From theholders.org
Translated By Admin
Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke sekolah atau universitas besar yang bisa kau temukan. Sebelum melakukan pencarian, pergilah ke toko mainan untuk membeli sebuah topeng murah berbentuk karakter apapun. Jika kau punya topeng sendiri, boleh juga kau bawa.
Saat mencapai meja depan, mintalah ke resepsionis untuk
menemui seseorang yang disebut sebagai “Sang
Penjaga Keborosan” [The Holder Of
Extravagance]
Resepsionis di depanmu tidak akan terlihat terkejut, bahkan
sekilas malah tampak bosan, seakan-akan pertanyaan ini sudah umum sampai-sampai
jadi kebiasaan. Dengan lunglai, dia akan bangkit dan membimbingmu melalu lorong
dari bangunan tersebut.
Di perjalananmu, kau akan melihat berlusin-lusin benda yang
menarik dan memikat mata, namun jangan sekalipun berhenti atau melambat untuk
memeriksanya lebih rinci. Kau mungkin tidak sadar, namun langkahmu akan
dibuntuti oleh beberapa siswa yang nampak pucat dan memiliki tatapan kosong.
Mereka akan memperhatikan langkahmu dengan seksama. Jika kau sedikit melambat
karena perhatianmu teralihkan (dengan entah apa), maka mereka akan tersenyum
dan menyeretmu paksa ke dalam sebuah bangunan kosong. Di dalam bangunan itu,
kau akan menjadi makanan mereka dan ratusan sosok yang lain.
Tetaplah berjalan dekat dibelakang pemandu jalanmu. Akhirnya,
ia akan menuntunmu ke sebuah pintu dan mengisyaratkanmu untuk masuk. Sebelum masuk, pakailah topengmu dan
pastikan topeng itu tidak copot saat kau ada di dalam.
Resepsionis yang memandumu akan menutup pintunya dan
meninggalkanmu. Tidak usah kembali ataupun berniat membuka pintu itu lagi,
karena siswa-siswa yang membuntutimu mungkin sedang membuat pagar hidup dibalik
pintu itu. Menempelkan dahi mereka ke tembok dan sisi lain pintu untuk berharap
kau menjadi pengecut dan berlari pergi.
Tidak ada kata kembali jika kau sudah sampai titik ini.
Di ruangan yang kau pijaki, kau akan menemukan dirimu berada
di ruang kelas sejarah, namun ruang kelas itu lebih membosankan dari ruang
kelas manapun yang pernah kau lihat. Tidak ada poster di tembok-tembok bercat
kelabu, rak-raknya tidak memiliki buku, dan meja-mejanya jarang-jarang serta
sedikit.
Seorang guru akan duduk di meja depan, mengenakan seragam abu
yang tidak mencolok, sedang memeriksa makalah. Wajahnya juga akan tertutup
topeng, namun topeng yang dia kenakan adalah topeng berbentuk wajah yang
menampakkan raut sedih.
Perpaduan hal-hal tersebut mungkin akan membuatmu ingin jatuh
tertidur, namun perhatikan – jika kau tertidur, mimpi buruk yang akan kau
masuki tidak kan pernah berakhir. Jangan pula menyela pekerjaan Sang Guru – ia
sudah merasa cukup terbebani akan gajinya, dan jika kau mengganggu ia mungkin
akan membentak.
Sebaiknya, kuatkan dirimu dan duduklah. Jangan asal sembarang
duduk. Perhatikan tempatnya; Di
deret ketiga dari kanan, bangku kedua dari belakang.
Duduk di tempat lain akan membawamu pada kematian. Kematian
yang lambat namun akan sangat menyakitkan.
Suara pergumulan akan terdengar di luar pintu. Beberapa sosok
akan mulai masuk bergantian. Mereka
adalah manusia, well setidaknya
mereka terlihat seperti manusia. Mereka akan mengenakan topeng yang
bermacam-macam. Ada yang memakai topeng hewan, karakter kartun, topeng pembunuh
berantai bahkan topeng-topeng aneh yang belum pernah kau lihat sebelumnya.
Jangan perhatikan mereka – tidak satu siswa pun berharap
untuk diperhatikan saat mereka masuk kelas, dan mereka semua sudah terlambat
masuk. Cukuplah untuk dirimu menatap lurus ke depan.
Jangan pertanyakan kenapa mereka berhasil duduk tanpa ditegur
oleh sang guru/dosen. Yang harus kau tau sekarang hanyalah kau dikelilingi oleh
sosok-sosok yang lebih kejam dari penjahat manapun, lebih brutal dari individu
anarkis manapun, dan mereka memiliki hasrat yang sama imbangnya untuk membunuh
makhluk makhluk ‘berdenyut nadi’ sepertimu. Berharaplah topengmu akan membuatmu
berbaur dengan mereka.
