From theholders.org
Translated by Admin
Di Kota manapun, Di negara manapun, pergilah ke institusi
mental atau rumah penampungan yang bisa kau datangi. Saat kau mendekati meja
resepsionis, mintalah untuk bertemu dengan orang yang menyebut dirinya “Sang
Penguasa Bintang” [The Holder Of Star]
Si pegawai akan menatapmu dengan tatapan angkuh untuk
beberapa detik. Jika ia tidak melihat keteguhan hati dalam sorot matamu, ia
akan tertawa dengan congkak.
Bila ia melakukannya, larilah, atau penjaga akan
menahanmu dan menguncimu dalam sebuah sel sempit dimana di dalam sel itu kau
akan dihantui oleh tawa seorang pria sampai akhir hidupmu.
Jika ia melihat kebulatan tekad di matamu, ia akan
berdiri dan memandumu turun ke sebuah lorong. Ia akan berhenti di sebuah pintu
sel dan memberimu kuncinya. Tanpa mengatakan apapun, dia akan meninggalkanmu
dan berjalan pergi.
Namun terlepas kau memiliki kunci, pintu yang ada di
depanmu sebenarnya tidak dikunci. Bukalah pintu itu dengan perlahan, dan kau akan
mendapati (lagi-lagi) sebuah lorong, namun kali ini cukup remang. Tutup
pintunya dan kunci lah sendiri pintu yang ada di belakangmu.
Disinilah perjalananmu dimulai.
Saat kau menyusuri lorong ini, kau akan mendengar tawa
anak-anak kecil bermain. Tawa itu akan berbaur dengan nyanyian yang
menghangatkan hati. Nyanyian itu, didengar dari manapun berasal dari mulut
seorang wanita dewasa.
Lanjutkan saja perjalanan dan jangan terlalu
dipikirkan.
Seiring kau berjalan, kau akan menyadari kalau tawa
tersebut akan menjelma menjadi teriakan, dan nyanyiannya menjadi
sumpah-serapah. Suara-suara itu akan sangat mengerikan dan mungkin akan
membuatmu paranoid. Namun, selama kau mendengar suara-suara berisik mengerikan
ini, tandanya adalah kau masih selamat.
Jangan takut dan teruslah berjalan.
Tanamkan dalam hati bahwa jika keberanianmu goyah, dan
secuil ketakutan menguasaimu di koridor ini, suara-suara itu akan berhenti. Dan
Jika suara itu berhenti, maka sesuatu yang mengerikan akan memburumu.
Semisal perjalananmu lancar, kau akan mencapai sebuah
pintu kecil yang terkunci. Cahaya akan meredup di sekelilingmu sampai
satu-satunya yang bisa kau lihat adalah pintu itu.
Masuklah ke pintu, dan kau akan mendapati sebuah
ruangan kecil gelap gulita. Di dalam, akan ada seorang pria bertudung dan
berjubah merah. Ia akan memegang lilin sembari menutup mata dan
bernyanyi-nyanyi. Dia akan duduk ditengah lingkaran pentagram yang digambar
dengan darah merah yang mengkilap. Bau amis yang dihasilkan darah tersebut akan
membuatmu mual.
Di depan pria itu, kau akan melihat ada sebuah batu
membara. Jangan menatap batu ini secara langsung dalam waktu yang lama, atau
panas dari batunya akan membungkus pikiranmu dan mengirim ragamu ke dalam rasa
panas yang abadi.
Daripada itu, tataplah lilinnya dan tanyakan satu hal
kepada pria itu “Apa yang harus dilakukan
untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka?”
Pria itu akan berhenti menyanyi, dan akan menjawab
pertanyaanmu.
Ia akan menerangkan padamu bahwa akan ada Obyek yang
tidak bisa digunakan tanpa obyek yang lain. Yang mana, obyek tertentu ada yang
berhubungan dengan yang lain dan kau
harus belajar sendiri tentang mereka.
Kemudian ia akan mencolekkan jari telunjuknya pada
darah di lingkaran pentagram dan menggambar sebuah formula di dinding.
Sebuah kunci, ditambah sebuah buku, ditambah pena bulu, ditambah coretan kalimat yang tidak terbaca sama dengan sebuah buku terbuka dengan tiga buah oval yang digambar di sekelilingnya.
Pria itu akan terkekeh dengan hangat dan kembali ke
tempat duduknya. Ia kemudian akan menyodorkanmu batu yang membara tadi. Batu
itu akan terasa panas di kulitmu, namun kulitmu tidak akan terluka.
Kemudian, dari balik jubahnya ia akan menarik keluar
sebentuk jantung yang masih berdenyut. Dengan segala kekuatanmu, hancurkan
organ itu sampai tak bisa berdenyut lagi menggunakan batu yang kau pegang. Di
dalam gumpalan penuh daging tersebut kau akan menemukan sebuah pulpen antik.
Saat kau lihat ke arah pria itu, dia akan terbujur tak berdaya dan meninggal.
Ambil Pena tersebut, karena itu adalah obyek yang kau
cari.
Berilah pria ini penghormatan terakhir dengan menutup
matanya, dan kemudian tinggalkan ruangan. Dia adalah si Holder, dan nampaknya
memberikanmu formula dan pena artinya dia sudah memenuhi tugasnya.
Seiring kau berjalan kembali, kegelapan akan menyelimutimu.
Saat kegelapannya menjadi terang, kau akan menemukan dirimu berada di luar
rumah sakit.
Pulpen ini
adalah objek ke-42 dari 538.
Ada tiga kondisi yang harus dipahami oleh orang yang mendapatkan
pulpen tersebut :
Pulpen yang kau dapat bisa mengeluarkan tinta merah tanpa perlu diisi ulang. Menggunakan pulpen itu akan membuatmu terserang Anemia. Semakin sering kau menggunakannya, darahmu akan semakin habis.
Pulpen itu akan terikat dengan nyawa pemiliknya, jika pulpen itu dihancurkan, maka pemiliknya juga akan mati.
Barang siapa yang memiliki pulpen itu, mereka akan selalu mendengar suara-suara sampai akhir hayat mereka. Suara-suara itu tidak akan hilang sampai pemilik pulpen mengambulkan keinginan mereka, yaitu menulis buku terkutuk sebagai sesembahan untuk suara-suara itu.
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Hmmm buku, pena bulu, coretan kertas? Itu objek yg udah di bahsa sebelum ini,, wow...
ReplyDeleteYes.. Maybe.. Beberapa obyek memang kadang disebutkan kembali dalam pencarian penting untuk obyek-obyek lain..
Delete