Pada pertengahan abad ke-12, dua orang anak muncul di desa Woolpit di Suffolk, Inggris, entah dari mana. Anehnya, mereka bukanlah anak pada umumnya: Anak laki-laki dan perempuan ini berbicara dalam bahasa yang tidak dikenal, memakai pakaian aneh, dan kulit mereka berwarna hijau.
Kisah
Ditemukannya Anak-Anak Hijau
Kisah anak-anak hijau
tersebut dimulai ketika mereka muncul dari salah satu lubang yang dibuat oleh
warga desa Woolpit
Lubang-lubang yang dimaksud
adalah sebuah lubang yang memang sengaja dibuat untuk menjebak serigala. Ukuran
lubang tersebut tingginya 2 kali lipat dari anak-anak dan lebarnya kurang lebih
1-2 meter.
Seorang petani yang pulang
dari panen, menemukan sepasang anak-anak aneh itu terjebak di dalam lubang.
Karena kasihan, dia kemudian membawa mereka ke pemukiman, di mana Sir Richard de Calne (seorang tuan tanah
setempat) lalu menyediakan tempat tinggal untuk mereka.
Banyak sekali warga yang terkejut
atas keberadaan anak-anak berkulit hijau itu. Sesekali, mereka akan mengunjungi
tempat yang anak-anak itu tinggali untuk sekedar melihat. Meskipun begitu, ada
sedikit masalah komunikasi karena anak-anak itu nampaknya tidak mampu berbahasa
inggris. Bahasa mereka sangat asing, bukan
Prancis, Jerman, ataupun Italia. Intinya, bahasa mereka bukanlah bahasa-bahasa
yang pernah didengar.
Kehidupan Anak-Anak Hijau di Pemukiman Woolpit
Singkat cerita, mereka pun
menjalani hidup di pemukiman Woolpit. Karena warga tidak tau asal usul mereka
dan sangat sulit berkomunkasi, pada akhirnya mereka pun dirawat oleh beberapa
warga dan dibiarkan tinggal berdampingan di dalam komunitas mereka.
Pada awalnya, mereka
ditawari roti oleh warga, namun mereka tampak tidak memakannya. Hingga pada
akhirnya mereka baru mau makan tatkala warga memberikan mereka semacam tumbuhan
kacang-kacangan. Sejak saat itu, tumbuhan kacang-kacangan itu menjadi
satu-satunya jenis makanan yang diberikan warga kepada mereka.
Semakin lama mereka tinggal
di pemukiman, warga mulai menyadari kalau kulit anak-anak itu perlahan-lahan
mulai hilang kehijauannya. Pelan tapi pasti, kulit anak-anak itu mulai berubah
menjadi warna umum layaknya manusia biasa.
Sayangnya, si anak laki-laki
pada suatu hari jatuh sakit dan kemudian meninggal. Meninggalkan si anak
perempuan yang sejauh ini, masih tidak diketahui asal usulnya.
Perlu setidaknya beberapa
bulan untuk seorang warga mengajari anak perempuan itu berbahasa inggris,
sampai akhirnya anak itu dapat menceriatakan asal usulnya. (meskipun belum fasih, namun setidaknya dapat dimengerti)
Sebuah
dunia Bawah Tanah?
Saint Martin. Itu adalah
tempat yang diberitahukan oleh si anak perempuan. Sebuah tempat yang dia
sebutkan sebagai kampung halamannya. Dia menceritakan bahwa di tempat itu,
hampir apapun berwarna hijau. Matahari pun tak ada, hanya sebuah sinar yang
samar yang menyinari mereka dari kejauhan. Menurut gadis itu, anak laki-laki
yang datang bersamanya adalah saudara laki-lakinya.
Tatkala ditanya kenapa dia bisa ada disini? (di Woolpit),
dia mengatakan bahwa kala itu, dia dan saudara-saudaranya sedang menggembalakan
ternak ayah mereka ketika mereka mendengar suara keras dan tiba-tiba menemukan
diri mereka di dalam lubang perangkap serigala milik warga Woolpit.
(Sebuah
laporan alternatif tentang pengakuan anak perempuan itu menyatakan bahwa: gadis
itu bilang bahwa dia dan saudara laki-lakinya mengikuti kawanan hewan ternak ke
dalam sebuah gua dan kemudian tersesat. Suara lonceng menuntun mereka keluar,
tetapi ketika mereka keluar dari gua, mereka malah ke Woolpit, dan bukan kembali
ke Saint Martin)
Apakah
mereka benar-benar berasa dari dunia lain?
Sebenarnya, kisah kedatangan
Anak-Anak Hijau ini sudah diteliti oleh para sejarahwan. Namun dalam laporan,
kebenarannya masih dipertanyakan. Pasalnya, mereka tidak memiliki saksi yang
benar-benar bertemu secara langsung dengan Anak-Anak Hijau tersebut.
