From theholders.org
Translated By Admin
Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke sekolah atau fasilitas pendidikan lain yang bisa kau datangi. Saat mencapai meja depan, mintalah untuk bertemu dengan seseorang yang memanggil dirinya “Sang Penjaga Takdir” [The Holder Of Fate]
Di tengah permintaanmu, wajah sekretaris di meja depan
tersebut akan berbinar dengan penuh rasa gembira, seakan dia benar-benar lega
karena kau akhirnya datang juga.
Kemudian, ia akan mengeluarkan dan memberikanmu sebuah kotak
kecil yang penuh dengan hiasan. Terima saja, dan jangan kecewakan raut berbinar
dari sekertaris itu. Membukanya tidak akan memberimu apapun selain senyum dari
si sekretaris, karena kotak itu kosong.
Kemudian sang sekertaris akan memintamu untuk mengikutinya,
tanpa persetujuan darimu, ia akan membawamu ke ruang kepala sekolah (atau
setidknya pemimpin tertinggi dalam institusi itu).
Dia akan berbincang dengan sang kepala sekolah dan
membiarkanmu terabaikan untuk sementara. Setelah mereka saling berbincang satu
sama lain, kepala sekolah itu akan menyambutmu dengan jabatan tangan. Wajahnya
akan sama sumringahnya seperti sang sekertaris saat pertama menyambutmu.
Kemudian, dia akan melanjutkannya dengan membuka sebuah pintu
rahasia yang tersembunyi di bawah mejanya. Dibawah pintu itu, adalah sebuah ruangan kecil
yang hanya bisa dimasuki 1 orang. Bahkan orang yang masuk harus berjongkok agar
dapat pas sempurna dengan ukuran ruangan itu.
Tanpa angin dan tanpa hujan, Ia akan memberikanmu sebilah
pedang pendek. Dia kemudian akan mempersilahkanmu masuk dengan sedikit kata “semoga
beruntung” sebelum menutup pintu dan menguncinya.
Selama beberapa saat, di ruangan kecil itu, kau akan berada
di dalam kegelapan total. Jika kau pegidap claustrophobia
mungkin kau sudah panik sekarang. Namun jangan khawatir, seiring berjalannya
waktu, tatkala suara-suara sang sekertaris dan kepala sekolah yang ada diatasmu
perlahan mulai memudar, sejumlah gambaran akan segera terbentuk di hadapanmu.
Kau akan mengenali gambaran-gambaran itu sebagai
kejadian-kejadian yang pernah kau alami dalam hidupmu. Semakin kau menonton,
kau mungkin akan mulai menyadari bahwa setiap kejadian itu saling berhubungan.
Kejadian-kejadian itu akan saling berurutan hingga menuntunmu
untuk sampai ke momen ini. Ada tanda-tanda yang tersembunyi yang mencoba memberitahumu
untuk mencari Obyek milik The Holder Of
The Fate. Setiap orang yang pernah kau temui, setiap suara yang pernah kau
dengar, ibarat sebuah sugesti tersirat yang berusaha memberitahumu bahwa Kau
sejak awal memang ditakdirkan untuk mencari Obyek milik The Holder Of The fate.
Semakin lama kau melihat gambaran-gambaran itu, maka semuanya
akan semakin masuk akal. Ini adalah takdirmu, dan tugasmu hanyalah menerimanya.
Saat kau berhasil menerima takdirmu, ruangan yang awalnya
kecil, akan mulai melebar dengan sendirinya. Ruangan yang awalnya hanya bisa
kau tempati dengan berjongkok kini kau rasakan semakin luas. Kau bisa berdiri,
bahkan menggerakkan tubuhmu ke sekitar.
Saat ruangan itu sudah bertransformasi secara sempurna, sebuah
pintu akan muncul di depanmu.
Di balik pintu terdapat sebuah ruangan dengan pintu lain yang
tertutup di seberang, pintu kedua itu, akan terhalang oleh pagar. Begitu kau
melintasi pintu pertama, pintu itu akan terbanting tertutup, dan seseorang akan
muncul di hadapanmu.
Tanpa aba-aba, orang itu akan menyerangmu menggunakan sebilah
kapak. Kau memiliki pedang pendek dan sudah sepantasnya kau membela diri. Tidak
usah mempertanyakan siapa orang yang menyerangmu ini, karena terlalu lama
berpikir mungkin akan sangat tidak menguntungkan dalam situasi seperti ini.
