Bigfoot, atau juga dikenal sebagai Sasquatch, adalah makhluk cryptid mirip kera berukuran besar yang diyakini beberapa orang berkeliaran di daerah sekitar Amerika Utara. Meskipun dikabarkan ada, namun bukti penampakannya sebenarnya sangat sedikit dan usaha pembuktian bigfoot adalah layaknya mencari hantu.
Sebagian besar penampakan
Bigfoot terjadi di Barat Laut dan makhluk ini terkadang dikaitkan dengan mitos
dan legenda setempat..
Cerita
tentang Penemuan Bukti keberadaan Bigfoot
Pada awal tahun 1884, surat
kabar British Colonist di Victoria,
BC menerbitkan laporan tentang penemuan spesies gorilla jenis baru yang
ditangkap di daerah setempat. Laporan ini menjadi awal mula rumor tentang
keberadaan ‘kera raksasa’ tersebut.
Pada tahun 1958, Humboldt Times, sebuah surat kabar lokal
di California Utara, menerbitkan sebuah cerita tentang penemuan jejak kaki
raksasa misterius di dekat Bluff Creek, California. Mereka adalah orang-orang
yang menamai makhluk ini sebagai ‘si kaki besar’ atau Bigfoot.
Menurut Majalah Smithsonian. Ketertarikan pada Bigfoot
tumbuh pesat selama paruh kedua abad ke-20, setelah sebuah artikel di majalah True, yang diterbitkan pada bulan
Desember 1959, menjelaskan penemuan tahun 1958.
Pada tahun 2002, anak-anak
keluarga Wallace mengungkapkan bahwa jejak kaki di dekat Bluff Creek ternyata
hanyalah prank dari ayah mereka Ray
Wallace. Yang mana Ray rupanya membuat jejak-jejak itu dengan sebuah cetakan
kaki raksasa buatannya sendiri untuk mengerjai anak-anaknya.
Sayangnya, menurut Majalah
Smithsonian. Pada saat itu, Bigfoot terlanjur populer dalam Budaya di seluruh
benua. Sejak artikel tahun 1958 diterbitkan, banyak orang yang mulai mengklaim
bahwa mereka juga memiliki ‘bukti’ akan keberadaan sosok Bigfoot ini di
daerah-daerah mereka sendiri..
Welp.
Keluarga Wallace : Ey bro,, Bigfoot itu gak ada. Berita
jejak kaki dari tahun 1958, cuman prank dari bapak gw!
Netizen : Ah bodo amat, gw udah terlanjur percaya bigfoot cuk. Pokoknya bigfoot itu ada!
Opini
dari mereka yang tidak percaya
Sejauh ini ‘bukti’ paling
umum yang disajikan untuk keberadaan Bigfoot adalah laporan saksi mata. Ada
lebih dari 10.000 laporan saksi mata tentang makhluk itu di benua Amerika dalam
50 tahun terakhir. Dalam laporan ini, Bigfoot biasanya digambarkan memiliki
tinggi sekitar 8 hingga 10 kaki (2,4 hingga 3 meter) dan seluruh tubuhnya
tertutup rambut.
Sayangnya, laporan atas
penampakan Bigfoot juga merupakan jenis bukti terlemah. Laporan saksi mata
biasanya didasarkan pada ingatan, dan ingatan tidak dapat digunakan sebagai barang
bukti dalam sebuah kasus.
Menurut orang-orang yang tidak percaya bigfoot, Sebuah bukti
harusnya adalah benda fisik. Benda yang harusnya dapat diteliti dengan uji coba
atau tes keilmuan.
Sedangkan, apabila bukti
tersebut hanyalah laporan saksi mata, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh emosi
dan bisa saja kehilangan detail penting dalam apa yang sebenarnya terjadi. (well.. good point)
Dalam banyak kasus, orang sering
melebih-lebihkan kemampuan mereka untuk mengingat sesuatu. Ketika berbicara
tentang makhluk cryptid seperti
Bigfoot, otak manusia terbiasa mengarang
penjelasan untuk peristiwa yang tidak dapat mereka pahami secara langsung.
Kebanyakan orang, hanya ingin percaya keberadaan bigfoot tanpa adanya bukti
secara sains.
Contohnya adalah, Orang-orang
yang katanya pernah mendengar suara bigfoot. Biasanya, suara tersebut berupa
geraman, lolongan, teriakan dan sebagainya. Namun dalam sebagian besar kasus,
suara-suara itu dapat dikaitkan dengan hewan-hewan lain.
