Di menit berikutnya, dia pun
mencoba memotret beberapa pesawat yang lepas landas. Tidak ada niatan apapun
dibalik aksinya selain hanya untuk coba-coba.
Satu minggu kemudian,
tatkala dia mencetak foto hitam putih hasil jepretannya, salah satu foto nampak
lebih menonjol dari yang lain. Ini, adalah foto yang dimaksud :
John Giplin, berhasil
mengabadikan seorang lelaki yang jatuh dari pesawat
Lelaki yang jatuh dari Langit
Lelaki yang jatuh itu,
adalah seorang remaja bernama Keith Sapsford (14 Tahun). Beberapa jam sebelum
tragedi, dia diketahui menyelinap ke landasan di Bandara Sydney, dan naik ke
kompartemen roda pesawat untuk mencari tumpangan ke Jepang.
Bahkan sampai pesawat
bertipe Douglas DC-8 itu lepas
landas, tidak ada yang mengetahui kalau Keith Sapsford sedang terbaring dan
menunggu di kompartemen roda.
Yang tidak diketahui pemuda
itu adalah, kompartemen roda tempat ia berbaring pada dasarnya memiliki pintu
yang akan terbuka tatkala pesawat hendak melipat roda masuk ke badan pesawat.
Dan yap, hal itulah yang terjadi.
Ketika pesawat membuka kembali kompartemen rodanya untuk menarik kembali
rodanya, nasib Keith Sapsford sudah dipastikan. Dia jatuh 200 kaki ke
kematiannya, berhadapan langsung dengan tanah atau aspal.
Pasca kejadian itu,
didatangkanlah kemudian ahli forensik untuk mengecek bagian dalam pesawat
(pengecekan dilakukan beberapa hari kemudian karena pesawat sudah lepas landas
dan tidak tau apa yang terjadi pada awalnya).
Di dalam kompartemen roda
tersebut, penyidik menemukan jejak tangan dan jejak kaki, serta benang dari
pakaian anak laki-laki itu—Jelas di mana dia menghabiskan saat-saat
terakhirnya.
Untuk membuat segalanya
menjadi lebih tragis, sebuah simulasi menjelaskan tentang bagaimana Keith Sapsford
pada dasarnya tidak mungkin selamat bahkan jika dia tidak jatuh ke tanah
sekalipun. Suhu yang membekukan dan kekurangan oksigen yang parah tatkala di
udara, akan membuat tubuhnya mati beku atau kesulitan bernafas. Terlebih,
karena diketahu bahwa, Keith Sapsford hanya mengenakan kemeja lengan pendek dan
celana pendek.
Kenapa dia melakukan aksinya?
Pasca kejadian tersebut,
kepolisian Australia pun mendatangi keluarga Sapsford. Mereka menjelaskan yang
terjadi sekaligus mencoba memahami motif dibalik aksi Keith Sapsford tersebut.
Rupanya, menurut penjelasan
orang tuanya, Keith beberapa waktu lalu sudah dikirim untuk sekolah Ke sebuah
Asrama Katolik. Entah karena dia tidak betah disana, dia pun diperkirakan
melarikan diri.
Hal yang terjadi berikutnya,
adalah hal yang bahkan tidak diperkirakan oleh orang tua Keith Sendiri—yap,
kabur dengan cara nebeng pesawat.
Sebenarnya, jauh sebelum
Keith melakukan aksinya, dia dan keluarganya baru saja melakukan perjalanan ke
luar negeri. Dikabarkan bahwa perjalanan itu memiliki dampak yang sangat luar
biasa kepada Keith Sapsford.
Tetapi setelah mereka
kembali ke Randwick (rumah mereka), Keith tiba-tiba merasakan kekosongan luar
biasa. Dia mengatakan dia ingin traveling
lagi, bilang bahwa dia terlahir untuk hal itu. Sederhananya, dia gelisah di
Australia.
Disisi lain, orang tuanya
menyadari kegelisahan itu dan tentu saja tidak bisa melakukan apa apa. Itulah
kenapa, mereka kemudian memutuskan untuk mengirim Keith ke asrama Katolik—mereka
berpikir, mungkin suasana baru dan teman baru, akan membantu anaknya menikmati
hidup disini dan melupakan segala macam pikiran-pikiran tentang dunia diluar
Australia.
Sayangnya, orang tua Keith
nampaknya meremehkan ‘nafsu berkelana’ yang sangat kuat dari bocah itu. Hal
itu, kemudian mengarah ke pelariannya.
Fakta dibalik nebeng Pesawat
Pada tahun 2015, Otoritas
Penerbangan Federal Amerika Serikat menerbitkan sebuah penelitian yang
menunjukkan bahwa kemungkinan selamat dalam upaya nebeng di kompartemen roda pesawat, adalah sangat tipis.
Tidak seperti Sapsford, orang
yang pernah selamat atas hal serupa diketahui nebeng ke dalam sebuah penerbangan yang relatif rendah dan singkat
(berbeda dengan penerbangan antar benua yang lama dan jauh di ketinggian
tertentu)
Di kasus lain, dalam kasus nebeng pada penerbangan tahun 2015 dari
Johannesburg ke London, sang penumpang gelap dinyatakan selamat sampai tujuan. Itu
sebelum kemudian dia dilarikan ke rumah sakit karena mengalami komplikasi fisik
yang parah. Dia meninggal tak lama kemudian pasca dirawat,
Penumpang gelap lainnya yang
selamat dari penerbangan, adalah pada tahun 2000 dari Tahiti ke Los Angeles.
Namun, dia mengalami hipotermia parah pasca turun dari pesawat.
Secara statistik, telah
tercatat 96 upaya nebeng pesawat
antara tahun 1947 dan 2012 di kompartemen roda. Dari 85 penerbangan dan 96
orang itu, 73 diantaranya meninggal dan hanya 23 saja yang selamat.
Hmm..
Baca
Juga :
- Kasus Pembajakan Berdarah Pesawat Pan Am Flight-73
- Penerbangan Santiago 513 dan Lompatan Waktu
- Story Of LISA, Kisah anak kecil dan teman Imajinasinya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Jumlah kematian nya terlalu tinggi. Bahkan walaupun ada yg selamat, gue bakal mikir 2 kali kalo mau nebeng jadi penumpang gelap.
ReplyDeletemending beli tiket dah trus naik, atau malah mending nipu seluruh maskapai pura-pura jadi pilot biar dapat tumpangn gratis (kayak catch me if you can)ahaha.
Delete