Sumber cerita yang paling
dekat dengan Anak-Anak Hijau adalah dari seorang bernama Ralph, yang merupakan
seorang kepala biara di Coggeshall kala itu.
Ralph mengaku bahwa cerita
tentang keberadaan anak-anak hijau tersebut, dia dengar dari Richard De Caine
(si tuan tanah) secara langsung. Ralph juga bilang bahwa dia tidak pernah
memiliki kesempatan untuk melihat anak-anak hijau itu dengan mata kepalanya
sendiri.
Cerita tentang anak-anak
hijau itu, kemudian dia tulis ke dalam buku karyanya sendiri bernama Chronicon Anglicanum yang terbit pada
tahun 1189.
Sampai hari ini, masih
muncul perdebatan apakah cerita tentang anak-anak hijau tersebut hanyalah cerita
rakyat biasa ataukah sebuah kejadian sejarah yang nyata.
Teori
Tentang Asal Usul Mereka
Orang-orang yang tidak
percaya kalau mereka berasal dari dunia lain, memiliki beberapa penjelasan yang
masuk akal kenapa kulit mereka bisa berwarna hijau.
Satu teori adalah bahwa
anak-anak itu keracunan senyawa arsenik karena sempat berdiam terlalu lama di
dataran tanah tertentu (kemungkinan
karena minum dari sumber mata air yang sudah terkontaminasi, atau terbiasa
memakan tumbuhan beracun).
Hal tersebut mengakibatkan
kulit mereka berubah warna dan baru dapat sembuh tatkala mereka merubah pola
makan dan mulai mengkonsumsi kacang-kacangan segar yang diberikan oleh warga
Woolpit—Dan alasan mereka bisa sampai ke Woolpit adalah karena orang tua mereka
(yang diperkirakan adalah seorang Earl
dari Norfolk) meninggalkan mereka untuk mati di hutan dekat perbatasan
Norfolk-Suffolk.
Atau, teori lain yang lebih
mungkin adalah mereka bisa saja mengidap klorosis,
atau sejenis kekurangan zat besi yang muncul dari malnutrisi dan mengakibatkan
kulit mereka berubah menjadi kehijauan.
Ada juga teori yang
mengatakan bahwa mereka adalah anak-anak imigran yang selamat dari pembantaian—mungkin
dalam pertempuran di Fornham pada tahun 1173.
Fornham
St. Martin adalah desa terdekat, dipisahkan dari Woolpit oleh
sungai dan hanya beberapa mil dari Bury
St. Edmunds, tempat lonceng-lonceng keras sering berbunyi.
Ada kemungkinan bahwa
anak-anak tersebut telah menjadi yatim piatu, mengalami pola makan yang buruk
saat tersesat dan sendirian, dan akhirnya pergi ke Woolpit dari Fornham St. Martin dengan mengikuti
suara lonceng yang berdentang.
End
Of Story
Sejatinya, bukankah akan
sangat luar biasa kalau ilmu pengetahuan bisa membuktikan kalau kisah diatas
adalah sebuah kejadian sejarah yang nyata? Lebih dari itu, akan sangat lebih
luar biasa lagi kalau keberadaan anak-anak Hijau itu bisa dibuktikan sebagai
orang-orang dari dunia lain.
Tapi, yah... Admin tidak
yakin pada masa itu, orang-orang siap menerima keberadaan dunia lain
Dari cerita orang-orang, si
gadis perempuan hijau yang diceritakan diatas, pada akhirnya melanjutkan hidup.
Dia dikabarkan sempat dibaptis dan kemudian menikah dengan seorang pria dari
King's Lynn
Sampai hari ini, dipercayai
bahwa keturunan si gadis hijau itu sudah berhasil menguasai dunia Berbaur
dan menjadi bagian dari banyaknya garis keturunan dari masyarakat inggris.
Jika kalian adalah blasteran
Inggris-Indo, silahkan tanya orang tua atau kakek-nenek kalian. Tanya apakah
kalian punya nenek moyang yang datang dari isekai.
Siapa tau kan?
Baca
Juga :
The
League Of Monsters : Bukti Penampakan Bigfoot, Benarkah?
Pastor
Riesinger dan Kasus Pengusiran Setan Anna Ecklund
Gloomy
Sunday, Lagu terkutuk penyebab bunuh Diri
Tag : Kasus Anak Hijau dari Woolpit, kasus anak hijau, Misteri
anak-anak hijau, legenda anak-anak hijau, penampakan anak-anak hijau
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Gue masih penasaran soal bahasa yg mereka pake sebelum belajar bahasa inggris.
ReplyDelete