From theholders.org
Translated by Admin
Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke rumah
sakit jiwa atau rumah penampungan yang bisa kau datangi. Saat kau mencapai meja
resepsionis, tanyalah pegawai di sana apakah “Sang pemegang Ilusi” [The Holder Of illusion] tinggal di
sini.
Jika pegawai itu mengangguk, artinya kau ditakdirkan
untuk mati. Sang Penjaga sudah mengantisipasi kedatanganmu dan kau akan
merasakan tubuhmu dengan perlahan mulai memudar lenyap dari kenyataan. Hal itu
bukanlah kematian yang menyenangkan.
Jika pegawai itu menjawab tidak, bersyukurlah. Ia akan
memberimu selembar kertas berisi denah menuju rumah sakit jiwa yang benar dan memintamu untuk pergi
kesana.
Denahnya mungkin akan aneh. Bahkan akan terdapat petunjuk
yang spesifik agar kau bisa sampai ke tempat yang dimaksud. Yang jelas,
hafalkan denahnya dan buang kertasnya sebelum kau pergi. Pastikan orang-orang
tidak akan mengetahui kalau kau berniat menemui The Holder Of Illusion.
Kalau sudah, berdirilah di jalan tepat di depan
institusi mental dan ikuti petunjuknya :
Berjalanlah
empat blok ke arah kiri, kemudian belok kanan dan lanjutkan 1 blok, lalu belok
kiri lagi dan lewati dua blok, kemudian berhenti. Pejamkan mata dan bukalah
kembali.
Area disekitarmu nanti akan berubah menjadi suram. Kau
akan sadar saat kau tau bahwa retinamu tidak bisa memproses warna selain Greyscale (gradasi dari hitam
sampai putih). Seakan setiap warna sejauh mata memandang sudah lenyap dihapus
oleh sesuatu.
Akan ada sebuah kawah besar menganga di tengah jalan. Rumah-rumah
dan toko akan berantakan pula pecah kacanya. Dan semua orang yang mungkin kau
lewati sepanjang jalan kemari, sekarang terlihat terbaring mati mengenaskan.
Jangan keluyuran dan melakukan eksplorasi. Alih-alih,
carilah di sekitar tempatmu berdiri sebuah pena merah yang warnanya tidak
pudar. Ambil dan masukkan ke dalam kantongmu.
Dunia yang kau tau berubah aneh. Saat kau terlalu lama
menatap sekitar, dunia tanpa warna ini akan membuatmu gugup dan takut. Seakan
kau sekarang berada di dalam acara tv abad ke 20 yang tanpa warna sama sekali.
Selain warna yang hilang, Disekitarmu juga
memperlihatkan pemandangan pasca serangan militer dalam dunia hitam-putih:
bangunan-bangunan yang hancur, jalan-jalan yang rusak, dan mayat dimana-mana.
Sebelum kau berubah gila karena terlalu lama
memandangi sekitar, tutuplah matamu dan berkomunikasilah dengan si Holder yang mungkin tengah melihatmu “Aku menolak kebenaran. Tolong kembalikan
dunia seperti semula.”
Holder mungkin akan menilaimu. Jika kau dirasa tidak
layak, maka kau akan kehilangan kemampuan untuk melihat warna selamanya. Dan Holder of Illusion akan membalik
kenyataan di otakmu. Kau akan dilepaskan dan dibiarkan menjalani hidup, namun
benda-benda yang kau lihat mungkin bisa berubah tampilannya dimatamu. Perlu
diketahui bahwa melihat sesuatu tidak sebagaimana mestinya adalah sebuah kemalangan.
Namun jika kau dinyatakan layak, kau akan dibisikkan
sebuah denah yang harus kau ikuti. Itu tandanya, Holder of Illusion menerimamu
sebagai tamunya.
Denah yang dimaksud adalah sebuah bisikan yang akan
mengarahkanmu ke sebuah gudang. Pintu utamanya, meskipun bengkok dan
mengeluarkan suara, masih berdiri dengan kokoh. Di sebelah pintu itu ada plat
nama bangunan, seperti yang kau lihat di stasiun pemadam kebakaran dan
sejenisnya, namun kosong sama sekali.
Keluarkan pena yang kau temukan tadi dan tulislah di
plat, sekecil yang kau bisa namun tetap terbaca, “Siapa yang berhasil selamat dan bisa menceritakan kisahnya?”
Tinta pena yang tergores di plat akan menggenang
menjadi sebuah titik, dan kemudian mulai menetes-lebih seperti darah-dari plat
itu. Kemudian, genangan itu akan mulai menyebar membentuk sebuah kalimat.
Tinta itu akan menerangkan cerita tentang si Penyelamat. Kau akan diberitahu tentang
kisah mengerikan dan menyedihkan si penyelamat itu. Apa yang dia lalui dan
kenapa dia disebut penyelamat meskipun dirinya sendiri tidak mau disebut
begitu.
Perlahan, kau akan mendapat perasaan mengerikan bahwa Si
Holder tempat ini adalah si penyelamat yang dibicarakan.
Bagaimanapun juga, ia akan memastikan padamu bahwa itu
tidak benar, dan mengakhiri kisah itu dengan “Takdirnya ada bukan untuk diceritakan, namun warisannya akan tetap
hidup.”
Kemudian, Pena tadi akan meleleh di tanganmu, dan pintu
samping gudang akan roboh. Larilah ke dalam -jangan berjalan- dan masuki ruangan
Manajer. Di sana akan benar-benar gelap, namun jangan coba-coba mencari saklar,
jangan sampai kau membangunkan penjaga dari mimpinya. Daripada itu,
meraba-rabalah di sekitar meja sampai kau merasakan sesuatu yang bulat dan
licin di tanganmu.
Ruangan itu akan berkedip sekejap, dan kau akan
melihat sekilas pemandangan dari pembantaian di jalan tadi, dengan warna yang
belum pudar. Penglihatan itu akan sangat berat kau terima dan di akhir kau akan
dibuat pingsan.
Namun tak apa.. Memang itulah yang harus terjadi.
Kau akan terbangun dua hari kemudian, duduk di meja
dapur di rumahmu. Koran di dekatmu akan memberitakan tentang serangan teroris.
Duduk tegak, dan kau akan menyadari bahwa kau memegang sebuah obyek.
Taruhlah di atas meja.
Objek yang
kau lihat di depanmu adalah sebuah bola baja, sebesar kacang kenari, dan
merupakan objek ke-51 dari 538 objek.
Si penyelamat kini mengetahui tentangmu, demikian juga kau tahu tentangnya. Rahasia penuh dengki ini akan mengikat kalian berdua.
Tag : Cerita
Horor, The Holder, Creepypasta
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Chapter 51 : Holder Of Illusion"
Post a Comment