Kau tau sosok yang menyerangmu adalah manusia, dari
gerakannya, dari posturnya. Namun seteliti apapun kau melihat wajahnya, otakmu
tidak akan mampu memahami seperti apa rupanya. Wajahnya manusia, namun otakmu
seakan langsung melupakan seperti apa wajah itu sesaat setelah kau melihatnya.
Abaikan saja perasaan ganjil itu, Kau harus tau bahwa
pertarunganmu dengannya adalah pertarungan hidup dan mati. Kalahkan dia tanpa
ragu. Hunuskan pedang pendekmu dengan gerakan apapun yang kau ketahui. Tidak
peduli bagaimana kau mengakhirinya, yang masih bernafas di akhir adalah yang
menjadi pemenangnya.
Jika dia sudah terkapar dan kalah, pagar besi di pintu kedua
akan menghilang dan pintu kedua itu akan terbuka.
Kau barusaja menang melawan takdir. Takdir mengatakan bahwa
kau seharusnya mati di pertempuran barusan. Dengan kemenanganmu, cengkraman
takdir akan dirimu barusaja terputus. dan apa yang akan terjadi padamu jika
memasuki pintu didepanmu adalah di luar pengetahuan makhluk manapun.
Perlu diingat bahwa eksistensi makhluk yang tidak hidup tanpa
takdir akan dipertanyakan. Terkadang, Jika makhluk itu tidak bisa
mempertahankan eksistensinya sendiri tanpa takdir menyertai, maka keberadaanya
akan menghilang begitu saja,
Jika kau (dengan entah bagaimana) tidak menghilang, maka
jangan pertanyakan apapun. Terlalu banyak bertanya mungkin akan mengembalikanmu
ke benang takdir, dan takdir sudah mengatakan bahwa kau seharusnya sudah mati.
Lanjutkan saja perjalananmu, lewati pintu itu dan jangan
menoleh ke belakang. Pintu itu akan terbuka diiringi debu yang berterbangan.
Setelah debunya menghilang dan kau memasuki ruangan, kau akan
mendapati dirimu berada di sebuah gua. Sebuah lubang kecil diantara stalagtit
di langit-langit gua akan menyediakan cukup cahaya untukmu agar bisa melihar tiga
sosok di tengah ruangan.
Sosok-sosok di sebelah kiri dan kanan, yang akan kau
lihat saat kau mendekat, telah mati bertahun-tahun yang lalu. Sebuah batu
bersarang di tengkorak sosok paling kiri, dan kepala milik sosok yang paling
kanan bergantung di tempatnya dengan canggung, lehernya jelas-jelas patah.
Abaikan kedua sosok yang sudah mati. Lihat ke sosok yang ada
di tengah dan kau akan menyadari bahwa sosok di tengah masih hidup, Meski
dibilang hidup, penampilannya tidak jauh beda dari sesosok mayat yang kering
kerontang, seakan menegaskan bahwa makhluk ini seharusnya sudah mati
berabad-abad lalu.
Sosok itu, akan menatap kedatanganmu dengan satu mata
miliknya. Satu mata yang sepertinya adalah satu-satunya yang ia miliki sekarang.
Berbeda dengan tubuhnya, mata itu adalah mata yang sangat sehat, irisnya
memiliki warna unik yang belum pernah kau lihat di mata milik siapapun.
Tanyakan padanya hal ini, dan hanya hal ini saja. Tidak usah
mencoba-coba menanyakan hal yang lain untuk melihat apa yang akan terjadi; “Apa yang bisa kau lihat dengan mata itu?”
tanyakan dengan sopan.
Ia akan menjawab dengan intonasi nada yang sangat pelan dan
lama. Mungkin karena lidah dan rahangnya sudah tidak sesempurna yang dulu.
Jangan interupsi perkataanya, ketidak sabaranmu bisa saja menimbulkan kemurkaan
darinya.
Saat ia akhirnya menjawab, suaranya akan terdengar seperti tersiksa.
Ia akan memberitahumu bahwa mata itu dapat melihat segalanya, namun ia telah
kehilangan penglihatannya terhadapmu sesaat setelah perkelahianmu (di ruangan
sebelumnya) berakhir.
Dia kemudian akan mulai bergumam sendiri, isi gumaman itu
adalah mempertanyakan kenapa kau, dan hanya kau saja yang tidak bisa dia lihat
(dia melihatmu sekarang, karena kau ada di depannya, namun tidak jika kau pergi).
Siapa kau dan kenapa kau ada disini?
