Translated by Admin
Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah rehabilitasi yang bisa kau temui. Saat kau mencapai meja depan, mintahlah untuk mengunjungi seseorang yang memanggil dirinya “Sang Penjaga Mimpi” [The Holder Of Dreams]
Orang di belakang meja tersebut akan menatapmu dengan tajam,
memberitahumu bahwa orang yang kau maksud tidak ada di gedung ini. Tanyakan
padanya, dimana kau bisa menemukan orang tersebut, dan kau akan diberikan
sebuah kunci, yang berisi nomor.
Keluarlah dari gedung, ke jalan, dan pergilah ke utara. Jika
jalan itu tidak mengarah ke utara ataupun ke selatan, pergilah ke timur, dan
belok ke utara begitu kau menemukan jalan lain di sebelah kirimu. Tetaplah
berjalan sampai kau menemukan sebuah hotel. Mungkin kau tidak pernah mendengar
tentang hotel ini, mungkin kau tidak pernah menyadari keberadaannya, namun
tempat ini adalah tempat tujuanmu.
Masuki hotel tersebut, tanpa berbicara dengan siapapun, dan
menjawab pertanyaan apapun dari karyawan di lobi ataupun tamu. Lihat nomor yang
tertera di kunci tersebut, dan temukan pintu kamar yang sesuai dengannya.
Begitu kau menemukan kamarnya, buka pintunya. Masuki kamar tersebut, dan tutup
pintunya.
Kau perlu menunggu hingga matahari terbenam, ketika bintang
pertama muncul di langit. Matikan telepon genggam, jangan nyalakan TV, dan
singkirkan barang-barang yang menghasilkan suara.
Tanpa mengganti baju, berbaringlah di atas ranjang, dan
pejamkan matamu, Bahkan jika kau tidak mengantuk, pikiranmu akan melayang jauh.
Tunggulah sampai kau tertidur. Bayangkan hal-hal baik sambil menunggu dengan
mata tertutup. Jangan bayangkan hal-hal yang menakutkan, karena ruangan itu
mungkin akan membuat bayang-bayang menakutkan itu menjadi nyata didekatmu
sebelum kau sempat tertidur.
Jika segalanya berjalan baik, kau akan terbangun di pagi hari
di keesokan harinya. Tinggalkan hotel itu tanpa menjelaskan apapun kepada siapapun,
kembali ke rumah, dan lanjutkan hidupmu, namun bersiaplah. Kau, tanpa kau
sadari, telah melakukan sebuah perjanjian. Dan perjanjian ini memiliki sebuah
konsekwensi yang mau tidak mau harus kau hadapi.
Tiga orang yang kau kenal akan mati di hari-hari berikutnya, tepat di depanmu. Mereka akan mati
dengan cara yang mengerikan dan menjijikkan, yang bahkan tidak bisa kau
banyangkan. Bersikaplah sebagaimana manusia normal. Pergi ke pemakaman mereka,
berduka untuk mereka. Tetap lanjutkan hidupmu. Jangan berusaha kembali ke hotel
ataupun menjadi gila dan sampai dikirim ke rumah sakit jiwa, atau semuanya akan
tamat. Jika itu terjadi, kau akan berharap kau mati dengan cara yang sama
dengan teman-temanmu atau orang yang kau cintai. Kematian mereka tidak akan
semengerikan kematianmu.
Setelah seminggu –
tepat tujuh hari – kau akan melihat kematian orang ketiga. Tidak akan ada
jalan untuk menghindarinya. Yang akan mati adalah seseorang yang paling kau
kasihi, dan tidak peduli seberapa keras kau mencoba untuk tetap sendiri di hari
itu, orang itu akan tetap datang padamu, tanpa menyadari takdirnya.
Tatkala kematian mempertontonkan ‘pertunjukannya’ kepadamu,
ketika kau tidak mampu menyelamatkan orang yang kau kasihi itu, kau tidak boleh
berbalik atau memejamkan matamu, atau kau akan menderita nasib yang sama.
Rasanya akan seperti segenap tentara Neraka datang untuk menelan temanmu dalam
penderitaan, kesengsaraan, dan keputusasaan hingga napas terakhir.
Kau tidak boleh berteriak, atau bereaksi. Cukup saksikan.
Saat semuanya selesai, ketika tidak ada yang tersisa selain mayat dari orang
terkasihmu, kau akan merasakan tepukan tangan di bahumu. Jangan menoleh, atau
tangan asing tersebut akan menyambar lehermu, dan memberimu kematian pelan dan
menyakitkan. Sosok di belakangmu akan bertanya, “Apa kau menikmatinya?”
Jangan menjawab. Tapi, tanyakanlah “Bagaimana cara melindungi orang yang kukasihi?”
Tangan yang menepuk pundakmu akan terangkat dan menunjuk ke
mayat orang yang kau kasihi. Dekati mayatnya, dan kau akan melihat seberkas
cahaya redup memancar dari dalam dadanya yang kini membusuk.
Ambillah benda yang memancarkan cahaya itu, dan cabut sebuah
perhiasan perak kecil dari dagingnya. Jangan resah jika perhiasan itu tidak
seperti kabar yang kau dengar, karena bentuknya akan berbeda-beda di tangan
orang yang berbeda.
Begitu kau melalukannya, kau akan mendengar teriakan bernada
tinggi, dan tanah di bawahmu akan lenyap. Tetaplah menggenggam perhiasan itu
erat-erat, dan jangan dilepaskan, atau kau akan jatuh ke dalam kegelapan.
Kau akan terbangun di kamar hotel sebelumya. Periksa
kalender. Tujuh hari tadi adalah mimpi. Tidak terjadi sama sekali, dan
teman-teman serta keluargamu masih hidup.
Di tanganmu, Kau akan
menggenggam sebuah perhiasan kecil.
Perhiasan tersebut
adalah objek ke-84 dari 538.
“Berikan pada orang
yang paling kau kasihi. Benda itu akan melinduginya dari hal-hal buruk yang
datang dari kekuatan-kekuatan jahat yang berhubungan langsung dengan para
Holders.”
Baca The Holders Series Lainnya
Tag : Cerita Horor, The Holders
Series Bahasa Indonesia, Creepypasta.
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Chapter 84 : The Holder Of Dreams"
Post a Comment