From theholders.org
Translated by Admin
Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke stasiun kereta api manapun yang bisa kau datangi. Begitu sampai, datangilah seorang pegawai yang paling dekat jaraknya denganmu dan mintalah untuk bertemu dengan “Sang Penjaga Rel” [The Holder Of Rails]
Jika raut keraguan dan ketakutan tampak di wajah pegawai itu,
maka kau berada di tempat yang benar, namun jika ekspresi serakah dan bernafsu
yang terlihat, pergilah dari stasiun itu secepat yang kau bisa dan teruslah
berlari.
Kau akan mendengar suara tidak manusiawi di belakangmu,
seperti suara dari seekor anjing gila mengejarmu, namun jangan menoleh ke
belakang, karena jika kau menoleh, wajah pegawai yang kini telah berubah ganjil
dan menyeramkan layaknya hewan buas akan mengirim rasa takut yang melumpuhkan
ke seluruh ototmu, dan kau akan ditangkap dan dimangsa tanpa ampun. Dan itu
adalah akhir dari hayatmu.
Tetaplah berlari sampai suara tersebut lenyap atau sampai kau
terlalu lelah untuk berlari. Saat kau sudah kelelahan dan pingsan, kau mungkin
akan mati tanpa rasa sakit, atau bahkan lolos terbangun dengan aman.
Jika kau berada di tempat yang benar, pegawai itu akan
membawamu ke sebuah elevator. Sebelum pintu elevator terbuka, pejamkanlah
matamu. Saat kau mendengar bel, tunggulah selama 5 detik, kemudian majulah 3
langkah. Berputarlah 180 derajat dan biarkan matamu tetap terpejam. Pegawai itu
akan masuk bersamamu dan menekan tombol. Kau tidak akan pernah tau di lantai
mana kau akan berakhir, jadi janganlah resah.
Hal yang sama akan terjadi terus menerus. Kau akan berada di
elevator selama berjam-jam, dengan elevator turun menuju ke bawah. Kau akan
mendengar bel dan pintunya akan terbuka.
Si pegawai akan berkata, “Di sinikah tujuanmu?” Jangan
menjawab, jangan membuka mata. Sesaat kemudian, ia akan menghela nafas dan pintunya
akan kembali tertutup. Kau akan turun ke lantai lain dan akan terdengar suara
dengungan, bukannya bel. Ia akan berkata, “Lantai terakhir.”
Ambil 7 langkah ke depan dan tunggulah selama 30 detik
sebelum membuka matamu. Kau akan berada di sebuah lorong panjang yang gelap
dengan tembok putih tua yang penuh oleh noda. Darah akan megalir perlahan dari
atas tembok. Jangan mengindahkannya dan berjalanlah. Berjalanlah agak cepat,
namun jangan terlalu cepat atau berlari. Para iblis yang bersembunyi dalam
bayang-bayang menyukai mangsa yang cepat, baumu secara perlahan akan membuat
mereka mengaung kelaparan.
Saat kau mencapai ujung lorong, akan ada sebuah pintu tanpa
kenop. Dorong pintu itu hingga terbuka dan kau akan berdiri di puncak sebuah
eskalator. Kelihatannya eskalator tersebut menurun ke dalam kegelapan tanpa
batas, namun jangan biarkan pikiranmu bimbang dan jangan biarkan keberanianmu
goyah. Kau telah sampai sejauh ini; tidak ada kata kembali.
Jika kau mendengar sebuah suara yang memintamu turun,
turunlah dengan eskalator tersebut.
Jika kau mendengar teriakan di belakangmu, berjalanlah
menuruni eskalator dalam kecepatan normal. Hitung 20 langkah pertama dalam
hati. Begitu kau mencapai hitungan ke ‘20’, berhentilah menghitung, namun
jangan berhenti berjalan. Kau mungkin akan mendengar langkah kaki yang keras di
belakangmu, mencoba menyamai langkahmu, kadang lebih lambat, kadang lebih
cepat. Jangan ikut melambat, jangan mempercepat, jangan menoleh ke belakang,
dan jangan berbicara. Langkah-langkah kaki tersebut akan terdengar seperti
sandal menapaki besi dan kau akan merasa kesal karenanya. Namun, tetapkan
langkahmu dan jangan goyah.