Saat pelajaran hendak dimulai. Sang guru akan menanyakan
kepada seisi kelas tentang PR masing-masing. Bersamaan dengan itu, setiap ‘murid’
yang ada di kelas akan menceritakan tentang pembunuhan-pembunuhan keji yang
mereka lakukan di hari sebelumnya.
Satu orang akan mengatakan bahwa dia membunuh seorang dengan
cara menenggelamkannya di tong minyak dan membakar korbannya hidup-hidup. Orang
yang lain, akan mengatakan bahwa dia membunuh korbannya dengan melindasnya
sebanyak ratusan kali sampai tubuhnya benar-benar hancur. Begitu seterusnya,
dengan setiap cerita akan memperlihatkan setiap karakteristik pembunuh yang
bermacam-macam.
Tatkala tiba giliranmu, berikanlah mereka sebuah cerita.
Cerita tentang pembunuhan apa yang sudah kau lakukan. Jika kau tidak pernah
membunuh dalam hidupmu, maka karanglah cerita. Karanglah dengan sangat rinci
dengan harapan mereka percaya dengan omong kosongmu dan tidak akan bertanya
lebih lanjut.
Jika mereka memutuskan tidak mempercayaimu, sosokmu yang
mencurigakan akan dipaksa melepas topeng dan pelajaran hari ini mungkin akan
diubah menjadi pelajaran Praktik. Dan bersamaan dengan itu, kau akan dikuliti
di depan kelas sebagai media untuk menjelaskan cara menyiksa yang akan
diajarkan oleh sang guru.
Namun jika mereka mempercayai setiap omonganmu. Maka pelajaran
kali ini akan menjadi pelajaran mendengarkan
sejarah. Di pelajaran ini, sang guru akan mengeluarkan sebuah Tape Recorder dan akan memutar sebuah
rekaman selama 1 jam penuh.
Rekaman itu adalah rekaman yang berisi cerita tentang sebuah
ras peniru bentuk. Mereka hidup diantara manusia dan tinggal di rumah-rumah
yang padat akan penduduk. Ras itu dikutuk dengan darah dan membuat hasrat
membunuh mereka tak terkendali.
Setiap detail mungkin akan terdengar seperti sebuah teori
konspirasi, namun semakin kau mendengarkan, cerita-cerita akan menyangkut ke
bukti-bukti sejarah yang cocok dengan sejarah-sejarah yang kau ketahui.
Diluar, orang-orang dari ras itu menyembunyikan setiap
perasaan haus darah mereka menggunakan “topeng” kepolosan. Namun sebenarnya, nafsu
yang paling mendesak di jiwa mereka adalah membunuh dan menyiksa setiap manusia
yang mereka temui.
Kemudian, di tengah mendengarkan, otakmu mungkin pada
akhirnya akan paham kau sedang ada diantara siapa. Yap, orang-orang disekitarmu sekarang akan sangat tenang dan riang
seakan mendengarkan sebuah cerita kepahlawanan.
Setiap pembunuhan, dan kehancuran yang terdengar di telinga
mereka akan terdengar seperti kisah-kisah pahlawan perjuangan. Tidak jarang
bahkan diantara mereka, ada yang tertawa sendiri dengan kebanggan yang tidak
terkontrol.
Sedangkan di telingamu, cerita-cerita itu adalah sebuah kisah
menjijikan yang akan merusak mentalmu. Setiap kata, dan setiap kalimat semakin
lama akan membuatmu mual. Kejahatan yang terjadi, dan cara-cara mereka dalam
menghancurkan ras manusia dari dalam tidak jarang akan membuat manusia
sepertimu gila.
Tahanlah perasaan itu, kuatkan mentalmu dan jangan biarkan
keberadaan orang-orang disekitarmu mempengaruhi tujuanmu kesini.
Aku akan memberitahumu dimana Obyek yang kau cari berada.
Namun cara untuk mendapatkannya, kau harus memikirkannya sendiri.
Di dalam Tape Recorder
yang memutar kisah yang kau dengarkan. Akan terdapat sebuah baterai berwarna
emas. Baterai itu adalah baterai tanpa merk, namun merupakan benda yang paling
berharga di seluruh ruangan ini.
Baterai itu adalah
objek ke-80 dari 538.
“Baterai itu tidak akan
pernah kehabisan daya, namun jika kau memasangnya ke perangkat apapun,
perangkat tersebut tidak akan pernah hidup oleh baterai lain selain baterai
emas tersebut.”
“Kisah tentang ras
peniru bentuk yang kau dapat di perjalananmu ini, kau boleh menceritakannya
kepada siapa saja. Namun sebaiknya sebelum bercerita, kau harus benar benar
yakin, 100 persen yakin, kalau orang yang kau beritahu bukanlah bagian dari mereka.”
Baca
The Holders Series Lainnya
Tag : Cerita Horor, The Holders Series Bahasa Indonesia,
Creepypasta
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Chapter 80 : The Holder Of Extravagence"
Post a Comment