Pada hari pertama dia diizinkan berjalan ke sekolah sendirian, Natascha Kampusch yang berusia sepuluh tahun nampak berjalan sambil melamun. Dia terus memikirkan tentang kedua orang tuanya yang akan segera berpisah (bercerai)
Berjalan dengan tidak fokus,
Dia tidak menyadari bahwa hidupnya sedang dalam bahaya. Seorang pria yang
mengendarai van putih tiba-tiba berhenti di sampingnya, dan kemudian menarik
lalu membawanya pergi.
Selama 3.000 hari
berikutnya, dia ditawan oleh seorang pria bernama Wolfgang Přiklopil. Dipaksa
ini dan itu untuk memenuhi segala macam kegilaan penculiknya. Insting gadis
berusia 10 tahun miliknya mengatakan, bahwa dia harus menuruti lelaki itu agar
dapat bertahan hidup.
Kasus Penculikan Natascha Kampusch
Lahir pada 17 Februari 1988,
di Wina Austria, Natascha Maria
Kampusch hidup di komplek perumahan pinggir kota. Dia dibesarkan di lingkungan
yang toxic dimana orang tuanya,
adalah sepasang orang dewasa yang saling membenci satu sama lain.
Tatkala desas-desus perceraian
mereka terdengar oleh Kampusch kecil, dia memimpikan sebuah pelarian. Dia
bermimpi untuk cepat segera dewasa, memiliki pekerjaan dan memulai hidupnya
sendiri.
Pagi itu, adalah pagi biasa.
Pertengkaran orang tuanya di meja makan memotivasi Kampusch untuk segera
berangkat ke sekolah. Berjalan ke sekolah seorang diri pada tanggal 2 Maret
1998, seharusnya menjadi langkah pertama dalam mencapai kemandiriannya.
Sayangnya, itu rupanya adalah
awal mimpi buruk.
Di suatu jalan dari rumah ke
sekolah, Kampusch diculik oleh seorang teknisi komunikasi bernama Wolfgang
Přiklopil. Kejadian itu sangat cepat bahkan Kampusch belum sempat bereaksi.
Yang dia tau, dia sudah
berada di sebuah mobil van putih dan dibawa pergi begitu saja. Kampusch tidak
tau kala itu, bahwa konsep bernama “kebebasan”, akan direnggut darinya selama
kurang lebih 8 tahun kedepan.
Penyekapan Natascha Kampusch
Penculiknya membawa Kampusch
ke kota Strasshof, 15 mil sebelah utara Wina. Sebenarnya Přiklopil tidak
menculik gadis itu secara spontan. Dia telah merencanakan dengan cermat segala
halnya—setiap hal pasca penculikan, sudah dia siapkan, hanya targetnya saja lah
yang random.
Přiklopil membawa Kampusch
ke sebuah ruangan kecil tanpa jendela, kedap suara di bawah garasinya. Ruang
rahasia itu begitu dibentengi sehingga butuh satu jam untuk masuk ke dalam—itu
adalah ruangan rahasia yang sudah dia siapkan sejak lama.
Sementara itu, kepanikan
sudah terjadi di rumah Natascha Kampush, penyidik sudah datang menjawab laporan
orang tua Kampusch dan detik itu juga, sudah mulai melakukan penyelidikan.
Přiklopil harusnya dapat
menjadi tersangka awal—karena seorang saksi ada yang melaporkan telah melihat
Kampusch dibawa dengan van putih. Bahkan, penyelidikan polisi atas van putih
langsung mengarahkan ke Přiklopil. Sayangnya, dia langsung dicoret dari daftar
tersangka karena pasca penggeledahan rumah Přiklopil, Natascha Kampusch tidak
ditemukan (iya lah, dia disekap di ruang tersembunyi).
Polisi bahkan mengatakan,
tanda kutip. Přiklopil terlihat terlalu normal untuk menjadi tersangka. (Apalah cok)
Masa Remaja yang Dihabiskan dalam
penyekapan
Pada malam pertamanya di
ruang penyekapan, Kampusch meminta Přiklopil untuk menidurkannya di tempat
tidur dan mencium keningnya selamat malam. Kampusch bahkan meminta dibacakan
cerita pengantar tidur dan meminta hadiah serta makanan ringan.
