From theholders.org
Translated by Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke institusi mental atau rumah rehabilitasi mana pun yang bisa kau datangi. Saat kau sampai di meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya "Sang Penjaga sebuah Tujuan” [The Holder of The Purpose]
Raut depresi yang menyakitkan akan melintas di wajah sang
resepsionis, sebelum dia akan berdiri dan berjalan keluar ruangan. Ikuti dia
keluar sampai dia turun ke aula. Di alua tersebut, dia akan membuka satu set
pintu ganda yang dirantai, yang mana dibaliknya, akan ada sebuah lorong.
Dia akan mengisyaratkan anda untuk masuk sebelum pada
akhirnya kembali ke mejanya. Beberapa lampu di lorong itu nampaknya tidak
berfungsi. Setelahkau masuk, pintu ganda di belakangmu akan dibanting menutup. Kau
akan mendengar derak rantai dari sisi lain. Sang resepsonis nampaknya
menguncimu di dalam.
Berjalanlah menyusuri lorong yang gelap. Lorong Ini akan
tampak lebih panjang dari rentang seluruh bangunan. Semakin kau berjalan, kau akan
melihat beberapa bagian tubuh nampak tergantung di langit-langit lorong. Bagian
tubuh itu nampak masih bergerak-gerak. Nampaknya bagian-bagian tubuh itu masih hidup;
terlepas dari posisi mereka yang terpencar-pencar.
Kau akan mendengar isakan pelan bersaut-sautan diantara
mereka. Tidak ada kata yang keluar dari bibir mereka karena apapun mereka,
nampaknya tidak paham bahasa. Yang mereka tahu hanyalah rasa sakit.
Bagian mereka telah tercabik-cabik dan meneteskan air mata
merah darah. Dada mereka terbuka dan memperlihatkan jantung yang masih berdetak,
bahkan dengan rantai logam dingin yang tertusuk ditengahnya.
Lengan mereka terpotong di tulang mereka yang masih
mengeluarkan darah, dan tubuh mereka terpotong di pangkal tulang rusuk mereka. Melihat
kondisi bagian-bagian tubuh itu, kau tidak akan paham lagi bagian tubuh mana
adalah milik siapa.
Mereka akan mengayunkan sisa-sisa lengan mereka; kepala
mereka menggeliat, menangis untuk lepas dari nasib kejam mereka. Burung hitam
tidak alami dengan cakar melengkung dan paruh tajam berduri terkadang terlihat
bergerombol di langit-langit, mengerubungi bagian-bagian tubuh tertentu.
Burung-burung tersebut mematuk sedikit demi sedikit daging
dari tubuh-tubuh tersebut dengan tidak terburu-buru, seakan mencoba menyiksa
korban-korban mutliasi yang masih hidup itu dengan nafsu makan mereka yang
tidak terlalu rakus.
Semakin kau melangkah lebih dalam di alua tersebut, kau akan
melihat lebih banyak burung yang bersarang diantara daging-daging ‘hidup’ yang
digantung tersebut. Jangan ganggu burung-burung tersebut dan tetaplah berjalan.
Kau tidak mau menjadi sasaran mereka yang baru, mempertimbangkan bagi mereka,
daging tetaplah daging, tidak peduli kau sedang digantung atau tengah berjalan.
Akan kuberitahu padamu tentang dua sosok yang ada di tempat
ini. Di depanmu, akan ada sebuah jalan bercabang. Satu akan mengarah ke tempat The Holder, dan satu lagi akan mengarah
ke tempat The Keeper.
The Keeper adalah sosok yang menjaga tempat
ini, mengelola setiap makhluk hidup di dalamnya dan memastikan mereka tidak
kelaparan dengan menyediakan makanan-makanan untuk dikonsumsi.
Makhluk yang dimaksud adalah para burung, dan makanan yang
dimaksud adalah daging-daging hidup yang digantung di sepanjang Lorong.
The Keeper memiliki wujud seorang berbadan tinggi yang
memakai jubah hitam yang terbuat dari bulu, di Kedua lengan, kedua kaki dan
lehernya akan tergantung rantai berkarat. Dia terkadang akan berjalan-jalan di
lorong untuk mengecek burung-burungnya. Camkan dalam hati, bahwa dia adalah
orang yang tidak boleh kau temui di
tempat ini. Pasalnya, dia akan
menganggapmu tidak lebih dari sesosok ‘makanan burung’ saja. Tidak ada
Negosiasi, tidak ada mengobrol. Dia akan menyerang, merobek dan menggantungmu
dalam pandangan pertama kalian.
Sedangkan The Holder
di tempat ini adalah seorang pria tanpa wajah. Memakai setelan seba putih dan
memegang sebuah timbangan yang terbuat dari emas yang berwarna putih juga.
Perawakannya tinggi dan kurus.
Saat tiba waktumu memilih jalan diantara lorong bercabang,
beruntunglah jika jalan yang kau pilih langsung menuju tempat sang Holder.
Namun jika tidak, maka kematianmu sudah dipastikan karena kau secara pasti akan
menuju ke sarang The Keeper.
Asumsikan saja kau memilih jalan yang benar, maka kau akan
melihat sosok sang Holder tengah duduk di sebuah kursi dan tengah menimbang
sesuatu tanpa wujud. Timbangan bagusnya mungkin akan mengalihkan perhatianmu,
namun jangan tatap timbangan itu terlalu lama.
Tanyakan satu hal padanya : “Apa tujuan Obyek-Obyek itu dibuat?”
Dia akan berdiri, mengangkat timbangannya dan menjawabmu.
Penjelasannya akan sangat komples dan tidak dimaksudkan untuk telinga manusia
biasa. Pria tak berwajah itu akan mencemari dan menjejali pikiranmu tentang
pengetahuan yang tabu dan diluar hitungan matematika biasa.
Kau mungkin akan berteriak kesetanan saat otakmu mencoba
memahami apa yang dia katakan. Seluruh logika dan perasaanmu akan dibuat
bergetar tak karuan seakan barusaja menerima gelombang pengetahuan yang tidak
realistis.
Informasi-informasi itu akan menyadarkanmu tentang betapa
tidak pentingnya dirimu di alam semesta ini. Betapa tidak berartinya kehidupan
yang telah kau jalani dengan susah payah.
Ketika dia selesai, kebanyakan menjadi gila karena penjelasan
yang tidak logis tersebut; yang lain tenggelam dalam depresi yang tidak dapat diobati
saat kata-katanya bergema di benak mereka selamanya.
Bagi mereka yang tidak bisa mempertahankan kewarasannya, maka
mereka akan diberikan kepada The Keeper dan dijadikan satu diantara ‘makanan
burung’ disepanjang lorong menuju ke tempat ini.
Namun, Jika dengan sebuah keajaiban, kau masih waras setelah melewati
siksaan batin darinya, sang Holder akan memberikanmu satu-satunya harta benda
yang dia miliki.
Timbangan tersebut
adalah Objek 95 dari 538.
“Skala
tersebut memiliki kekuatan untuk menimbang jiwa seseorang terhadap segala
sesuatu. Pertanyaannya adalah, Apakah kau membawa takdir yang bisa membuatnya seimbang?”
Baca
The Holders Series Lainnya
Tag : Cerita Horor, The Holders
Series Bahasa Indonesia, Creepypasta
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Chapter 95 : The Holder Of The Purpose"
Post a Comment