From theholders.org
Translate by Admin
Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah rehabilitasi yang bisa kau temukan. Saat kau mencapai meja resepsionis, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang dijuluki“Sang Penjaga Peta” [The Holder Of The Map]
Pria atau wanita di meja depan tersebut tidak akan mengangkat
wajahnya dari bahan bacaannya (bisa saja koran atau majalah); Cobalah intip apa
yang dia baca. Kau mungkin akan menemukan sebuah artikel yang berbahasa aneh
dan tidak kau mengerti. Abaikan dan coba periksa halaman yang tertera di artikel
itu, Halaman itu akan terdiri dari 4 digit, terlepas dari secara fisik, majalah
atau koran itu hanya belasan lembar saja. Ingat-ingat nomor halaman itu
(mungkin akan berguna nanti)
Setelah kau memeriksa dan mengingatnya, Ulangi permintaanmu
sekali lagi dengan tegas. Di permintaan keduamu ini, Ia akan mendongak, merasa
kesal. Dia mungkin akan mencibir dan berkomentar sinis kepadamu. Jika kau
mendengar dia berucap, “Lagi-lagi orang
bodoh,” maka tempat yang kau datangi
adalah tempat yang benar. Jika dia berucap hal yang lain selain itu, kau sebaiknya
segera pergi dari tempat itu.
Orang itu kemudian akan beranjak dari posisinya dan mulai
memandumu. Dia akan mengarahkanmu ke lorong panjang yang awalnya seperti satu
arah. Namun semakin dalam kau berjalan, kalian akan melewati banyak belokan dan
lorong bercabang.
Ingatlah kearah mana kau berjalan. Hitunglah berapa kali kau
berbelok dan cabang-cabang mana saja yang kau lalui. Kau hanya boleh mengingat.
Mencatat rute mu menggunakan sebuah kertas mungkin akan membuat pemandumu marah
dan kau akan ditinggalkan. Jika kau sudah kehilangan jejak si pemandu, maka
akan sangat mustahil untuk menemukan jalan keluar sendirian.
Semakin dekat dengan tujuanmu, kau mungkin akan terganggu
dengan suara pensil yang menggores kertas. Suara itu akan semakin keras dan
semakin banyak memenuhi telingamu. Kau tidak akan pernah tau asal suara itu,
namun yang jelas suara itu seakan menggema di lorong dan akan sangat membuatmu
risih.
Saat suara itu mulai membuat teligamu berdengung, Si pemandu
akan berhenti. Dia kemudian akan menoleh kepadamu dan mulai bertanya “Kearah
mana?” seakan mengujimu.
Kau akan menemukan dirimu berada di titik awal lorong-lorong
membingungkan yang barusaja kau lewati beberapa saat lalu. Sayangnya, akses
menuju Lobby tempatmu datang akan
dihalang-halangi oleh tembok aneh yang terbuat dari tangan-tangan manusia.
Kau akan dipaksa untuk mengulangi perjalananmu di
lorong-lorong itu dari awal. Namun kali ini, kau lah yang harus menuntun
pemandumu tadi ke tempat terakhir dia berhenti. Camkan bahwa salah mengambil
jalan, akan membuat sang pemandu menyerangmu. Dia akan memakan tubuhmu dan
menyisakan kedua tanganmu untuk dijadikan bahan tambahan dalam “tembok” yang
dia miliki.
Jika kau berhasil menuntun sang pemandu ke jalan yang benar,
Kau akan melihat sebuah pintu dengan kunci elektronik, nomor-nomornya ternoda
oleh darah. Sesampainya disitu, sang
pemandu akan hilang dan meninggalkanmu sendiri.
Di pintu itu akan tertulis sebuah bahasa yang tidak kau
ketahui. Susunan bahasanya akan sangat mirip dengan artikel yang dibaca oleh
resepsionis tatkala berada di lobby tadi. Disini, kau bisa memilih melakukan 1
dari 2 hal.
Mempelajari bahasa itu, atau memasukkan nomor ke dalam kunci
elektronik. Kunci
dari mempelajari bahasa itu adalah angka 4 digit yang tertera di halaman
majalah atau Koran yang dibaca oleh resepsionis tadi.
Jika kau paham bahasanya, Tulisan di pintu akan memberimu informasi tentang sebuah medan
perang kuno. Peperangan itu adalah sebuah perang terlupakan yang merubah bumi
secara geografis dan historis. Tentang ras-ras yang pernah menginjakkan kaki di
bumi namun sudah sepenuhnya hancur tanpa sisa bahkan sampai ke tulang belulang
mereka.
Selain itu, kau juga
akan mampu membaca Artikel yang
dibaca oleh resepsionis di lobby tadi. Artikel
itu akan memberimu informasi tentang sosok The Holder of The Map. Siapa dia dan segala hal yang terjadi
kepadanya. Dan alasan kenapa dia adalah sosok yang sangat penting dalam Sejarah
Manusia.
Perlu diingat bahwa, kau hanya bisa keluar dari “Tempat
ini” Dengan membawa 1 hal saja. Jika kau memilih untuk membawa pulang
pengetahuan bahasa kuno itu, maka Obyek yang kau cari akan sepenuhnya tidak
bisa ditemukan. Pintu berbahasa kuno itu akan hancur dan Pencarian obyek ini
akan sepenuhnya lenyap. Satu-satunya caramu kembali adalah berbalik arah dan
susuri jalanmu untuk kembali ke lobby.
Bahasa itu akan membuatmu dapat melihat pesan-pesan
tersembunyi yang tersebar diseluruh tulisan di dunia.
Disisi lain, jika kau masih ingin mencari Obyek itu, abaikan
bahasa Kuno, dan masukkan 4 digit nomor dari halaman majalah atau koran yang
dibaca oleh resepsionis tadi ke kunci elektronik yang ada di pintu.
Pintu itu akan terbuka dengan cahaya menyilaukan dibaliknya. Masukilah
pintu itu dan perjalananmu akan berakhir. Kau akan terbangun di gereja tua terdekat,
diatas lembaran peta besar berukuran manusia dewasa.
Peta ini adalah objek
ke-70 dari 538.
“Benda itu akan
memimbing jalanmu ke tempat-tempat yang paling ingin kau datangi. Segala tempat
kecuali tempat-tempat diluar peta tersebut.”
Baca
Cerita The Holders Series Lainnya
Tag : Cerita Horor, The Holders Series Bahasa Indonesia, Creepypasta
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Chapter 70 : The Holder Of The Map"
Post a Comment