Gumamanya kemudian akan berubah menjadi gerutuan. Gerutuan
yang menuduhmu sebagai sosok yang berbahaya. Sosok yang tidak bisa dia ketahui
setiap tujuan dan maksud. Tanpa peringatan, dia akan menyerangmu.
Dia akan menyerangmu dengan kekuatan dan kecepatan yang luar
biasa. Kau mungkin akan menyadari bahwa suara tulang patah dan daging sobek
akan terdengar seiring pergerakannya. Namun dia tidak peduli dengan itu,
tubuhnya yang renta tidak akan menghentikan hasratnya untuk membunuhmu.
Kuberitahu padamu bahwa melawannya adalah hal yang percuma.
Dia 100 kali bahkan mungkin 1000 kali lebih baik darimu dalam kekuatan dan
kecepatan. Berharap tangan rapuhnya akan patah tatkala meninjumu juga sia-sia
saja. Dia tetap akan melayangkan pukulan kepadamu meskipun harus dengan sisa-sisa
tulang sikunya.
Di titik ini, hanya satu hal yang bisa kau lakukan. Kau ingat
kotak kecil kosong penuh hiasan yang diberikan oleh resepsionis kepadamu tadi? Keluarkan
dan buka. Namun tutuplah matamu saat kau membukanya.
Berhati-hatilah; isi dari kotak kosong tersebut tidak untuk
dilihat oleh mata manusia biasa, dan jika matamu terbuka saat benda itu muncul,
hidupmu akan berakhir dengan cara yang mengerikan.
Begitu kotak itu terbuka, kau akan mendengar suara-suara
tidak wajar. Saat suara-suara itu berhenti, tutup kotaknya dan buka matamu,
jangan membuka sebelum suara itu berhenti.
Amati sekitar dan lihat apa yang terjadi, sosok yang hendak
menghajarmu kini sepenuhnya menyusul kedua pendahulunya. Nyawanya yang hilang
dengan tiba-tiba hanya menyisakan tubuhnya yang tergeletak tak berdaya di
lantai gua. Mayat yang awalnya dua, kini pun bertambah menjadi tiga,
Kau mungkin penasaran apa yang barusaja terjadi.
Jika rasa penasaran tidak bisa kau kendalikan, kau boleh saja
membuka kotak itu untuk kedua kalinya. Hal tersebut akan mengungkap keberadaan
dari sebuah benda yang dapat digunakan untuk mengendalikan masa lalu, masa
depan dan masa kini.
Namun melihat benda itu dengan kedua matamu akan menimbulkan
konsekwensi. Kau akan sepenuhnya tersegel di dalam gua ini dan selamanya tidak
bisa keluar. Kau boleh saja memutar waktu ke masa lalu dan bertemu dengan
ketiga mayat yang ada di gua itu (saat mereka masih hidup) dan menanyakan siapa
mereka. Well, mungkin saja kau bisa berteman dengan mereka.
Kalian mungkin akan menjadi empat sekawan dalam keabadian. Perlu kau ketahui bahwa sosok tua
renta yang menyerangmu tadi sewaktu muda adalah sosok gadis paling cantik yang
pernah dilahirkan. Dan entah cerita menarik apa yang bisa diberikan oleh 2
mayat lainnya.
Namun, jika kau adalah orang yang bisa mengendalikan rasa
penasaran dan memilih untuk tidak membuka kotak itu untuk kedua kalinya, kau
bisa pulang melalui arah kau masuk. Kotak itu sepenuhnya milikmu beserta benda
didalamnya, membuka kotak itu di dunia luar hanya akan membuatmu melihat kotak
kosong. Meskipun begitu, kau akan selalu tau bahwa ada sesuatu yang sangat
berharga di dalamnya.
Kekuatannya, hanya bisa kau gunakan di tempat-tempat dimana
benda itu dapat memiliki wujud.
Objek yang berada dalam
kotak tersebut adalah Obyek nomor 76 dari 538.
“Ku ingatkan kembali
akan konsekwensi perjalananmu. Kau sudah sepenuhnuya lepas dari benang takdir. Ingatlah
bahwa takdir sudah tidak memiliki kendali akan hidupmu. Keberadaanmu kini harus
kau topang sendiri dengan segala cara yang kau bisa.
Perlahan, kau akan
sadar bahwa betapa berat beban dari seorang makhluk yang harus menentukan dan
mengendalikan nasibnya sendiri.”
Baca
Cerita The Holders Series Lainnya
Tag : Cerita Horor, The Holders Bahasa Indonesia, Creepypasta
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Chapter 76 : The Holder Of Fate"
Post a Comment