Bukti Fisik Keberadaan Bigfoot
Jika orang-orang yang tidak
percaya bigfoot menuntut bukti, komunitas pemercaya bigfoot sebenarnya
memilikinya. Yaitu rekaman-rekaman video yang ‘diklaim’ membuktikan keberadaan
bigfoot secara nyata. Beberapa diantaranya mungkin terlihat seperti settingan,
namun ada satu Video yang mereka (komunitas bigfoot) anggap sebagai bukti ultimate.
Video Bigfoot yang paling
terkenal adalah film pendek yang diambil pada tahun 1967 oleh Roger Patterson
dan Bob Gimlin. Yang mereka rekam di Bluff Creek
Video itu menunjukkan sosok
besar, gelap, seukuran manusia dan berbulu, nampak tengah berjalan melalui
tempat terbuka. Meskipun masih banyak orang yang menganggap bahwa video itu
adalah tipuan, namun hingga hari ini video tersebut tetap menjadi bukti terbaik
untuk keberadaan Bigfoot. (Admin gak bisa
tampilkan videonya di blog, kalau mau lihat, silahkan cek di youtube)
The
Fake Bigfoot
Sebenarnya, kepopuleran
Bigfoot ini sempat mendatangkan masalah. Pasalnya para penipu semakin memperumit
masalah fakta dan fiksi ini. Terhitung sudah lusinan orang yang telah mengaku
memalsukan keberadaan Bigfoot: dari foto, potongan tubuh ataupun semua jenis
bukti Bigfoot lainnya.
Seorang pria bernama Rant
Mullens mengungkapkan pada tahun 1982 bahwa dia dan teman-temannya telah membuat
kaki raksasa palsu yang terbuat dari kayu dan menggunakannya untuk memalsukan
jejak kaki bigfoot di hutan selama beberapa dekade.
Pada tahun 2008, dua pria
dari Georgia mengklaim menemukan mayat bigfoot yang masih utuh saat mereka
sedang mendaki. Mereka mengatakan kalau mayat itu sudah mereka bekukan dan rawat
sedemikian rupa. Saat diselidiki, ‘Bigfoot’ yang mereka punya ternyata hanyalah
kostum gorila
Beberapa pemalsuan bigfoot
bahkan tercatat juga dilakukan oleh beberapa pemerintah daerah di negara bagian
tertentu, Alasannya? Tentu saja untuk meningkatkan potensi obyek wisata.
Bigfoot
yang sebenarnya
Terlepas dari semua itu,
apakah bigfoot itu nyata. Well, admin sendiri percaya akan keberadaan Bigfoot. Membuktikan keberadaan Bigfoot yang masih
hidup di masa kini, mungkin sulit. Namun sebenarnya, ada bukti bahwa kera
raksasa pernah berjalan
di Bumi di zaman dahulu.
Spesies bernama Gigantopithecus blacki adalah sosok yang
paling mendekati sebuah mitos bernama
bigfoot. Bedanya, sosok ini nyata dan sudah dibuktikan secara sains akan
keberadaannya.
Berdasarkan bukti fosil, kera
raksasa ini memiliki tinggi sekitar 10 kaki (3 m) dan beratnya mencapai 595
pon. (270 kilogram). Dapat dikonfirmasi bahwa dia adalah hewan bigfoot (berkaki
besar). Sosok ‘bigfoot’ yang ini asli dan bukan kaleng-kaleng..
Bedanya, Gigantopithecus
hidup di Asia Tenggara, bukan Amerika Utara, dan punah ratusan ribu tahun yang
lalu. Kera yang punah itu juga lebih dekat hubungannya dengan orangutan.
Dan yaps.. That was the real bigfoot
Kesimpulan
Nampaknya, kesimpulan tidak
diperlukan. Semua hal sudah terjawab diatas. Bagaimana menurut kalian?
Baca
Juga :
- League Of Monsters : Pengakuan Para Penjelajah tentang Keberadaan Putri duyung
- League Of Monsters : Penampakan Mothman di West Virginia
Tag : Penampakan bigfoot asli, mitos keberadan bigfoot, membahas
bigfoot, kasus penampakan bigfoot, kebenaran tentang bigfoot, apakah bigfoot
itu nyata?, pemburuan bigfoot
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Dari semua monster yg dibahas disini, ini sih yg paling clear. Sama kaya Putri Duyung.
ReplyDelete