, di
mana keberangkataanya itu, membuat pihak Amerika semakin memanas.
(Amerika
takut saat Snowden berada di Rusia, dia akan membocorkan Informasi apapun yang
merugikan Amerika Serikat kepada Rusia—karena secara Naluri, Rusia adalah ‘musuh
bebuyutan’ Amerika Serikat)
Snowden,
setibanya di Moskow, diketahui tidak mampu keluar dari bandara Sheremetyevo,
karena pasportnya sudah dibekukan oleh pemerintah Amerika Serikat.
Menurut
Pers Rusia, Vladimir Putin mengkonfirmasi bahwa Snowden, yang paspornya telah
dicabut oleh AS, tetap berada dalam batas-batas zona transit internasional
bandara Sheremetyevo Moskow.
Putin
dengan tegas menyatakan bahwa Rusia tidak akan ambil bagian dalam ekstradisi
Snowden ke Amerika Serikat. Meskipun, dia juga mengatakan bahwa dia tidak ingin
kehadiran Snowden merusak hubungan dengan Amerika Serikat.
Dalam
pernyataan lain, Putin mengatakan bahwa jika Snowden ingin tetap berada di
Rusia, “Dia harus menghentikan
pekerjaannya yang bertujuan membahayakan hubungan Rusia dengan Amerika.”
Snowden
sendiri, semenjak saat itu diketahui tinggal selama lebih dari sebulan di zona
transit bandara Sheremetyevo. Karena dia belum bisa menginjakkan kakinya ke
tanah Rusia tanpa membawa dokumen (pasport) yang legal. Snowden, saat itu sudah
mengajukan perlindungan ke sekitar 20 negara, termasuk Rusia.
Pada
akhirnya, Setelah menghabiskan lebih
dari sebulan di bandara tersebut, Snowden diberikan status ‘pengungsi sementara’
oleh Rusia, dan diizinkan melewati pos imigrasi—ia meninggalkan bandara ditemani
seorang staf WikiLeaks.
Dampak Pembocoran Informasi oleh Snowden
Meskipun
Presiden Barack Obama mengkritik metode Snowden, namun pada Agustus 2013, ia
kemudian mengumumkan pembentukan panel independen untuk memeriksa praktik
pengawasan pemerintah AS.
Temuan
panel itu, yang diterbitkan pada Desember 2013, merekomendasikan agar segala
macam pengumpulan massal atas catatan telepon masyarakat, dihentikan oleh
lembaga pemerintah.
(Intinya, secara ‘resmi’, segala macam praktek
pencurian data masyarakat oleh pemerintah, dibekukan atau dilarang)
Presiden
Barack Obama kemudian menekankan bahwa upaya spionase, alangkah baik dilakukan
kepada musuh-musuh Amerika secara umum, daripada kepada masyarakat Amerika
sendiri.
Pada
April 2014 The Guardian A.S. dan The Washington Post dianugerahi Penghargaan Pulitzer untuk Public Sevice atas peran mereka dalam melaporkan pelanggaran
privasi yang dilakukan NSA—Snowden, menganggap penghargaan tersebut sebagai
pemulihan nama baiknya.
Pada
Agustus 2014, saat status ‘pengungsi sementara’ Snowden di Rusia berakhir. Pemerintah
Rusia memberinya izin tinggal tiga tahun (efektif 1 Agustus). Izin itu kemudian diperpanjang pada 2017, dan pada
akhirnya, Snowden diberikan izin tinggal permanen pada tahun 2020.
Dia
tinggal di Rusia hingga hari ini.
Hmm..
Baca Juga :
- Menilik Kembali Tragedi letusan Krakatau para tahun 1883
- Kisah Survival Tami Oldham Ashcraft pasca diterpa badai di laut
- Kasus Aneh Menghilangnya Kris Kremers dan Lisanne Froon
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Wikileaks itu seinget gue punyanya Julian Assange (Sange?) dan banyak membocorkan dokumen rahasia yg entah dapet darimana.
ReplyDeleteSoal Snowden, yg dia lakukan udah tepat banget. Gue setuju. Tapi soal NSA harusnya publik sudah tau lama karena Sidney Sheldon udah nulis di Doomsday Conspiracy soal kegiatan busuk mereka.
Itu salah satu novel spionase terbaik yg gue pernah baca.
Mamarika Rusia (Sekarang. Bukan yg dulu) banyak yg bilang cuma pura pura musuhan. Mereka aslinya temenan.
wah, kalau aksi negara terungkap, namun dengan embel-embel "konspirasi", masih ada kemungkinan bisa salah (mungkin hal tersebut yang membuat awalnya para warga AS gak terlalu peduli)
Deletetemenan ? nggak juga. dari cold war jadi silent war...
ReplyDelete