Pada tanggal 6 November 2005, Karls Monzon dan serangkaian pria bertopeng menyerbu sebuah gudang di Bandara Internasional Miami dan mencuri $7,4 juta dalam hitungan menit. Ini adalah perampokan di siang bolong.
Jangan mengira pencurian
Miami Brinks 2005 sebagai naskah film. Dari pria bersenjata, topeng dan
obat-obatan hingga penculikan dan tas uang tunai senilai $7,4 juta—ini adalah
paket kejahatan komplit.
Parahnya, saat merencanakan
aksinya, sang dalang kejahatan tidak memiliki catatan kriminal apapun. Yap, ini
adalah The First dan the Last
Karls Monzon dan Pencurian Miami Brinks
Seorang imigran Kuba berusia
32 tahun yang tinggal di Miami, Karls Monzon adalah seorang pria yang taat hukum.
Itu sampai ia menerima panggilan telepon yang mengubah hidupnya pada April
2005.
Temannya, Onelio Diaz yang bekerja sebagai penjaga keamanan Brinks di
Bandara Internasional Miami, mengungkapkan bahwa dia sedang membantu pemindahan
uang tunai hingga $100 juta di tempat kerja.
Uang itu dibawa di pesawat
Lufthansa dari Frankfurt, dikirim dari
Commerzbank Jerman untuk diangkut ke Federal Reserve Bank Miami. Onelio
Diaz mengatakan bahwa itu adalah pekerjaan yang buru-buru karena dikejar waktu.
Pula sementara uang akan disimpan di gudang bandara selama pengurusan biaya bea
cukai dan pendataan.
Diaz mengaku banyak celah
keamanan dalam pekerjaannya ini, karena anak buahnya tidak pernah mengikuti
protokol dan bahkan (terkadang) membiarkan pintu gudang terbuka karena
kurangnya AC. Karena Diaz tidak mau merampok majikannya sendiri, dia berpikir
bahwa Monzon mungkin tertarik.
Disisi lain, terlepas dari
catatan bersih Monzon, dia sebenarnya terobsesi dengan acara TV kriminal yang
menayangkan kasus-kasus perampokan—dan
itu adalah satu-satunya sumber pengetahuan Monzon dalam merampok.
Singkat cerita, Monzon pun
menyetujui ‘penawaran’ Diaz. Dia percaya dengan Diaz dan sebuah kesempatan
seperti ini sangat sayang untuk dilewatkan. Dia pun pada akhirnya mengumpulkan
tim dan mempersiapkan rencana
Pada 6 November, Monzon dan
kru-nya menyerbu gudang penyimpanan yang dimaksud. Mereka melakukannya dengan
mulus tanpa melukai siapapun. Bahkan mereka berhasil keluar dari tempat tersebut dengan lancar
Bagaimana dia melakukannya?
Perencanaan Karls Monzon
Karls Monzon bekerja sebagai sopir
untuk United Rentals (perusahaan
penyewaan peralatan konstruksi) ketika Diaz menelepon, Monzon sedang dalam
tanggungan untuk menafkahi istrinya Cinnamon dan anak mereka yang belum lahir.
Tentu saja hal tersebut membuat Monzon tertarik.
Diaz mengatakan bahwa, ada jeda
dua jam bagi Monzon untuk mencuri uangnya, itu adalah tatkala keamanan gudang
sedang lemah-lemahnya. Untuk memastikan pencurian itu memungkinkan, Monzon bahkan
sempat menyewa kamar hotel di dekat gudang beberapa kali—mengamati sendiri
transportasi uang yang dimaksud.
Setelah memastikan bahwa
Diaz mengatakan yang sebenarnya, dia mengatur sebuah liburan sebagai alibi.
Dengan seorang teman, Monzon mencuri dua Ford F450 di Jacksonville, Florida,
dan membawanya ke Miami dengan truk trailer yang dipinjam dari pekerjaannya—mobil
itu, rencananya akan Monzon gunakan sebagai mobil pelarian.
Pasca mobil itu sudah
tersimpan di tempat yang aman, Monzon pun mulai mengumpulkan kru-nya. Dia
merekrut paman iparnya Conrado
Perera, saudara ipar Jeffrey
Boatwright, dan rekan kerja di United
Rentals Roberto Perez.
Beberapa bulan sebelum
perampokan, Istri Monzon melahirkan seorang anak yang sayangnya harus meninggal.
Momen tragis ini, memberikan motivasi kepada Monzon untuk ‘ápapun caranya, perampokan ini harus berhasil’—dia ingin memiliki
cukup uang untuk mengadopsi seorang anak.
The Day Of The Heist
Pada hari pencurian, Perez
berperan sebagai pengintai saat Boatwright mengendarai salah satu F450 curian
ke gudang. Monzon dan Perera lah yang akan melakukan perampokan.
Menutupi wajah mereka dengan
topeng, Monzon dan Perera bergegas masuk ke dalam gudang, mengeluarkan senjata,
dan menyuruh para penjaga yang ada disana untuk tiarap. Saat itu jam 3 sore.
Pasangan itu kemudian
mengobrak-abrik 42 tumpukan tas yang masing-masing berisi sekitar $ 2,1 juta.
Mereka membawa enam tas ke luar, meninggalkan satu ketika jatuh, dan memuat
sisanya ke mobil. Itu adalah $ 7,4 juta yang mudah.
Setelah mereka kabur dan berganti
mobil., mereka kemudian memindahkan uang-uang itu ke kantong plastik. Mereka lalu
berganti mobil lagi dengan mobil pribadi Monzon dan dua mobil curian yang
mereka gunakan sebelumnya pun dibakar.
