Foto diatas, mungkin nampak biasa saja. Namun sebenarnya, setelah foto ini diunggah ke Facebook, Cheyenne Rose Antoine (yang belakang) diketahui merebut paksa ikat pinggang Brittney Gargol (yang di depan) dan kemudian mencekiknya sampai mati.
Awalnya, Antoine mengatakan
kepada polisi bahwa dia tidak bersalah. Kemudian mereka menemukan selfie diatas
yang menunjukan sang korban dan Antoine sempat bersama. Melihat ikat pinggang
yang dikenakan Gargol, polisi yang mengenali benda tersebut sebagai senjata
pembunuhan langsung menangkap Antoine.
Kasus Pembunuhan Brittney Gargol
Foto tersebut, yang diunggah
pada 24 Maret, menunjukkan pasangan itu berdiri berdampingan. Saat foto itu diunggah, caption yang tertulis adalah :
“Mau jalan jalan bareng temenku yang cantik”
Hanya beberapa jam setelah
foto itu diunggah, Antoine dan Gargol menghadiri pesta di sebuah rumah (pokoknya pesta remaja pada
umumnya). Dibawah pengaruh alkohol dan marijuana,
mereka kemudian diketahui terlibat pertengkaran yang sengit.
Mengetahui argumennya terus
dibantah oleh Gargol, Antoine lantas merebut ikat pinggang milik Gargol dan
mencekiknya sampai mati. Dia kemudian meninggalkan tubuh Gargol (beserta ikat
pinggangnya) di dekat tempat pembuangan sampah di pinggiran Saskatoon.
Seorang pejalan kaki
menemukan mayat itu pada pagi hari tanggal 25 Maret.
Pagi harinya, Antoine
diketahui sempat menulis pesan di halaman (profil) facebook Gargol. Pesan itu
berbunyi “Kau
dimana? Aku coba menghubungi tapi gak bisa. Semoga kau pulang dengan selamat
tadi malam.”
Namun demikian, setelah
mengetahui bahwa Antoine dan Gargol bersama sebelum pembunuhan, pihak berwenang
mulai menyelidikinya.
Pesan diatas sebenarnya
sempat mendapat kecurigaan dari polisi, bahwa
Antoine tidak sadar akan pembunuhan yang dilakukan. Sayangnya, pesan
lain yang ditulis pada 10 september, nampak menjelaskan sebaliknya. Di halaman Profil facebook Gargol,
Antoine kembali menulis : “Duh. Aku sangat merindukanmu! Aku berharap surga memiliki
jam kunjung, sehingga aku bisa datang menemuimu.”
Penangkapan dan Pengakuan Antoine
Antoine kemudian ditangkap,
saat ditangkap, dia tidak langsung ditetapkan sebagai tersangka resmi. Polisi
meluangkan waktu untuk menginterogasinya dan mencoba mengembangkan kasus ini
agar lebih luas.
Dengan kecurigaan dan
tekanan yang semakin meningkat, Antoine akhirnya mengaku kepada seorang teman,
yang kemudian memberi tahu polisi. Yap, dia membunuh Gargol dalam keadan sadar.
Dalam persidangan, Antoine nampak
mengaku bersalah di depan Hakim. Dia kemudian mendapat vonis 7 tahun penjara—vonis
tersebut terbilang ringan untuk kasus pembunuhan.
Pemberian vonis yang ringan
itu, diketahui bahwa Hakim merasa, Antoine tampak menunjukkan penyesalan selama
persidangan. Dalam sebuah pernyataan yang dibacakan oleh pengacarnya, Antoine
menyatakan “Aku
tidak akan pernah bisa memaafkan diriku sendiri. Segala hal yang aku lakukan,
tidak akan pernah bisa membuatnya kembali. Aku menyesal, sangat menyesal.. Hal
tersebut seharusnya tidak pernah terjadi.”
End
of story.
Baca Juga :
- Kasus Brenda Ann Spencer, Gadis yang terlalu membenci Hari Senin
- Kasu Menghilangnya Amy Lynn Bradley dari Kapar Pesiar
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Jauhi mabuk mabukan mbak.
ReplyDeleteDulu ada cerita orang saleh ditangkap, dan dipaksa berbuat 1 dosa. Pilihannya Membunuh anak kecil, ena ena (Zina maksudnya) sama si penculik yg ternyata cewek atau minum miras sampe mabok.
Orang saleh ini mikir kalo dosa minum miras itu dosanya paling kecil. Dia minum miras itu dan ternyata waktu mabok tanpa sadar dia ngebunuh anak kecil itu dan ena ena sama penculiknya.
Sepele emang tapi bahaya.
Udah budayanya, padahal sudah banyak kasus dari efek alcohol
Delete7 tahun ringan banget cuy buat penghilangan nyawa berencana
ReplyDelete