Enam tahun setelah kasus keluarga Perron, keluarga lain di Enfield, Inggris mulai mengalami hal supranatural yang serupa
Pada bulan Agustus 1977, keluarga Hodgson mulai melihat dan mendengar hal-hal aneh. Janet, yang saat itu berusia 11 tahun, ingat duduk di tempat tidur dan melihat meja riasnya tiba-tiba meluncur melintasi ruangan—meja itu bergerak sendiri.
Kemudian keluarga itu juga mulai
mendengar ketukan datang dari berbagai tempat di rumah. Janet ingat ibunya
berpikir bahwa ada pencuri, atau ada gelandangan yang bersembunyi di rumah
mereka.
Namun, seiring waktu
berjalan, semakin banyak hal aneh terjadi. Pada akhirnya, keluarga itu yakin
kalau rumah mereka berhantu.
Kasus Enfield Haunting
Hodgson mulai mengalami aktivitas poltergeist
di rumah Enfield mereka pada tahun 1977. Pada awalnya, Peggy, seorang ibu
tunggal dari empat anak, tidak percaya putrinya Janet (11 tahun), dan Margaret
(12 tahun), ketika mereka mengatakan kepadanya bahwa meja rias di kamar mereka
bergerak sendiri.
Itu sebelum kemudian Peggy
melihat dengan mata kepalanya sendiri, beberapa hari kemudian bahwa meja rias
itu benar-benar bergerak—bahkan, secara kasar meluncur dan membanting ke pintu,
memblokade anak-anaknya yang masih ada di dalam kamar.
Tidak tau harus bagaimana,
Peggy kemudian menelfon polisi, mengatakan bahwa ada sesuatu yang aneh terjadi
di rumahnya.
Polisi sempat tertawa
mendengar pernyataan Peggy saat perempuan itu bilang bahwa ada semacam ‘poltergeist’
di propertinya—sebelum kemudian, pada akhirnya para polisi itu menyaksikan
sebuah kursi bergerak sendiri melintasi ruangan.
Gangguan hanya bertambah
buruk semenjak saat itu. Keluarga Hodgson dilaporkan mengalami segala macam
kejadian aneh di rumah selama 18 bulan ke depan. Termasuk furnitur yang
terbalik, mainan yang dilempar, suara gedoran, tulisan yang muncul di dinding,
dan bahkan anak-anak yang melayang saat tidur.
Janet bahkan sempat
melaporkan bahwa disuatu malam, dia pernah terbangun dengan kondisi tercekik
oleh tirai jendela kamarnya sendiri.
Peggy sebenarnya gencar
meminta bantuan kepada orang lain. Namun sejauh itu, belum ada yang memberikan
bantuan yang cukup berarti (beberapa ritual pembersihan dari pemuka agama nampaknya
tidak terlalu berpengaruh)
Pada suatu ketika, seorang
fotografer dari tabloid Daily Mirror
bernama Graham Morris menyambangi kediaman Hodgson. Dia kemudian melakukan
semacam dokumentasi dan liputan terkait kisah berhantu Enfield—ini, kemudian
membuat kasus tersebut sangat ramai diperbincangkan.
Dari dokumentasi itu, ada salah satu foto yang cukup terkenal yang diambil Morris.
Morris menjelaskan, bahwa
dia menangkap kejadian ini, dimana Janet yang sedang diwawancara di tempat
tidurnya, tiba-tiba melayang dan terlempar dari ranjang.
"Kondisi
di rumah ini sangat kacau, benda-benda beterbangan dan orang-orang
berteriak," kata Morris tentang kunjungannya,
Pasca dokumentasi tersebut,
Daily Mirror memperkenalkan keluarga Hodgson dengan NESPR (New England Society for Psycic Research). Organisasi paranormal
itu, kemudian mendatangkan psycic bernama
Maurice Grosse dan Anita Gregory. Bersama mereka, ada juga
sosok dan Guy Lyon Playfair yang
merupakan seorang penulis.
“Ketika
aku pertama kali sampai di sana, tidak ada yang terjadi untuk sementara waktu.
Kemudian aku melihat potongan Lego terbang melintasi ruangan, dan kelereng. Hal
yang luar biasa adalah, ketika aku mengambilnya dengan tanganku, benda-benda
itu terasa sangat panas,” kata Grosse kepada penulis Will Storr
tentang hari-hari pertama penyelidikannya
Tim paranormal itu, kemudian
melakukan ritual pemanggilan arwah dengan menggunakan Janet sebagai medium
(perantara).
Dalam sesi itu, mereka
terhubung dengan sosok hantu yang mengaku bernama Bill Wilkins. Roh itu,
memberitahu Grosse dan Playfair bahwa dia mengalami pendarahan sampai mati di
ruang tamu rumah tersebut (bertahun-tahun lalu)
Mereka kemudian
mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada keluarga Wilkins—yang kemudian
membenarkan bahwa ada salah satu anggota keluarga mereka, yang meninggal di
rumah itu.
Upaya pembersihan
Selama beberapa bulan
kedepan, penyelidikan terus dilakukan. Salah satu penyidik yang terjun ke
lapangan, termasuk Ed dan Lorraine Warren.
Dalam filmnya, kisah Enfield
Haunting akan berakhir dengan terungkapnya sosok ‘Valak’ yang merupakan iblis
biarawati yang menjadi akar permasalahan. Namun untungnya, dalam kasus di dunia
nyata, Ed dan Lorraine tidak harus menyelamatkan anak-anak dari biarawati iblis
mana pun (yep, dunia nyata gaada Valak bro)
Meskipun begitu, Ed dan
Lorraine membenarkan tetang kasus-kasus supranatural di rumah tersebut.
Pembersihan terakhir atas
rumah itu, dilakukan oleh seorang Pastor (gak tau siapa) pada akhir musim gugur
1978. Yang mana kala itu Keluarga Hodgson melaporkan bahwa suasana sedikit
lebih kondusif atau lebih adem.
Semenjak saat itu, Keluarga
Hodgson melaporkan bahwa mereka mulai jarang diganggu hantu sampai mereka
benar-benar pindah dari rumah tersebut, beberapa waktu kemudian.
Meskipun begitu, keluarga
berikutnya yang pindah ke rumah tersebut, sempat melaporkan insiden aneh juga,
termasuk mendengar suara-suara di lantai bawah dan bertemu dengan seorang pria
yang berjalan ke kamar.
Mereka hanya tinggal di
rumah itu selama dua bulan sebelum kemudian pindah.
Hmm..
Baca
Juga :
- Sejarah Mengerikan dibalik Ritual Pemanggilan Hantu “Bloody Mary”
- Kasus Kesurupan Annelise Michel, Exorcisme berbuntut Kematian
- Ronald DeFeo dan kasus pembunuhan dibalik rumah hantu Amytiville
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Hampir semua artikel supranatural disini yg baru rata rata ada Ed sama Lorraine Warren.
ReplyDeletemungkin udah gak ada lagi setelah ini, admin kayaknya gak bakal cover kasus ed ama lorraine yang lain. (ya mungkin entah kapan kalau berubah pikiran),, sementara mau menjelajahi horor dari reddit ama twitter, kali aja ketemu kayak yang dear david kemarin.
Deletekisah ed sama lorraine kayakna masih ada perbedatan, contohnya di film conjuring yang baru, menurut pengakuan orang2 yangg saat kejadiannya nyata terjadi saat itu, berbeda jauh dengan buku yang di tulis ed warren
ReplyDelete