Pada tahun 1995, Puerto Rico dilanda sebuah kejadian aneh. Para peternak mengeluh kalau hewan-hewan mereka mati di malam hari, dan kemudian ditemukan keesokan harinya secara mengenaskan.
Karena kematian yang sama,
yaitu hewan-hewan akan mati kering seakan seluruh darahnya dihisap habis,
fenomena ini kemudian terkenal di kalangan masyarakat dan disebut sebagai “Penyerangan
El-Chupacabra.” (penyerangan oleh
makhluk penghisap darah).
Hal tersebut, kemudian
mendasari sebuah cerita rakyat paling terkenal pada tahun tersebut. Cerita yang
membuat orang-orang di daratan Amerika mulai takut untuk beternak dan
mengembala.
Cerita
Rakyat dan Pemburuan Chupacabra
Kasus penyerangan ternak ini
sangat sering terjadi kala itu, bahkan tidak hanya terjadi di Puerto Rico saja.
Segera setelah kabar tentang
hewan ternak Puerto Rico tersiar, para peternak di negara lain mulai
mengeluhkan kalau mereka juga mengalami hal yang sama. Hewan-hewan di Meksiko,
Argentina, Chili, Kolombia, dan Amerika Serikat semuanya mati dengan kematian
yang sama mengerikannya. Mati kering seperti darahnya tersedot.
Cerita tentang makhluk
bernama Chupacabra yang menjadi dalang dari kematian ternak massal ini, juga
mulai diperbincangkan..
Kabar tentang chupacabra
tersebut, suatu hari sampai ke telinga Benjamin Radford, seorang penulis
Amerika, dan merupakan orang yang skeptis terhadap cerita-cerita chupacabra.
Selama lima tahun ke depan, Radford akan berusaha keras untuk melacak makhluk
tersebut dan berusaha membuktikan kalau cerita tentang chupacabra hanyalah
omong kosong.
Perjalanan bertahun-tahun
membawanya melalui hutan dan lahan pertanian di seluruh Amerika Selatan dan
barat daya Amerika Serikat sampai akhirnya dia menemukan apa yang dia cari :
yaitu seseorang yang benar-benar melihat Chupacabra dengan mata kepalanya
sendiri.
Orang
yang (Mengaku) Pernah Melihat Chupacabra
Namanya Madelyne Tolentino,
dan dia mengaku bahwa dia pernah melihat chupacabra melalui jendela di rumahnya
di CanĂ³vanas, sebuah kota di sebelah timur San Juan, pada tahun 1995.
Makhluk dengan mata hitam,
kulit reptil, dan duri di punggungnya. Dia bilang bahwa makhluk itu, adalah
sosok yang bertanggung jawab atas serangan hewan-hewan ternak di peternakan
setempat. Dia juga bilang bahwa makhluk itu melompat seperti kanguru dan berbau
seperti belerang.
Orang lain yang dilacak
Radford yang mengaku telah melihat chupacabra sendiri menguatkan deskripsi
Madelyne, meskipun beberapa bersikeras bahwa hewan itu berjalan dengan empat
kaki, bukan dua. Beberapa mengatakan makhluk itu memiliki ekor, sementara yang
lain tidak setuju.
Meskipun begitu, setiap
jawaban nampaknya tidak memuaskan Radford sama sekali. Selama bertahun-tahun,
penyelidikan Radford tidak membuahkan hasil yang dia inginkan.
"Aku
tentu saja awalnya skeptis terhadap keberadaan makhluk itu," katanya “Pada saat yang sama, ada kemungkinan kalau spesies fauna baru telah
ditemukan. Aku tidak ingin hanya menyanggah atau mengabaikannya. Jika
chupacabra itu nyata, aku ingin menemukannya.”
Segera setelah itu, cerita
tentang versi lain dari chupacabra — spesies
yang sama namun berbeda jenis — mulai muncul. Versi ini jauh lebih mudah
dipercaya. Sebagai ganti sisik reptil yang menutupi tubuhnya, chupacabra baru
ini digambarkan memiliki kulit yang halus dan tidak berbulu. Ia berjalan dengan
empat kaki dan pasti memiliki ekor. Itu hampir terlihat seperti anjing.
Ditemukannya
Mayat Chupacabra?
Selama bertahun-tahun,
chupacabra hanya menjadi bahan cerita rakyat dan teori konspirasi internet. Tidak
ada bukti otentik akan keberadaannya. Itu sampai mayat-mayat ‘mereka’ mulai ditemukan.
Pada awal 2000-an, di Texas
dan di tempat lain di barat daya Amerika Serikat, orang-orang mulai menemukan
mayat yang mirip dengan deskripsi chupacabra - makhluk tidak berbulu, berkaki
empat dengan kulit yang tampak terbakar. Sekitar selusin telah muncul sejak saat
itu.
