Menurut Phantom Time Hypothesis, ada 297 tahun dimasa lalu yang merupakan “zaman buatan” dan bukan merupakan kejadian sejarah yang sesungguhnya.
Phantom Time Hypothesis
Jika menurut perhitungan sejarawan
Jerman Heribert Illig, tahun ini sebenarnya adalah 1724 dan bukannya tahun 2021.
Perhitungan ini dia lakukan atas klaim bahwa kalender Gregorian adalah dusta,
dan sebagian Abad Pertengahan, sepenuhnya adalah sejarah yang dibuat-buat.
Oke, pria ini tidak gila
(setidaknya tidak secara resmi). Dia bahkan mengklaim bahwa dia memiliki bukti
arkeologis untuk mendukung pendapatnya.
Pada tahun 1991, Illig
mengajukan teori Phantom Time Hypothesis kepada para sejarahwan. Dia
membeberkan akan adanya konspirasi yang dilakukan pada 1000 AD untuk mengubah
sistem penanggalan oleh tiga penguasa dunia.
Illig mengatakan bahwa Paus
Sylvester II, Kaisar Romawi Suci Otto III, dan Kaisar Bizantium Konstantinus
VII, semua berkumpul dan mengubah kalender untuk membuatnya tampak seolah-olah
Otto telah memulai pemerintahannya bertepatan pada seribu tahun masehi (1000 AD),
bukan 996. Alasannya karena 1000 terdengar jauh lebih bermakna daripada 996
mengingat AD adalah singkatan dari
"anno domini" atau, "tahun
Tuhan."
Illig lebih lanjut mengklaim
bahwa ketiganya mengubah dokumen yang ada, dan menciptakan peristiwa sejarah
palsu, dengan tokoh-tokoh palsu pula.
Dia juga mengklaim bahwa Kaisar
Romawi Suci Charlemagne sebenarnya
bukan penguasa sejati, tetapi hanya merupakan legenda atau cerita rakyat (mirip
King Arthur). Illig menambahkan atas penambahan dan pemalsuan ini, 297 tahun “palsu”
telah ditambahkan ke dalam sejarah.
297 Tahun Yang tidak pernah Terjadi
Illig mengatakan bahwa
sistem penanggalan artefak abad pertengahan yang tidak memadai, serta
ketergantungan yang berlebihan pada sejarah tertulis harus disalahkan atas
peristiwa ini.
Menurut penelitiannya, kejadian
di tahun-tahun antara 614 dan 911 M, memiliki banyak sekali kelemahan sejarah.
Tahun-tahun sebelum 614 penuh dengan peristiwa-peristiwa penting secara
historis, seperti halnya tahun-tahun setelah 911. Namun, tahun diantara 614-911
M, tidak memiliki apapun yang berarti, alias membosankan—padahal, 297 adalah
tahun yang cukup lama dan harusnya ditempati oleh berbagai generasi.
Dia juga menunjukkan bahwa
perbedaan matematis antara kalender Julian
dan Gregorian semakin memperumit
banyak hal. Kalender Julian mengatakan
bahwa satu tahun penuh adalah 365,25 hari, sedangkan kalender Gregorian — yang kita gunakan sekarang,
memiliki waktu 11 menit lebih pendek dari kalender Julian (untuk perbedaan antara 1-2 tahun, mungkin tidak akan berarti, namun
jika waktu yang dihitung berdasarkan dengan sekian abad, maka perbedaan itu
sangat signifikan)
Lebih jauh, Illig mengklaim
bahwa arsitektur Romawi di Eropa Barat abad ke-10 terlalu modern untuk periode
waktu di mana ia seharusnya dibangun.
Meskipun Phantom Time Hypothesis miliknya tampak
terlalu dibuat-buat, Illig sebenarnya berhasil menemukan beberapa pendukung.
Dr. Hans-Ulrich Niemitz
menerbitkan sebuah makalah pada tahun 1995 berjudul “Apakah Abad Pertengahan Awal Benar-benar Ada?” di mana dia mengatakan
bahwa abad tersebut tidak pernah ada—mendukung teori Heribert Illig.
"Antara
zaman Antiquity (1 AD)
dan Zaman Renaisans (1500
AD) sejarawan menghitung sekitar 300 tahun terlalu banyak dalam
kronologi mereka," tulis Niemitz. "Dengan kata lain: Kaisar Romawi Augustus benar-benar hidup 1700
tahun yang lalu, bukan 2000 tahun seperti yang diketahui secara umum."
Beberapa klaim Niemitz juga
menguatkan klaim Illig, seperti perbedaan antara kalender Julian dan Gregorian
dan kurangnya sumber sejarah yang dapat diandalkan.
Meskipun.begitu, Neimitz
sebenarnya memang mengakui bahwa argumen miliknya dapat dipatahan, pasalnya
diantara 300 tahun tersebut, ada kejadian dimana wilayah Brizantium sedang
berperang dengan Islam, dan kejadian tersebut, tercatat dengan baik dalam
catatan sejarah.
Namun peperangan tersebut
hanya mengisi sebagian kecil dari rentang 300 tahun yang di klaim tidak ada.
Selebihnya, tidak ada kejadian berarti lain yang dapat mengisi kekosongan
selama “tahun-tahun hantu” tersebut.
Disisi lain, Sebagian besar
sejarawan dari seluruh dunia menanggapi kritis terhadap Phantom Time Hypothesis
ini—mereka berargumen bahwa, mereka menggunakan penanggalan yang berasal dari
gerhana matahari yang tercatat sepanjang sejarah.
Bersamaan dengan itu,
catatatan-catatan sejarah yang terdokumentasi dari bagian dunia lain juga
dikumpulkan. Catatan-catatan itu, disebut para sejarahwan sebagai bukti kuat yang mengatakan bahwa
300 tahun tersebut terdapat kehidupan yang nyata dan merupakan fakta sejarah.
Hmm.
Baca
Juga :
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Kalo dia didepan gue, langsung gue bilang "Lawak Bang?"
ReplyDeleteSalah satunya Gerhana yg di kurum waktu "Halu" Mereka itu tercatat rapi dalam sejarah.
ReplyDeleteBukti kedua Dendrokronlogi (Menghitung tahun berdasarkan lingkaran pada potongan kayu pohon).
Terakhir itu ya kelahiran Nabi Muhammad dan munculnya islam
Betul. Mengingat di tahun-tahun tersebut, sejarah bangsa arab memang tercatat ada. terlebih awal tahun-tahun tersebut, sejarah kenabian terjadi (Nabi Muhammad lahir 570 AD) dan menerima wahyu pertama 610 AD
Delete..
Tapi sebenarnya yang dimaksud illig ini, adalah tentang penanggalan kalender masehi yang ditambahi..mungkin karena perhitungannya yang berbeda dengan kalender islam kali ya.
Orang zamam dahulu mencatat kejadian melalui perkamem/catatan (trus ada tanggalnya gitu) Kayaknya karena bangsa arab menggunakan sistem penanggalan sendiri, catatan sejarahnya jadi lebih rapi.
Menurut admin, jika semisal catatan sejarah dari Kalender Masehi dan Kalender Hijriyah dicocokkan, hipotesis ini harusnya mudah dipecahkan (meskipun catatan sejarahnya banyak banget pasti)
Delete