Ide berpindah mobil sebanyak
3 kali adalah Ide Monzon. Dia pernah melihat dalam sebuah acara yang
menjelaskan bahwa dalam mobil biasanya akan terdapat DNA dan Sidik Jari yang
dapat menuntun ke pelaku.
Disisi lain, penjaga yang ada
dibandara hanya memiliki sedikit petunjuk untuk ditawarkan kepada pihak
berwenang saat mereka ditanyai. Orang yang ditugaskan untuk menangani kasus
itu, Agen Khusus FBI Alex Peraza langsung
menyimpulkan bahwa salah satu pengawas gudang pasti terlibat, meskipun belum
ada bukti.
Alex mengasumsikan bahwa
pasti ada kebocoran informasi tentang pemindahan uang di gudang tersebut yang
dibocorkan oleh salah satu orang dalam---sekali lagi, ini masih asumsi. Bukti
untuk dugaan tersebut, belum tersedia.
FBI kemudian menawarkan
hadiah $ 150.000 untuk informasi tentang para pelaku. Dari detik itulah,
perburuan para tersangka dilakukan.
Penyelidikan dan Perburuan Polisi
Pasca pencurian, Monzon
berpesan kepada kru nya untuk “Jangan
membeli apapun.” Hal ini, dia pelajari dari film Goodfellas yang mana
pembelanjaan tidak wajar akan dapat mengekspos kejahatan. Terlebih pasca sebuah
perampokan barusaja terjadi.
Sebagian besar rekannya
mengikuti saran ini. Semua kecuali Boatwright
Boatwright sebenarnya
bukanlah pembelanja yang bodoh. Meskipun mengabaikan saran Monzon, dia cukup
pintar dalam membelanjakan jatah uangnya. Uang-uang miliknya dia putar di
transaksi dunia bawah, tanpa cek, tanpa catatan apapun. Dari Narkoba, Alkohol,
perhiasan dan Stripper. Setiap
transaksinya, tidak meninggalkan jejak.
Sayangnya, gaya hidup baru
tersebut nampaknya menarik perhatian suatu kelompok. Kelompok tersebut bukanlah
polisi, melainkan sebuah geng tertentu.
Geng tersebut kemudian menculiknya di luar klub stripper dan menuntut tebusan $ 1 juta
dari Monzon. Alasan Monzon bisa ditarik oleh Boatwright ke dalam masalah yang
dialaminya, adalah karena Boatwright sendiri lah yang memberikan nomor telfon
Monzon kepada para geng itu.
Monzon, menjadi saudara ipar
yang baik, pada akhirnya tetap berniat menebus Boatwright. (Jika kau lupa, Jeffrey
Boatwright adalah saudara Ipar Monzon). Tentu saja keputusan untuk menebus
Boatwright, sedikit banyak dipengaruhi oleh bujukan istrinya, karena Boatwright
adalah saudara kandung Cinnamon.
Ini adalah penculikan yang pada
akhirnya mengungkap semuanya, karena dipenculikan ini, dalam sebuah takdir yang
aneh, menarik pula FBI ke dalamnya.
FBI dan Penyadapan
Tatkala Monzon sedang pusing
dengan penculikan Boatwright, FBI sudah melakukan crosscheck terdapat beberapa potensial tersangka, dan dalam daftar
yang dimiliki FBI itu, Monzon ada di dalamnya.
FBI memasang alat penyadap
ke beberapa orang yang ada di dalam daftarnya, demi memantau para potensial
tersangka atau hanya sekedar mendapat informasi.
Pada 16 Februari 2006, FBI
sedang mendengarkan panggilan telfon Monzon, yang kebetulan sekali, sedang
membicarakan uang tebusan.
Dalam panggilan itu, FBI
mendengar dua pria telah menculik Boatwright dari klub stripper dan mengancam akan membunuhnya jika Monzon tidak membayar
uang tebusan. Mereka juga mendengar tentang para penculik yang diberitahu
Boatwright kalau Monzon memiliki uang karena barusaja berhasil merampok gudang
di bandara.
Hal tersebut, adalah
informasi yang cukup bagi FBI untuk menyimpulkan bahwa Monzon dan Boatwright
terlibat dalam perampokan tersebut. FBI kemudan mengerahkan petugas untuk
meringkus Monzon dan Boatwright, lalu menyelesaikan perampokan ini dengan jalan
‘tidak damai’
Saat sudah tertangkap Monzon
mengakui semuanya.
In The End.
Saat semuanya terungkap dan
sidang sudah dilakukan, Monzon dan komplotannya didakwa dengan pencurian dan
divonis kurang lebih 10 tahun penjara (rata-rata)
Meskipun begitu, $6 juta
uang yang mereka curi masih dinyatakan hilang, sampai hari ini, karena
penjelasan dari para pelaku tidak berhasil melacak keberadaan uang-uang
tersebut.
Yap,
that’s it.
Tambahan
:
Kasus Ini hampir serupa dengan Kasus Brink’s
Mart Robbery yang terjadi di London. Meskipun terdapat perbedaan di endingnya.
Baca
Juga :
- The Bank Robbers Saga : Valerio Viccei, dan Perampokan Knightsbride
- The Bank Robbers Saga : Kasus Perampokan Irish Northern Bank
- The Bank Robbers Saga : David Ghantt, dan Rencana Kenaikan Gaji Terkacau
- The Bank Robbers Saga : Perampokan Dunbar Armored Heist
Tag : Perampokan bank paling cerdas, perampokan tak terpecahkan,
perampok bank terhebat
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Monzon bi laik : "Dibilangin itu duit diemin dulu malah ngeyel. Dasar tolol".
ReplyDelete