From theholders.org
Translate by Admin
Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke perpustakaan manapun yang bisa kau datangi. Temuilah si pustakawan (Librarian) ditempat tersebut dan mintalah kepadanya untuk bertemu dengan “Sang Penjaga Kemenangan” [The Holder Of Triumph]
Dia akan menatapmu dengan pandangan bosan. Dia kemudian akan
menanyakan satu pertanyaan padamu. “Kau yakin bisa mengalahkannya?”
Jawablah dia dengan suara yakin “Aku tidak mengenal hal lain
selain keberhasilan.”
Pustakawan itu akan menilaimu beberapa detik sebelum
memutuskan akan membantumu atau tidak. Jika dia memutuskan untuk tidak
membantumu, dia akan mengusirmu dari perpustakaannya. Ingatlah bahwa diusir
adalah sebuah perlakuan yang paling baik kepadamu daripada harus menghadapi
kemurkaannya.
Jika dia memutuskan untuk membantumu, dia akan mengeluarkan
sebuah belati dari laci mejanya dan memberikannya kepadamu. Kemudian dia akan
menuntunmu ke bagian terdalam perpustakaan. Bagian terdalam itu adalah tempat
dimana buku-buku terlarang dan catatan-catatan paling mengerikan dalam sejarah
disimpan. Bagian itu berada jauh di bawah tanah dengan rak-rak buku yang sangat
tinggi.
Sesekali kau akan menyadari beberapa pengunjung tengah
membaca di bagian terdalam perpustakaan itu. Semakin lama kau memperhatikan,
kau akan sadar bahwa tidak semua pengunjung di bagian terdalam itu adalah
manusia. Abaikan saja mereka dan biarkan mereka melakukan kegiatan mereka
masing-masing. Kau tidak ingin tau apa yang terjadi kepada orang-orang yang
menggangu mereka yang tengah fokus membaca.
Si pustakawan itu akan mengarahkanmu ke depan sebuah pintu.
Pintu itu sangat tinggi, bahkan tingginya mungkin seukuran dengan rak-rak buku
yang kau lihat saat perjalanan kesini.
Dia kemudian akan mengetuk pintu itu tiga kali. Ketukannya
akan membuat pintu itu terbuka dan dia akan memberimu isyarat untuk masuk—dia tidak akan menemanimu setelah titik ini,
jadi kau tidak usah repot-repot untuk menunggunya.
Dibalik pintu itu, akan terdapat sebuah lorong serba putih.
Lantainya putih, temboknya putih, langit-langitnya pun putih. Bahkan, kau boleh
menyebutnya sebagai putih yang tidak wajar karena seteliti apapun kau melihat,
kau tidak akan bisa menemukan debu satupun.
Susuri lorong itu sampai kau menemukan sebuah ruangan.
Ruangan yang kau cari itu akan sangat kontras dengan keadaan yang serba putih.
Ruangan itu akan sangat gelap dan pekat. Bahkan cahaya yang menyinari lorong
putih sebelum ruangan itu, tidak mampu memasuki ruangan itu sama sekali.
Masukilah ruangan itu dengan yakin.
Di tengah ruangan itu, akan ada sebuah cahaya remang yang
bersinar. Disinari oleh cahaya itu, akan terdapat sesosok patung keramik yang
memegang sebuah piala dengan tangan kanan-nya. Wajah patung itu, akan
menyerupai sosok Adonis (Dewa
Ketampanan dan Nafsu dari mitologi Yunani). Tangan kiri patung itu akan
memegang sebuah tombak.
Cahaya di ruangan itu akan memiliki sebuah pola. 1 menit menyala, dan 1 menit mati. 1 menit
menyala dan 1 menit mati. Pola itu akan terus berulang-ulang saat kau ada
di dalam ruangan itu.
Lampu menyala artinya kau boleh bergerak,
sedangkan lampu mati artinya dia lah yang akan bergerak.
Saat dia bergerak, maka gilianmu lah yang harus diam di
tempat. Tugasmu adalah mencuri piala yang dia pegang.
Kau memiliki belati (yang diberikan oleh pustakawan tadi),
dan dia memiliki tombak. Kau boleh menggunakan belatimu untuk memotong
tangannya. Namun dengan belati kecil itu, nampaknya tidak cukup kuat untuk
memotong sebuah patung keramik dalam sekali tebas (Kau mungkin harus menyayat
tangannya puluhan atau ratusan kali agar bisa putus)
Disisi lain, tombak yang dia pegang akan membunuhmu dalam
sekali serang. Jika tatkala mati lampu kau bergerak barang sedikit saja, dia
akan langsung menikam jantungmu dengan tombaknya. Bahkan jika gerakan itu
adalah gerakan pernafasan (Tahan nafasmu selama lampu mati agar dadamu tidak
bergerak).
Tidak akan ada batas waktu dalam pertarungan kalian ini. Luangkan
waktumu untuk memilirkan strategi demi kemenanganmu.
Pertarungan ini adalah pertarungan yang sulit, namun bagimu,
mungkin menang hanyalah satu-satunya upaya untuk keluar dari tempat itu hidup-hidup.
Strategi apapun yang kau gunakan terserah padamu, selama kau masih bernafas,
masih ada kesempatan untuk mengalahkan si patung. Disisi lain, kematianmu
adalah kemenangan baginya.
Jika kau berhasil memisahkan piala itu dari tangannya, maka
piala itu akan menjadi milikmu.
Piala itu adalah objek
ke-73 dari 538.
“Perjalanan ini adalah
tentang 2 pilihan, antara menang atau mati.”
Baca Cerita The Holders Series Lainnya.
Adonis, when he’s using his ultimate be like :
Tag : Cerita Horor, The
Holder Bahasa Indonesia, Creepypasta
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Kaya main kucing-kucingan 😑😑
ReplyDeleteTapi bedanya kalo kalah langsung mati..