Setelah berjalan selama 20 menit, kau akan mencapai tempat
yang mirip seperti peron kereta. Suara langkah kakinya akan berhenti dan kau
akan merasakan kehadiran seseorang di belakangmu. Berbaliklah hadapi orang yang
mengikutimu.
Jika kau melihat sesosok hantu wanita dengan kerudung di
kepalanya, kau selamat untuk saat ini. Jika kau melihat hantu pria yang berdiri
setidaknya lebih tinggi 2 kaki darimu, lempar dirimu ke atas rel dan keretanya
akan datang dengan segera dan mengakhiri hidupmu di tempat, yang mana merupakan
takdir yang lebih bersahabat daripada apa yang ingin ia lakukan.
Hantu wanita itu akan tersenyum padamu dan mendekat untuk
menciummu. Biarkan ia melakukanya. Ia akan berterimakasih padamu karena telah
menemaninya menuruni eskalator. Saat itu, bertanyalah padanya, “Kemanakah aku akan pergi?”
Ia akan terkesiap dan menjauh dan memohon padamu untuk tidak
melanjutkan pencarianmu. Ia akan menyatakan cintanya padamu dan melingkarkan
tangannya memelukmu. Bertanyalah kembali, dengan nada tajam dalam suaramu. “Kemanakah aku pergi?”
Jika ia melepas pelukannya dan mendorongmu ke rel, berdoalah
agar keretanya datang dan mencabut nyawamu sebelum wanita itu memanggil keluar
iblis-iblis kecilnya. Saking kecilnya, mereka akan masuk ke dalam tubuhmu dan
memakanmu dari dalam.
Jika ia melepas pelukannya dan menangis, belailah pipinya dan
bilang padanya dengan lembut bahwa kau juga bersedia mencintainya.
Kemudian Ia akan mulai memberitahumu dengan penuh teka-teki tentang
Sang Penjaga Terakhir* [The Last Holder]. Ia akan
menjelaskan kepadamu tentang sosok yang kuat dan tak terkalahkan. Kehadiarannya
ibarat seperti sosok Raja dari segala raja, kekuatannya ibarat seperti juara
dari segala petarung. Dan betapa mustahilnya sosok tersebut untuk ditumbangkan
jika kau bertemu dengannya.
Tanyakan padanya hal ini, “Bagaimana
aku tahu kapan hal itu terjadi?” Saat ia membuka mulutnya untuk menjawab,
keretanya akan datang, Bersamaan dengan kedatangannya di peron, setiap iblis
dari seluruh mimpi burukmu akan menyertai.
Mereka akan mulai berdesakan turun dari eskalator, dengan
kemarahan membara dalam mata-mata buruk mereka. Larilah secepat yang kau bisa
ke gerbong terdepan kereta. Pintu gerbong tersebut akan jadi satu-satunya pintu
yang terbuka, dan pintu itu terbuka untuk siapapun.
Hantu perempuan tadi akan berada di kursi kemudi, menatapmu
dengan kesedihan di matanya. Jangan melihat matanya, karena matanya itu akan
memikatmu dan menyebabkanmu melupakan misimu. Jika kau terpikat dengan nya,
maka kau akan terjebak di kereta ini tanpa akal dan tanpa kekuatan untuk
berpikir. Iblis-iblis akan mencabik-cabik dirimu setiap hari. Kemudian kau akan
dikembalikan ke bentukmu semula dan dicabik-cabik lagi.
Ulurkan tanganmu melewati hantu itu dan tekan satu-satunya
tombol yang ada. Tombol itu akan membuat keretanya bergerak dan menutup semua
pintunya sebelum Iblis-iblis itu berhasil masuk ke kereta. Sekarang, sudah aman
untuk melihat ke arahnya.
