Selama lebih dari satu tahun, antara tahun 1991 dan 1992, seorang perampok misterius berkeliaran di jalan-jalan, melakukan perampokan bank skala besar dengan eksekusi yang nyaris tanpa celah
Menurut kesaksian teller, perampok
itu selalu tenang, selalu tidak bersenjata, selalu sopan, dan selalu diam. Dia
teliti dalam pencuriannya, menghindari kamera keamanan, dan memeriksa setiap uang
yang dia rampok dengan seksama.
Ketika dia selesai, dia akan
dengan santai keluar dari bank, mengendarai Pontiac
Grand Prix 1975 dengan plat palsu miliknya, dan hilang menuju cakrawala.
Ciri khas sosok itu adalah
dari topi besar yang selalu dia pakai. Karena topi itu, orang-orang (khususnya
orang bank) menyebutnya sebagai “Cowboy Bob”
The Crime Of Cowboy Bob
Awalnya, polisi kesulitan
mengidentifikasi siapa dia. Karena topi besar yang dia pakai, para teller bank
pun jarang melihat wajahnya.
Gambaran terdekat yang dapat
dibuat oleh polisi, dan kemudian FBI, adalah bahwa dia sekitar 5 kaki-10,
dengan perut buncit, dan rambut beruban dan janggut.
Karena dia menempelkan plat
nomor curian di mobilnya (dan plat itu terus diganti dalam aksinya), polisi
tidak bisa melakukan identifikasi melalui mobilnya (hampir).
Tanpa petunjuk lain, polisi
terus melacak nomor plat, berharap salah satu dari mereka akan muncul dengan
nama asli. Kemudian, hal itu benar terjadi.
Entah karena kesombongan
atau kecerobohan, setelah meninggalkan salah satu perampokannya, Cowboy Bob
lupa mengganti plat nomor aslinya dengan yang palsu. Nomor plat tersebut dicatat
oleh salah satu nasabah bank, yang kemudian melaporkannya ke polisi.
Plat nomor itu membawa
polisi ke seorang dealer mobil Dallas bernama Pete Tallas. Berpikir mereka
akhirnya menemukan sang pelaku, polisi pun menangkap Tallas.
Namun ternyata, Pete Tallas
tidak bisa menyetir dan tidak pernah memiliki mobil. Registrasi plat atas
namanya, adalah untuk mobil saudara perempuannya bernama Peggy Jo, yang ia
berikan sebagai hadiah.
Polisi yang kebingungan,
akhirnya memutuskan untuk menangkap Peggy Jo.
Dengan bantuan Pete, mereka
melacak Peggy Jo Tallas, mengunjungi rumahnya, dengan harapan mereka akan
menemukan sosok Cowboy Bob.
Dalam benak polisi, mereka
berpikir, pastilah Peggy Jo memiliki hubungan Dengan Cowboy Bob. Mungkin saja
mereka adalah pacar yang bersenang-senang merampok bank, ibarat Bonnie dan
Clyde modern.
Meskipun Cowboy Bob selalu
merampok bank sendirian, pacarnya pasti harus terlibat—entah membantu
mendapatkan plat nomor curian atau menyembunyikan uangnya..
Namun, saat mengunjungi
Peggy Jo, mereka menyadari betapa salahnya mereka.
Polisi, berharap menemukan
seorang wanita yang liar. Nyatanya, yang mereka temukan adalah sosok keibuan
setengah baya, yang tinggal di rumah sederhana dengan dua kamar tidur, bersama
ibunya yang sakit.
Terlepas dari keraguan yang
muncul dibenak polisi setelah melihat Peggy Jo, mereka tetap menanyainya.
Mereka bertanya apakah dia
punya pacar atau suami, atau apakah dia pernah mendengar tentang serangkaian
perampokan bank baru-baru ini. Jawabannya untuk semua pertanyaan adalah tidak,
tentu saja tidak. Dia hanyalah seorang wanita paruh baya, yang menghabiskan
seluruh waktu luangnya untuk merawat ibunya.
