Paksalah Desmond Doss untuk membawa satu pistol ke medan perang manapun. Sudah dipastikan dia akan menolaknya.
Dia adalah tentara dan dia akan bersedia berangkat ke medan perang. Namun, dia memiliki satu syarat atas keberangkatannya. Dia akan berangkat dengan tangan kosong dan tidak akan mau membawa senjata api jenis manapun.
Alasannya? Adalah karena dia
adalah Unit medis, dan dia berperang untuk menyelamatkan nyawa, bukan
mengambilnya.
Story of Desmond Doss
Lahir pada 7 Februari 1919, Desmond
Doss adalah sosok anak yang penuh dengan empati. Cerita hidupnya, seperti yang
diperkirakan dari sosok orang yang berbudi luhur.
Ketika dia masih kecil, dia
pernah berjalan sejauh enam mil untuk mendonorkan darahnya kepada korban
kecelakaan (orang asing) setelah mendengar tentang perlunya darah dari stasiun
radio lokal—Beberapa hari kemudian, Desmond menempuh jalan panjang yang sama
untuk melakukan hal yang sama.
Desmond Doss, juga merupakan
orang yang membenci senjata, bahkan sampai dia menjadi tentara sekalipun.
Kebencian Doss terhadap
senjata berasal dari melihat ayahnya yang mabuk menodongkan pistol ke pamannya
selama pertengkaran, dan dari keyakinan agamanya, Ibunya berhasil menyita
pistol .45 dari suaminya dan menyuruh Doss muda untuk lari dan
menyembunyikannya. Sebagai anak kecil yang baru pertama kali memegang senjata,
Doss sangat terguncang, dia bersumpah itu adalah terakhir kalinya dia akan
memegang senjata.
Dimasa kecil, Doss
menghabiskan masa kecilnya melakukan hal-hal seperti meratakan koin* di rel kereta api dekat
rumahnya di Lynchburg, Virginia dan bergulat dengan adiknya, Harold. Harold
mengatakan bahwa Desmond tidak terlalu menyenangkan untuk diajak bergulat
karena kau tidak akan pernah bisa menang—bukan karena Desmond sangat terampil,
tetapi karena dia tidak pernah menyerah dan tidak tahu bagaimana cara menyerah.
(Meratakan koin / flattening pennies : biasanya
orang-orang akan menaruh koin di rel kereta api biar dilindas kereta. Semakin
dilindas maka koin itu akan semakin rata. Kalau udah rata, koinnya bakal
didesign sendiri trus dijual buat suvenir—dulu banyak, sekarang gak tau)
Pada usia 18 tahun, Doss
dengan patuh mendaftar untuk wajib militer dan bekerja di sebuah galangan kapal
di Newport News, Virginia. Ketika Perang Dunia II pecah, Doss pun menjadi salah
satu bagian dalam orang yang ikut perjuangan tersebut
Tetapi fakta bahwa dia
menolak untuk membawa senjata — apalagi membunuh siapa pun — membuatnya
mendapat label “Penolak tanggung jawab.” Dari
orang-orang dikalangan militer.
Tentu saja sebagai tentara,
membawa senjata itu penting. Demi melindungi diri sendiri, dan rekan-rekan di
medan perang. Namun Doss bersikeras bahwa dia masuk ke unit medis karena satu
alasan. Tugas utamanya adalah menyelamatkan nyawa, dan dia tidak mau membawa
senjata karena itu.
Penolakannya ini, membawa omen buruk untuknya. Bahkan di kamp
pelatihan kadet, orang-orang akan dengan sengaja memaksa Doss untuk melakukan latih
tembak (bukannya sengaja sih, emang program pelatihannya diwajibkan berlatih
menembak). Namun Doss tetap bersikeras untuk tidak memegang senjata.
Tidak aneh apabila banyak
kawan tentara membenci Doss karena hal itu. Mengatakan bahwa Doss adalah sosok
yang “Sok Suci” dan “pengecut”. Dia bahkan sering di pukuli oleh tentara
seperjuangannya karena ‘kelemahan’ nya ini. Tidak ada yang mau berteman—Teman
saling mendukung. Tanpa senjata di medan perang, yang lain bersikeras, Doss
tidak berguna bagi mereka.