Tanyakan padanya lagi, “Bagaimana
aku tahu kapan hal itu terjadi?” Sosoknya akan berkedip, muncul dan
menghilang, dan akhirnya memudar, tersenyum. Jiwanya kini terbebas.
Namun kini, stasiun di sekitarmu akan mulai runtuh dan
keretanya akan melaju tak terkendali. Lampunya akan berubah menjadi merah dan
suara iblis mengerikan dari speaker komunikasi akan menjawabmu.
"When
the sun shines at night,
“Ketika mentari bersinar di malam
hari,
And the moon
lights up the day,
Dan rembulan menerangi siang hari,
When the
Devil runs to Heaven,
Ketika Sang Iblis berlari ke Surga,
And God hides
away,
Dan Tuhan bersembunyi,
When the
plagues return at once,
Ketika wabah-wabah kembali secara
bersamaan,
And all of
the first born sons die,
Dan seluruh anak pertama mati,
When thunder
flashes and lightning rains,
Ketika guntur berkilat dan hujan
petir,
And the Earth
becomes the sky,
Dan Bumi menjadi langit,
When fire
cools and water burns,
Ketika api mendingin dan air
terbakar,
When clouds
surround and the mountains churn,
Ketika awan-awan mengepung dan
gunung-gunung bergolak,
When screams
are silent and silence becomes sound,
Ketika teriakan menjadi sunyi dan
kesunyian menjadi suara,
When angels
fall from the melting ground,
Ketika para malaikat terjatuh dari
tanah yang meleleh,
The Legion
will arise."
Pasukan itu akan bangkit.”
Suara itu akan berbicara lantang dan berulang diseluruh alat
pengeras di kereta. Menggema di setiap sudut alat transportasi panjang itu
tanpa terkecuali.
Berlarilah ke gerbong terakhir, dan masuklah ke dalam ruang
kendali. Disana, akan terdapat tuas bertahtakan permata. Tariklah tuas itu.
Begitu kau menariknya,
cabutlah benda itu dari panelnya dan kau akan tahu bahwa benda itu adalah
sebuah belati. Di tempat tombol yang ada di gerbong pertama tadi akan ada
sebentuk jantung.
Tusuk jantung tersebut dan tutup matamu. Berteriaklah sekeras
yang kau bisa, “Aku bertarung demi
jiwa-jiwa yang hilang di pencarian ini! Ini untuk mereka!” Torehkan
belatinya di jantung tersebut dan pekikan keras akan terdengar.
Matamu akan terbuka dan kau akan tiba di statsiun terdekat
dari rumahmu. Kau akan duduk di tempat duduk mana saja dengan belati di
pangkuanmu. Karena membawa senjata di kereta api itu illegal, kusarankan untuk
menyembunyikannya begitu kau pergi.
Hantu wanita yang tadi kau temui akan mendatangimu untuk
terakhir kali. Masuk ke mimpimu dan memberikan gambaran satu kehidupan dimana
seandainya kalian bisa hidup bersama, beranjak tua dan saling mencintai satu
sama lain. Mimpi itu akan menjadi mimpi paling indah yang pernah kau alami.
Nikmati setiap detiknya, karena saat kau terbangun, tanggung
jawab besar akan jatuh kepadamu.
Belati itu adalah objek
ke-78 dari 538.
“Belati itu hanya akan
menusuk satu jantung – jantung dari pemiliknya. Kini benda itu milikmu, dan
terserah padamu untuk memutuskan jika kau akan menggunakannya. Tidak ada yang
tau apa yang akan terjadi jika benda itu bersarang ke jantung pemiliknya.”
Baca The Holders Series Lainnya.
*The Last Holder : Bisa saja yang dimaksud adalah
Holder dari Obyek yang terakir. Entah yang dimaksud adalah Obyek No. 538 atau
2538 (you know lah). Atau bisa saja sesuatu yang sepenuhnya berbeda.. Tau deh..
Seriesnya masih panjang.
Tag
: Cerita Horor, The Holder Series Bahasa Indonesia, Creepypasta.
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Chapter 78 : The Holder Of Rails"
Post a Comment