Kisahnya didukung oleh
anggota keluarga, yang semuanya bersikeras bahwa dia tidak punya pacar, dan
tidak punya waktu untuk pacaran—dan tentu saja, dia bukan orang yang akan
terlibat dalam sesuatu yang begitu kriminal seperti merampok bank.
Polisi sebenarnya percaya.
Namun karena sudah merupakan prosedur, mereka tetap menggeledah rumah Peggy Jo.
Inilah tatkala hal berubah
menjadi mengejutkan.
Tatkala menggeledah lemari,
mereka menemukan pakaian pria dan janggut palsu. Melihat hal itu, Polisi tentu
saja langsung menatap Peggy Jo curiga.
Disisi lain, Peggy Jo tetap
bersikeras.
“Tidak
ada laki-laki,” katanya kepada Petugas bernama Powell. "Aku berjanji padamu."
Saat itulah Powell menyadari
sesuatu yang tidak sadari sebelumnya.
Di sana, menempel di bibir
atas Peggy Jo, ada garis tipis lem. Di rambutnya juga ada bintik-bintik pewarna
abu-abu (tanda atas orang yang sering memakai wig dan jenggot palsu)
Mencoba mengkonfirmasi apa
yang dia piirkan, Powell pada akhirnya bertanya langsung.
“Kau si Cowboy Bob?!”
Peggy Jo, tidak bisa
berkata-kata. Karena dia tau bahwa kabur dari orang-orang ini tiak mungkin dia
lakukan. Dia pada akhirnya hanya menghela nafas dan mengakui semuanya.
“Ya.”
Story Of Peggy Jo
Cerita Peggy Jo yang
menyamar menjadi lelaki dan kemudian merampok Bank, dimulai ketika ibunya
sakit.
Sebelum ibunya sakit, Peggy
Jo adalah seorang wanita muda yang riang dan bersemangat, yang ingin menjajaki
karirnya sendiri. Namun, bhaktinya kepada orang tua merubah segalanya.
Dia mulai kesulitan membayar
tagihan medis dengan gaji yang dia dapat dari pekerjaannya. Mencari cara untuk
menyeimbangkan situasinya saat ini dengan kehidupan yang dia impikan, dia pun
beralih ke perampokan bank—berpikir itu adalah cara termudah untuk menghasilkan
beberapa dolar ekstra.
Awal yang coba-coba, pada
akhirnya berubah menjadi sensasi kenikmatan sehingga dia terus merampok bank
bahkan setelah dia memiliki cukup uang—yang pada akhirnya, malah menjadi blunder.
Setelah ditangkap. Peggy Jo
akhirnya diadili dan dihukum karena kejahatannya sebagai Cowboy Bob. Dia
kemudian menjalani hukuman penjara.
Pada saat dia keluar, dia
hampir berusia 60-an. Ibunya meninggal, dan dia mengambil pekerjaan sebagai
pelayan di sebuah restoran yang ada di Marina.
Dia adalah pekerja yang
baik. Dia disukai oleh pengunjung. Orang tua dari anak-anak kecil menyukai
perhatian ekstra yang dia berikan kepada mereka, dan penduduk setempat yang
lebih tua selalu mengatakan betapa baiknya dia dalam bekerja.
Tak lama kemudian, dia
terkenal di kota kecilnya, kebaikannya melebihi sejarah kotornya.
Namun pada tahun 2004,
hasrat Peggy Jo tidak bisa dibendung lagi. Dia ingin kembali merampok bank.
Setidaknya ‘satu rampokan terakhir’ sebelum benar-benar pensiun.
Dia ingin merampok dan
menggunakan uang itu untuk pindah ke pantai Meksiko, tempat impiannya untuk
menghabiskan usia.
Dan yap, dia pun benar-benar
melakukannya.
The Last Ride Of Cowboy Bob Peggy
Jo
Namun diusianya yang lebih
tua, dia nampaknya mulai kesulitan menyusun rencana.
Alih-alih menjalani rencana
yang rumit dan menyamar seperti yang dia lakukan di masa lalu, dalam pencurian
ini dia hanya menjadi dirinya sendiri, mengenakan kacamata hitam dan topi
matahari bertepi lebar.
