From theholders.org
Translated by Admin
Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah rehabilitasi yang bisa kau datangi. Saat kau mencapai meja depan, mintalah untuk menemui seseorang yang memanggil dirinya “Sang Penjaga Masa Muda” [The Holder Of The Youth]
Si Pegawai akan tersedak menahan tawa kekanakannya. Tawa itu
akan bertahan setidaknya beberapa menit sampai dia bangkit dari kursinya, mengisyaratkanmu
untuk mengikutinya, masih dengan raut geli di wajahnya.
Ikuti dia, namun jangan menunjukkan emosi apapun selain
kesebalan, karena banyak makhluk sedang mengintaimu, menunggu kesempatan untuk
menghapus pikiranmu dan membuatmu memenuhi perintah jahat mereka.
Si Pegawai akan membimbingmu menyusuri gedung, masih dengan
bergumam sendiri dan sesekali tertawa akan permintaanmu.
Dia akan memilih jalan seenaknya. Bahkan malah terkesan
berputar-putar. Tidak perlu kau mencoba untuk mengingat jalannya, karena hal
itu tidak ada gunanya. Setelah perjalanan yang terasa seperti berjam-jam, ia
akan berbelok ke sebuah ruangan kosong dan berhenti mendadak, mengumumkan bahwa
kau telah sampai. Raut gelinya kini sepenuhnya hilang, berubah digantikan raut
kosong dan datar.
Ikuti dia saat dia masuk dan tutup pintu dengan mantap, lalu
menyingkirlah. Di ruangan itu, kalian akan berdua saja. Tidak ada yang bisa
kalian lakukan selain menunggu. Selama menunggu, orang yang menuntun jalanmu
akan melakukan hal yang janggal. Dia akan menatapmu dan memaparkan senyum
paling megerikan yang pernah kau lihat. Kemanapun kau bergerak, matanya akan
terus mengikutimu.
Hal itu akan menjadi hal yang paling tidak nyaman yang pernah
kau alami. Namun bertahanlah, karena pada akhirnya dia akan berhenti. Dia
kemudian akan membuka pintu tempatmu masuk dan mengisyaratkanmu untuk keluar.
Dia akan mengucapkan satu
kata padamu sebelum akhirnya menutup pintunya dan pergi. Ingat kata itu
meskipun kau tidak tau apa artinya.
Di luar pintu, kau akan menemukan sebuah padang rumput yang
subur. Tempat itu akan sesak akan kehidupan flora sejauh mata memandang.
Jelajahilah tempat itu tanpa menunjukkan rasa ketakutan. Setidaknya,
bertingkahlah berani agar penjaga-penjaga yang bersembunyi dibalik tempat ini
tidak berani mengusikmu—untuk saat ini.
Tetaplah berjalan sampai kau menemukan hamparan bunga yang
membentuk lingkaran, dan melangkahlah ke dalam lingkarannya. Bunga-burnga akan
langsung layu, kecuali di satu bagian tertentu.
Pergilah ke arah bagian yang tidak layu itu, dan jangan
dekati arah yang lain. Bunga bunga itu akan bersuara saat tertiup angin. Sebuah
senandung akan terdengar. Senandung itu akan menghanyutkamu apabila kau
mendengarkannya terlalu lama. Dan sekali kesadaranmu dirampas, akan sangat
mustahil untuk pergi dari tempat ini.
Angin akan menerbangkan spora dari bunga-bunga itu menuju ke
arah pepohonan. Ikuti arah dari spora itu untuk mencapai tempat berikutnya.
Spora itu akan jatuh di sebuah pohon besar yang sudah
tumbang. Di tengah batang pohon raksasa itu, akan duduk sesosok anak kecil yang
tumbuh setangkai daun di ubun-ubunnya. Dia akan menoleh saat kau datang.
Pandangan kalian akan bertemu dan dia akan mengatakan bahwa
dia tidak bisa memberikan obyek yang dia jaga kepadamu. Dia akan mengatakan
alasannya, bahwa obyek yang dia jaga menopang setiap kehidupan flora yang ada
disini. Dan jIka seluruh tumbuhan yang ada disini mati, maka makhluk-makhluk
yang mengintai dari kedalaman hutan akan menampakkan rupa mereka karena akan
tidak ada lagi tempat untuk bersembunyi.
Kau ingat satu kata yang diucapkan oleh orang yang
membimbingmu kesini? Sebutkan kata itu kepada anak kecil yang ada di depanmu.
Sebutkan dengan lantang, tanpa typo maupun salah pengucapan.
Kemudian katakan kepadanya; “Kehancuran sudah tidak bisa dihindari.”
Dia akan diam dan menilaimu. Dia kemudian akan mendekatimu
dengan membawa sebuah tombak. Jika ucapanmu tidak mempengaruhinya, dia akan
menghunuskan tombak itu kepadamu, melihatmu berdarah dan membiarkan darahmu
memberi nutrisi ke tanah ini.
Namun jika dia percaya omonganmu, dia akan memberikan
tombaknya kepadamu dan menunjuk tepat ke dahinya. Tanpa ragu, tusuklah tempat
yang ditunjuknya.
Saat Tombak sudah tertusuk, bocah itu akan terkulai lemas
bersamaan dengan darahnya yang mengucur ke tanah. Diatas bangkainya, akan
tumbuh sebuah mawar berwarna merah dengan sekejap. Petiklah mawar itu karena
itu adalah Obyek yang kau cari.
Tatkala kau petik, setiap flora yang ada di tempat itu akan
mulai layu dan kering. Tanah subur yang kau pijaki, akan berubah menjadi tanah
tandus yang seakan diambil semua kehidupannya.
Pencariannya selesai namun kau belum bisa pergi, pintu
tempatmu masuk akan terkunci selama 7 hari 7 malam sebelum dapat terbuka lagi.
Carilah tempat bersembunyi diantara tanah mati itu. Sembunyilah dari setiap
makhluk-makhluk yang marah karena hutan mereka telah dibunuh.
Kau akan menjadi tujuan utama pencarian mereka, 7 hari
bertahan hidup di tanah mati itu akan menjadi 7 hari paling panjang dalam
hidupmu. Jangan lupakan bahwa apa yang akan kau lalui, adalah demi membawa
pulang Mawar indah itu ke rumahmu yang aman,
Mawar itu adalah objek
ke-87 dari 538,
“Mawar itu adalah
sebuah simbol kenangan dari seseorang kepada seseorang. Setiap kelopak
melambangkan kemurnian dan kasih sayang. Jangan kau tanam mawar itu di tanah
bumi, karena jika mawar itu dicabut setelahnya. Maka apa yang terjadi adalah
kejadian yang sama persis seperti apa yang kau saksikan. Kekeringan sejauh mata
memandang, sampai ke batas laut.”
Baca
The Holders Series Lainnya
Tag : Cerita Horor, The Holders
Series Bahasa Indonesia, Creepypasta.
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Chapter 87 : The Holder Of Youth"
Post a Comment