Kampusch yang berusia 10
tahun, nampak mencoba sebisa mungkin terlihat bersikap seperti gadis kecil pada
umumnya. Dia sebenarnya sadar atas kondisinya saat itu, namun otak kecilnya
menyimpulkan, jika dia bersikap seperti “tidak ada yang berubah” dari kehidupannya,
setress luar biasa yang dialaminya akan sedikit berkurang dan rasa takutnya
dapat ditekan.
Cara itu nampaknya berhasil, karena Přiklopil sedikit melunak kepada Kampusch dan tidak melakukan hal yang macam-macam di hari-hari awal penyekapannya. Dalam sebuah wawancara, Kampusch mengatakan :
"Ketika dia memandikanku, aku membayangkan diri ku berada di spa,” kenangnya. “Ketika dia memberiku sesuatu untuk dimakan, aku membayangkan dia (Přiklopil) sebagai seorang pria terhormat, yang menyajikan makanan demi melayani ku. Aku sebisa mungkin menolak fakta bahwa aku diculik paksa dari kehidupanku, dan hidup tak berdaya sebagai korban.”
Namun tentu saja, Tidak semua
yang dilakukan Přiklopil adalah hal yang tidak berbahaya. Kehidupan Baru
Kampusch juga dipenuhi dengan hal-hal yang merugikan.
Saat Kampusch bertambah tua
dan mulai memberontak, Přiklopil tidak segan memukulinya, bahkan hingga 200
kali seminggu. Kampusch terkadang tidak
diberi makan, dan dipaksa untuk membersihkan rumah setengah telanjang. Saat
pekerjaan rumah selesai, Kampusch akan disekap di ruangan gelap sampai pagi.
“Kala
itu aku menyadari bahwa aku tidak punya
hak,” kenang Kampusch. “Juga,
dia mulai melihatku sebagai orang yang bisa melakukan banyak pekerjaan kasar.”
Disuatu titik dalam masa
penyekapannya, Kampusch bahkan pernah mencoba beberapa kali bunuh diri, namun
tentu saja gagal atau digagalkan oleh Přiklopil.
Kampusch menggambarkan Přiklopil
sebagai sosok “berkepribadian ganda” yang terkadang baik dan terkadang sadis.
Entah itu hanyalah perumpamaan, atau Přiklopil adalah pengidap DID (Double Identity Dissorder) yang sebenarnya.
Impian Bebas Kampusch
Kampusch menolak
membicarakan pelecehan berlabel “Seksual” yang kemungkinan dialaminya. Dia
hanya berkata bahwa, hal itu tidak seberapa dan tidak kelewat batas—entah apa maksudnya.
Meskipun begitu, dia terus
memimpikan kebebasan.
"Aku
akan mengeluarkanmu dari sini, aku berjanji," itu
adalah perkataan yang dikatakan Kampusch untuk dirinya sendiri dalam masa
penyekapan . “Saat ini kamu terlalu
kecil. Tetapi ketika kamu berusia 18 tahun, aku akan mengalahkan si penculik
dan membebaskanmu dari penjara ini.”
Bagaimana Natascha Kampusch Akhirnya
Lolos
Seiring berjalannya waktu,
Přiklopil semakin nyaman dengan tawanannya. Kampusch sendiri, selalu
mendengarkan tatkala Přiklopil bercerita. Přiklopil, nampaknya suka saat
didengarkan.
Přiklopil sempat memaksa
Natascha Kampusch untuk mengecat rambutnya. Přiklopil juga sering berbagi
pemikirannya tentang teori konspirasi dengan Kampusch—dan bahkan beberapa kali
Kampusch sempat diajak keluar rumah, dari belanja sampai bermain ski.
Disisi lain, Kampusch tidak
pernah berhenti mencari kesempatan untuk melarikan diri. Dia memiliki beberapa
peluang selama dia diajak untuk berpergian didepan umum—tetapi dia selalu
terlalu takut untuk bertindak.