Selebihnya, instruktur dan
tentara berpangkat tinggi di kamp pelatihan itu, bahkan sama membenci Doss.
Mereka tidak mau membawa orang yang kemungkinan akan membahayakan orang lain ke
medan perang—maksudnya, orang macam apa yang
mau memberangkatkan tentara yang tidak mau memegang senjata ke medang
perang? Padahal, musuh pasti akan tidak segan-segan membawa senjata, itu pasti
Doss sering diberi tugas
tambahan yang sangat berat sendirian tatkala di kamp pelatihan. Disatu sisi,
para instruktur menikmati menyiksa Doss. Disisi lain, mereka berharap bahwa
Doss akan tidak betah dan keluar dari kamp sebelum keberangkatan ke pertempuran—untuk
keselamatan Doss sendiri, atau kepentingan bersama.
Penolakan Doss ini, bahkan
sempat menyeretnya ke pengadilan militer, aduan yang dilayangkan kepadanya
adalah tuduhan sebagai seorang yang hendak menyabotase angkatan darat dan
membahayakan pertempuran.
Namun dalam pengadilan itu,
Doss berdiri dan bersaksi sebagai orang yang murni ingin membantu. Terlepas
dari keyakinannya yang berbeda, tujuannya adalah untuk melayani Tuhan dan
negara. Yang dia inginkan hanyalah membuktikan bahwa kedua tugas itu tidak
saling bertentangan.
Berharap bahwa keputusan
mereka tidak berakibat buruk, Doss pun pada akhirnya diberikan izin untuk
berangkat ke medan perang.
Pertempuran Okinawa
Kemudian datanglah
pertempuran di Okinawa Maeda Escarpment, atau yang oleh orang Amerika disebut
“Hacksaw Ridge.”
Pertempuran Itu jatuh pada
tanggal 5 Mei 1945. Itu adalah serbuan yang sangat melelahkan, dihadang oleh
artileri yang datang begitu cepat dan marah sehingga benar-benar merobek
manusia menjadi dua.
Tentara Jepang bertahan di
dataran tinggi sedangkan Tentara Amerika menyerbu dari dataran rendah. Untuk
mencapai garis pertahanan Jepang, Tentara Amerika harus menaiki sebuah tebing
sebelum kemudian mereka harus melewati dataran yang menjadi sasaran bombardir
Artileri.
Secara mental dan fisik, itu
sangat membebani tentara Amerika. Karena medan pertempuran, tidak terlalu
menguntungkan bagi mereka. Banyak tentara Amerika yang terjebak di ladang
Artileri karena pasca mereka masuk dan terluka, mereka kesulitan untuk kembali.
Pertahanan Jepang yang
gila-gilaan membuat mental tentara Amerika drop sesaat setelah memasuki ladang
Artileri. Tidak jarang, tentara yang terkena tembakan dan tidak mampu bergerak,
ditinggalkan begitu saja oleh rekan mereka—yah, terluka disitu sama aja udah
pasti mati.
Mereka yang terluka,
terjebak dan tidak mampu bergerak, hanya bisa diam dan menunggu hujanan peluru
atau bom berikutnya akan menghantam mereka. Tidak ada harapan, dan korps
pasukan yang mundur, kemungkinan tidak akan kembali untuk menyelamatkan mereka.
Disitulah saat mereka
kehilangan harapan, sosok Desmond Doss muncul dan merangkak di medan
pertempuran. Orang yang mengira Doss akan mati pertama di pertempuran tidak
waras ini (apalagi tanpa senjata untuk memebela diri), ternyata sudah mengendap
endap di area pertempuran sembari membawa selendang. Dia mencari, menggotong
dan membawa kembali satu demi satu tentara yang terluka ke garis belakang.
Tidak membawa senjata,
membuatnya lebih fokus dalam menyelamatkan lebih banyak nyawa. Jam demi jam,
Doss kembali dan berangkat ke ladang Artileri berulang kali. Setiap kali dia
terlihat dari garis belakang, dia akan menggendong seorang prajurit yang
kakinya hancur, atau yang tidak mampu bergerak karena Terluka.