Petani dan peternak setempat
kemudian menelepon pihak berwenang karena tidak tahu makhluk apa ini, tapi
ternyata jawabannya cukup sederhana: Mereka kebanyakan anjing dan coyote.
“Alasan
hewan ini diidentifikasi sebagai chupacabra adalah karena mereka kehilangan rambut
karena penyakit kudis sarcoptic,” jelas Radford.
Kudis sarcoptic, penyakit
yang umum menjangkit Anjing. Biasanya menyababkan gatal-gatal karena adanya
bakteri yang bersarang di kulit. Akibatnya, bulu akan menjadi rontok dan dikulitnya
akan timbul semacam luka koreng yang menjijikan.
Tapi
Bagaimana Dengan Sapi yang Mati?
“Anjing tidak pernah
menyerang hewanku,” kata seorang pria Puerto Rico tatkala di wawancara pada
tahun 1996 setelah dia kehilangan lima dombanya.
Well, ada kemungkinan dia
salah. Menurut penelitian, tidak jarang seekor anjing menggigit hewan lain dan
kemudian membiarkannya mati, tanpa luka yang jelas selain bekas gigitan
aslinya.
Jika seperti itu, lantas
kenapa legenda chupacabra ini muncul? Radford berpikir itu mungkin ada hubungannya
dengan paham anti-AS. di Puerto Rico.
Ada pembicaraan di pulau
tentang bagaimana pemerintah Amerika Serikat melakukan eksperimen ilmiah
rahasia di hutan hujan El Yunque; bagi beberapa orang Puerto Rico, yang sudah
merasa dieksploitasi oleh orang Amerika, tidak terlalu berlebihan untuk
berpikir bahwa Amerika Serikat dapat menciptakan makhluk penghisap darah di
laboratorium dan membiarkannya mendatangkan malapetaka di lahan pertanian
setempat.
Jika seperti itu, lantas
bagaimana dengan penampakan yang dilihat Madelyn Torentino, yang mana
penjelasan yang dia utarakan adalah : Makhluk dengan mata hitam, kulit reptil,
dan duri di punggungnya.
Sayangnya, Radford juga
memiliki jawaban atas itu.
Pada tahun 1995, tahun yang
sama Madelyn Tolentino pertama kali mengklaim telah melihat chupacabra,
Hollywood merilis sebuah film horor sci-fi, yang menampilkan sosok monster hybrid antara alien-manusia. Film ini
sebagian difilmkan di Puerto Rico, dan Madelyn Tolentino kemungkinan telah
melihatnya.
“Semuanya
ada di sana. Dia melihat filmnya, kemudian dia melihat sesuatu, yang kemudian dia
salah mengira sebagai monster, ” kata Radford. Dan berkat
internet yang memang baru populer, legenda itu menyebar seperti api.
Well
damn, Radford. You’re good.
Kesimpulan?
Yah, setelah penjelasan
diatas. Nampaknya tidak ada lagi yang perlu dikupas. Secara bukti, Radford
sudah menjelaskan dan membuktikan bahwa chupacabra itu tidak ada. Dia juga
sudah mendebunked setiap penampakan
chupacabra sebagai fenomena-fenomena yang bisa dijelaskan.
Namun masih ada hal yang
janggal. Yaitu tentang laporan yang mengatakan kalau hewan-hewan ternak mati
dan kehilangan darah mereka? Apakah itu juga merupakan gigitan hewan biasa? Hewan
macam apa yang menyedot mangsanya sampai kering?
Tunggu...
Jangan jangan...
Baca
Juga :
- League Of Monsters : Menguak Keberadaan Yeti, Si Monster Gunung Salju
- League Of Monsters : Misteri Wendigo, Makhluk Musim Dingin Pemburu Manusia.
- League Of Monsters : Penampakan Mothman di West Virginia
Tag : Penampakan chupacabra, legenda chupacabra, kasus pembunuhan
chupacabra, chupacabra asli,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Tetap ada misteri yg tersisa kan berarti?
ReplyDeleteHewan yg susah disebut itu memang ga ada karena udah dijelaskan sama Radford tapi ga ada penjelasan logis soal hewan nyedot darah sampe habis itu.
Lintah? Kan ga mungkin.
tahun 2000an aku pindah rumah, dan letak rumah aku jauh dari tetangga, dan satu2 rumah di situ, lalu bapak ternak ayam dan kambing.
ReplyDeletebesok paginya ayam2 dan kambing mati, penyebabnya duburnya bolong, segala isi perut sudah tidak ada. terus berlanjut hampir seminggu dan menyisakan beberapa ayam dan kambing saja. Saat malam kejadian tidak ada suara gaduh di kandang. Tapi paginya ada saja hewan ternak yang mati dengan penyebab yang sama. Katanya si ulah bobongkong yang suka makanin anus dan isinya gitu. Sempet rame saat itu, dan tidak terpercahkan