Dia juga ceroboh—ketelitian
sudah lama hilang dari dirinya. Alih-alih memeriksa uang yang dia curi terlebih
dahulu, dia dengan asal-asalan langsung membawanya. Tidak memperhatikan uang
yang ditanda (mark bills) yang
harusnya tidak dia bawa (karena bisa dilacak dengan mudah)
Perampokan berubah semakin
kacau tatkala dia berusaha kabur. Karena dari awal, memang tidak ada rencana.
Dia melarikan diri dari
tempat kejadian, berlari ke RV yang dia parkir di tempat parkir. Polisi
kemudian disiagakan, dan setelah pengejaran singkat, mereka memojokkannya di
lingkungan perumahan.
Saat polisi mengepung RV,
Peggy Jo nampak keluar. Itu adalah pemandangan yang tidak biasa. Karena untuk
pertama kali dalam sejarah perampokan Cowboy Bob, dia membawa senjata. Itu
adalah pistol.
Polisi ragu-ragu untuk
menembak, jelas saja karena di depannya ini, hanyalah wanita tua yang tidak
menyamar sama sekali. Meskipun, para polisi tau bahwa Peggy Jo memiliki sejarah
sebagai Cowboy bob, namun mereka juga paham bahwa Cowboy Bob harusnya tidak
menggunakan senjata dalam perampokannya.
Disisi lain, Peggy Jo yang
terpojok dan tau sudah tidak bisa kabur, nampaknya cukup tersinggung dengan
perlakuan polisi. Dalam nafas terakhir, dia pun berteriak
“Kalian menghina? Kalian lihat aku membawa senjata dan aku bisa saja
menembak kalian. Namun kalian masih ragu-ragu menembakku? Ayo tembak!”
Saat Peggy Jo menggertak dan
mengarahkan pistolnya kepada para polisi. Empat petugas kemudian menembak
sekaligus.
Dan detik itu pula, Kisah
Cowboy Bob pun resmi berakhir.
Menyadari korbannya sudah
terkapar tak berdaya, polisi pun mendekat. Dalam penggeledahan singkat, polisi
menemukan fakta bahwa, senjata yang dipegang oleh Peggy Jo, adalah mainan.
Disisi lain, Di dalam RV
nya, polisi menemukan 357 Magnum yang asli dan berisi peluru. Entah Peggy Jo salah ambil senjata, atau
dia memutuskan untuk
mengambil senjata mainan daripada yang asli
(Well, jika Peggy memang
hendak melakukan baku tembak, pasti dia gak bakal membawa senjata mainan dari
rumah—admin lebih suka menganggap, opsi yang ke dua)
Setelah TKP steril dari
seluruh barang bukti yang bisa diamankan, pihak medis kemudian memindahkan
mayat Peggy Jo dari tempat itu, bersama dengan RV-nya yang penuh dengan uang
curian, sekaligus mengakhiri kejahatan Cowboy Bob untuk selamanya.
End
Of Story
Baca
Juga :
- Kisah Dorris Payne, Sang Nenek Pencuri Perhiasan Internasional
- Karls Monzon dan Perampokan Gudang Uang Miami
- Perampokan John Wojtowicz, The Infamous Heist for PU$$Y
- David Ghantt dan rencana kenaikan gaji terkacau sepanjang masa
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Sebuah akhir yang begitu greget.
ReplyDeleteBtw, bang Han kemarin kan bahas soal MK-Ultra, gak tertarik bahas Soal HAARP ? itu yang katanya buat mengendalikan cuaca atau apalah itu.
ReplyDeletewah, boleh tuh. nanti tak masukkan ke list dulu. sekalian riset, kalau udah dapat informasinya, tak coba bahas di blog.
DeleteKeren. Cuma ga on beberapa hari tapi updatenya banyak banget.
ReplyDeleteSalah satu kekurangan Mamarika setau gue, kesehatan disana amat sangat mahal karena layanan dipegang Korporat. Beda sama Indonesia yg di beberapa bagian masih dikelola pemerintah dan amat sangat membantu dgn BPJS nya.
Ga heran Peggy Jo akhirnya ambil jalan pintas.
Endingnya agak sedih sedih gimana gitu. Semoga mayatnya diperlakukan baik.