Sekarang, mendekati ulang
tahunnya yang kedelapan belas, dia tahu bahwa sesuatu di dalam dirinya mulai
berubah. Keberanian yang selama ini dia tunggu, dia rasakan datang. Kampusch
tau, sebuah aksi harus dilakukan.
Pelarian Natascha Kampusch
Pada 23 Agustus 2006,
Kampusch sedang membersihkan mobil Přiklopil ketika dia pergi untuk menerima
telepon.
Kampusch yang melihat itu,
memastikan sesaat bahwa Přiklopil benar-benar sibuk dalam kegiatannya sebelum
pada akhirnya tau bahwa itu adalah kesempatan emas.
Siap menanggung segala macam
resiko, dia kemudian berlari kecil ke pagar depan. Menyentuh knopnya,
keberuntungan ada padanya karena dia langsung sadar bahwa gerbang itu tidak
dikunci.
"Aku
hampir tidak bisa bernapas," kenang Kampusch. “Aku merasa kaku, seolah-olah lengan dan
kakiku ingin lumpuh. Emosi bercampur aduk memenuhi diriku ”
Saat dia sudah sepenuhnya
keluar dari gerbang, dia pun mulai berlari. Berlari kencang, dan tidak pernah
menoleh lagi.
Přiklopil dan Pelarian Kampusch
Disisi lain, Přiklopil yang
menyadari Kampusch hilang, bahkan tidak repot-repot untuk mencari. Dia diam di
depan rumahnya selama beberapa saat.
Didorong oleh sesuatu dari
dalam dirinya, dia malah menelfon salah satu temannya. Dalam sebuah panggilan
singkat itu, dia berkata ”Aku adalah seorang Penculik dan Pemerkosa” seakan
mengakui setiap kejahatannya
Dia kemudian bunuh diri.
Baca
Juga :
- Stardust Casino, Perampokan Paling Santai Sepanjang Masa
- Kisah Robin Hood Of The Sea, Bajak Laut “Black Sam” Bellamy
Tambahan
:
Jika kalian tanya apakah setelah kejadian ini orang tua Kampusch tetap bercerai?
Jawabannya adalah iya, mereka bercerai. Meskipun begitu, pasca 8 tahun tidak
bertemu, Natascha Kampusch mengatakan bahwa, dia tidak memiliki hasrat untuk
bertemu atau pulang kepada orang tuanya.
Tag : Penculikan Natascha Kampusch, Penculik paling,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Berarti si orang yg susah disebut namanya ini sebenarnya masih punya nurani walaupun seandainya cuma seujung kuku karena dia sadar dan ga berusaha meneruskan kejahatannya (Mayan dah).
ReplyDeletePola pikirnya Natasha itu gue akui aneh. Kalo orang normal (Kayanya) liat tempat dia disiksa ya mungkin bakal trauma dan ga pengen balik kesana.
Mungkin ada kaitannya dgn Stockholm Syndrome?
Mungkin saja iya, dia mengidap stockholm syndrome..
DeletePula perlu digaris bawahi, si Natascha baru 10 tahun pas diculik.. proses pemgambilan keputusan yang dia lakukam, mungkin belum sepenuhnya logis dan masuk akal. (Menurut gw)
trus, untuk dia yang membeli rumah si penculik, admin jg merasa aneh. namun jika kembali ke stockholm syndrome, kayaknya memang mungkin.
Deletengeri ga sih, neng kampus ini bakal sekap orang juga,, karena beberapa korban kejahatan biasanya melakukan hal sama, nth itu alasanya demi kepuasan, atau pelampiasaan masa lalu
ReplyDeletebagi kampus, kloropil adalah penculik, sekaligus pengganti orang tuanya. bagi kloropil, dia korban sekaligus pengganti anaknya. jurangnya adalah kloropil tidak berani mengatakan : can you be my daughter...dari yang mereka lakukan pasca penculikan, memperlihatkan bahwa mereka saling membutuhkan...
ReplyDelete