Selama 12 jam, Doss bekerja
keras dan menyelamatkan banyak nyawa manusia. Saat ladang artileri hanya
menyisahkan bangkai-bangkai tentara yang sudah mati saja, Doss sudah
menggendong setidaknya 75 prajurit pulang dari kematian.
The Legacy Of Desmond Doss
Pengabdian Doss di medan
perang jepang masih berlanjut pasca “Hacksaw Ridge”. dia akan kembali menyelamatkan
orang-orang yang terluka di medan pertempuran lain yang jaraknya sekian mil
jauhnya dari ladang artileri Okinawa.
Pasca perang berakhir,
meskipun mendapat luka yang cukup parah, Doss masih bisa pulang ke tanah air
dengan selamat. Hal itu, dia yakini sebagai campur tangan tuhan yang masih
memberinya kesempatan untuk hidup.
Setelah keberanian dan
kepahlawanan yang luar biasa ini, Doss akhirnya mendapatkan rasa hormat dari
rekan-rekan prajuritnya. Komandannya datang ke rumah sakit dan memberi tahu dia
bahwa dia telah mendapatkan Medal of
Honor untuk jasanya.
Setelah menganugerahkan
Medali Kehormatan kepada Doss, Presiden Harry Truman dilaporkan berkata, “Kau benar-benar pantas menerima ini. Aku
menganggap ini kehormatan yang lebih besar daripada menjadi presiden.”
Pasca pensiun dari Militer, Desmond
Doss hidup sampai usia 87 tahun. Tapi dia akan terus hidup sebagai orang yang
pernah menyelamatkan puluhan nyawa, sambil mempertaruhkan nyawanya sendiri.
End
Of Story
Baca
Juga :
- Penembak Jitu Lyudmila Pavlichenko, sang perempuan pemburu Nazi
- Charles Jenkins dan Kisah pembelotan Sial ke Korea Utara
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Pernah nonton film nya di salah satu TV Indo. Ga nyangka kalo itu adaptasi kisah nyata.
ReplyDeleteKeren ini. Pahlawan dgn caranya sendiri.
Sama kaya Forrest Gump waktu perang vietnam. Cuma kalo itu kan fiktif. Yg ini nyata.
Btw 1,6 KM x 6 Mil = 9,6 KM sekali jalan. PP berarti hampir 20 KM buat donorin darah. Luar biasa baik anaknya.
Yep hacksaw ridge memang based on true story. Salah satu film war terbaik selain saving private ryan (opini admin)
DeleteBaru aja nemu nih web, Krn habis baca IWDWIW hhhhaha :D.
ReplyDeleteOh iya btw, lu udah Hiatus dari fanfiction min ?
Wadoooo.. pembaca saya dari alam lain.. haloo apa kabar..
DeleteMaaf harus mengumumkan kalau akun ff saya hangus alias gak bisa diakses lagi (data login nya is dead di laptop lama)
Kyknya, skrg mau fokus nge blogging disini (mau bikin ekosistem / platform yang bisa dikontrol secara penuh dan tanpa batasan)
Kedepannya ada juga rencana bikin serial-serial cerita. Monggo kalau mau bergentayangan di website yang sederhana ini..
Memang sedih bbrp cerita di ff udah gak bisa dilanjut.. tapi mau gimana, udah gak bisa login ke akun yang bersangkutan euy (email nya lupa anjrit)
Sekali lagi mohon maap
-ttd
Orang yang permah menyangan nama hanzama
Entah knp otak ku teriak "TIDAKKKK"
Deletedengan keras :D :D.
Beneran deh, dari sekian ratus FFN yg gua centang tak ada satupun yg update lg :(, jujur sebagai penikmat karya situ di FFN merasa sedih jg sih. Masih berharap situ untuk melanjutkan karya FFN ༎ຶ‿༎ຶ
yah.. mau kembali ke FF juga palingan harus buat akun baru, sama aja mulai dari 0. cerita 100 chapter aja itu nulis 4 tahun wkwk.. mau lanjut lagi, semisal lanjutin cerita ke akun baru, sama aja yang folow cerita juga gak bakal paham kalau iwdwiw lanjut di akun laen.
Deletegpp bro...lanjutkan dengan apa yang ada...gue suka dgn web dan chanel berkualitas seperti ini. kalian2 sudah saya anggap sebagai guru...
ReplyDelete