From theholders.org
Translated by Admin
Di Kota manapun, Di negara manapun, pergilah ke institusi
mental atau rumah penampungan yang bisa kau datangi. Saat kau mendekati meja
resepsionis. Arahkan pandanganmu ke lantai. Jika kau tidak bisa fokus ke
lantai, maka itu tanda pencarianmu tidak akan berhasil.
Di depan meja, jangan menggerakkan atau mengalihkan
pandanganmu dari lantai bahkan sampai dia menegurmu. Tanpa menatap si
resepsionis, mintalah untuk bertemu
dengan orang yang menyebut dirinya “Sang Penguasa Kesendirian” [The Holder of Solitude]
Setelah berucap, kau akan mendengar suara gong
berbunyi. Gong itu akan sangat nyaring dan setelah getaran suaranya berhenti,
kau boleh melepas pandanganmu dari lantai dan mengamati sekitar.
Kau akan menemukan dirimu berada di di bawah langit
yang aneh di hamparan gurun yang luas dan mengerikan. Sejauh mata memandang
hanya akan ada pasir dan tidak ada yang lain. Bergeraklah segera, jangan
berlama-lama diam, karena mereka tau keberadaanmu dan memburu orang yang
memasuki tempat ini adalah tugas mereka.
Berjalanlah ke arah matahari, dan jangan ke arah
sebaliknya. Bias matahari terbit akan menuntunmu ke tempat tujuanmu.
Perjalananmu akan menjadi perjalanan yang tenang atau
perjalanan penuh gangguan. Jika secara tiba-tiba muncul awan gelap diatasmu,
berhentilah sejenak dan tataplah ke atas. Ucapkan dengan lantang “Aku tidak mengenalmu dan aku tidak mau
kenal denganmu. Aku hanya ingin lewat.”
Jika awan itu pergi, maka lanjutkan perjalanan. Namun
semisal awan itu nampak turun dan mengerubungimu, takdir yang menunggumu adalah
kematian.
Di ujung gurun pasir, kau akan menemukan sebuah
struktur kuno yang berbentuk pilar. Pilar raksasa itu akan memiliki sebuah
patung Gargoyle besar yang bersarang
tepat di ujungnya.
Tanyalah satu pertanyaan kepada si patung Gargoyle “Siapa yang layak binasa?”
Setelah bertanya, Gargoyle itu akan bergerak dan akan
menerjang kearahmu. Namun jangan takut, dia tidak akan menyerang dan hanya akan
membungkusmu dalam sayapnya. Dia kemudian akan memberimu gambaran-gambaran
tentang orang-orang yang mati dalam kesendirian. Mereka yang tidak ditemani
siapa-siapa di saat-saat terakhir mereka dan mati dengan cara yang sangat pilu.
Kesepian mereka akan mempengaruhimu. Dan tidak jarang
akan membuat para Pencari (Seekers)
merasakan gejolak hebat yang membuat mereka gila. Gambaran-gambaran itu akan
terus diperlihatkan sampai kewarasanmu hancur.
Kemudian, setelah dia mengakhiri kalimatnya, kau akan
merasakan seolah-olah dilemparkan melalui dimensi, berputar tanpa henti hingga
tanah padat hanya merupakan memori yang samar-samar. Kemudian tubuhmu yang
terombang-ambing akan berakhir dengan dihantamkan ke lantai batu dengan keras.
Namun itu bukan kematianmu.
Tatkala kau membuka mata, kau akan mendapati dirimu
berada di ruang dansa. Di antara dinding ruang dansa itu, akan ada sebuah pintu
yang nampak terang. Masukilah pintu itu dan kau akan mendapati ruangan kecil
yang kosong. Di dinding ruangan itu, akan ada sebuah perisai yang harus kau ambil.
Perisai berbentuk layang-layang berwarna gelap yang
dihiasi dengan simbol-simbol mengerikan, simbol-simbol yang tampaknya hidup dan
berdenyut. Ambilah perisai itu karena itu adalah obyek yang kau cari.
Saat perisai sudah terlepas dari dinding, kau akan
kembali ke meja depan di mana resepsionis akan menatapmu dengan seksama. Dia
tahu apa yang telah kau lakukan dan dia nampaknya membencimu.
Perisai yang
kau pegang di tanganmu adalah Obyek 41 dari 538.
Berdoalah agar perisai itu dapat melindungimu dari sesuatu yang akan datang
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Chapter 41 : Holder Of Solitude"
Post a Comment