Dalam cerita rakyat Nordik, ada sebuah pesan untuk berhati-hati tatkala pelaut tengah melewati batas laut Norwegia, Islandia sampai ke Greenland. Pasalnya di sepanjang laut tersebut, katanya jalurnya dihantui oleh sesosok makhluk raksasa bernama Kraken.
Kraken yang dimaksud
berukuran sangat besar, dan memiliki kemampuan untuk menenggelamkan kapal dalam
sekali serang. Tentakel-tentakel yang dia punya akan mencoba ‘memeluk’ seluruh
bagian kapal sebelum akhirnya kapal itu diremas dan dihancurkan
berkeping-keping.
Cerita tentang keberadaan
sosok tersebut, nyatanya efektif untuk menakut-nakuti para pelaut untuk tidak
berlayar selama beberapa waktu.
Sejarah
Ditemukannya Kraken
Bagi para navigator kuno,
perjalanan melalui laut adalah hal yang cukup berbahaya. Karena belum
tersedianya tekhnologi seperti sonar dan kapal selam, mereka benar-benar tidak
mengetahui makhluk apa saja yang hidup di lautan lepas.
Itulah kenapa saat seorang
pelaut kembali dari penjelajahan dan menceritakan pertemuannya dengan sesosok
cumi-cumi raksasa, hal tersebut menjadi sangat luar biasa heboh.
Terlebih lagi, mulut ember
para pelaut terkadang selalu melebih-lebihkan sesuatu agar mereka dianggap
keren tatkala mereka menceritakan cerita mereka di bar.
Raja Sverre dari Norwegia
menyebut Kraken dalam tulisannya yang dia tulis pada tahun 1180. Memperingatkan
kepada seluruh rakyatnya tentang bahaya sosok monster-cumi-raksasa yang sedang berkeliaran di lepas laut. Hal
tersebut didasari dari laporan armadanya yang mengaku secara langsung melihat
makhluk tersebut tatkala perjalanan mereka.
Peringatan itu, kemudian
menjadi bahan obrolan masyarakat dan tidak lama berubah menjadi legenda itu
sendiri. Banyak para kapten kapal yang mengatakan bahwa mereka melihat monster
itu juga. Bahkan ada beberapa yang mengaku selamat dari serangan monster
tersebut di laut.
Meskipun begitu, setiap
cerita yang datang, semakin ditambah-tambahi maka berubah semakin aneh. Entah
darimana, muncul sebuah kepercayaan yang ramai di telinga para nelayan, yang
mengatakan bahwa: terlepas dari keberadaannya yang mengerikan, kraken selalu
membawa gerombolan ikan yang menempel dan mengikutinya.
Jika kau adalah nelayan yang
cukup gila, maka akan muncul ide di otakmu untuk mencari keberadaan Kraken demi
tangkapan ikan yang banyak. Hal tersebut menjadi alasan untuk menyalahkan
kraken tatkala ada nelayan yang hilang di laut.
Nelayan A :
Wah, Si Paijo sudah tamat,
dia pasti sudah dimakan Kraken.
Nelayan B :
Benar kau, aku bahkan
sudah melarangnya untuk mencari monster itu, tapi dia tetap ngeyel.
Nelayan A :
Ya. Tangkapan Besar tidak
sebanding dengan nyawa.
The
Real Kraken
Alasan Mitos Kraken ini
berbeda dengan mitos-mitos yang lain, adalah karena secara tekhnis,
keberadaannya masih mampu dipercaya (wait..
really?)
Kraken masih dapat ditemukan
dalam survei ilmiah modern pertama di Eropa pada abad ke-18. Bahkan Carl Linnaeus, bapak klasifikasi biologi
modern, memasukkan Kraken di dalam jenis moluska
cephalopoda dalam sistem klasifikasi fauna yang dia tulis (1735).
Pada tahun 1853, seekor cephalopoda raksasa benar-benar ditemukan
terdampar di pantai Denmark. Seorang pengamat Alam asal Norwegia, Japetus Steenstrup sempat mengambil bagian
tubuh hewan itu dan menggunakannya untuk menggambarkan cumi-cumi raksasa secara
ilmiah.
Dan apa yang awalnya
dianggap mitos, kini berubah menjadi sains yang faktual (Meskipun secara
penggambaran berbeda, namun cumi-cumi raksasa benar-benar ada dan nyata).
Setelah 150 tahun, ditemukan
semakin banyak spesies cumi-cumi raksasa yang menghuni lautan, meskipun begitu,
masih banyak perdebatan apakah mereka mewakili satu spesies atau lebih. Sosok
terbesar yang tercatat dan pernah ditemukan, panjangnya mencapai 18 meter, di
kedalaman laut yang dalam (kedalaman 1.100 meter, mungkin mencapai 2.000 meter).
Karena laut memiliki kedalaman yang lebih dari itu, Hal tersebut membuka
kemungkinan kalau cumi-cumi yang lebih besar bisa saja ada di luar sana.
Underwater
Brawl
Ada sebuah penemuan
menakutkan tentang dunia bawah laut. Dimana bekas luka kadang ditemukan di
bagian tubuh paus sperma. Bekas luka tersebut, diperkirakan adalah hasil sebuah
pertarungan dengan sosok makhluk tertentu.
Secara bukti, Paus sperma
adalah salah satu binatang terbesar yang pernah ada. Dan apabila dibandingkan
dengan predator-predator laut yang lain, bahkan sesosok megalodon pun tidak
akan mampu melawan paus sperma karena benar-benar kalah dari segi ukuran.
Setelah diteliti, nyatanya luka-luka tersebut adalah hasil goresan yang diberikan oleh makhluk yang memiliki tentakel, terlihat dari bentuk dan pola lukanya. Para peneliti meyakini kalau luka tersebut adalah bukti pergelutan paus sperman melawan cumi-cumi raksasa (atau Kraken). Hal tersebut memberikan gambaran tentang ukuran cumi-cumi tersebut bisa sampai sebesar apa.
Epilogue
Meskipun sekarang kita tahu
bahwa ‘kraken’ bukan hanya legenda lagi, cumi-cumi raksasa mungkin tetap
menjadi hewan besar yang paling sulit dipahami di dunia. Perjalanan para ilmuan
masih sangat panjang untuk memahami secara menyeluruh tentang keberadaan
cumi-cumi raksasa tersebut.
Banyak orang saat ini masih
terkejut mengetahui bahwa sosok tersebut benar-benar ada. Bagaimanapun, bahkan
setelah begitu banyak penelitian ilmiah, Kraken masih hidup dalam imajinasi populer
berkat film, buku, dan game-game modern.
Meskipun begitu, dengan adanya
penemuan ilmiah tentang mereka, tabir antara legenda dan realita nampaknya
mampu disingkirkan. Dan Hal tersebut menjadi pembeda yang jelas akan kenyataan
yang ada.
Well,
mari
berharap saja kalau Kraken terbesar yang akan ditemukan para ilmuan kelak,
bukanlah kraken yang mirip seperti di film Pirates
Of The Carribean.
Let’s
Hope so..
Baca
Juga :
- League of Titans : Bukti Penampakan Monster Loch Ness, Benarkah?
- League Of Monsters : Penampakan Sosok Mothman di West Virginia
Tag : Legenda Kraken, Penemuan bangkai kraken, kasus penampakan
Kraken asli, Kisah penemuan Kraken, pengertian Kraken,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Adu gulat Kraken vs Paus Biru kayanya seru tuh.
ReplyDelete