From theholders.org
Translated by Admin
Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke Rumah Sakit yang bisa kau datangi. Saat
kau ada di meja resepsionis, bilanglah kepada pegawai kalau kau ingin mengunjungi
seseorang yang bernama “Sang Penguasa Penciptaan.” [The Holder Of Creation]
perawat akan menatap matamu, ketakutan, sebelum
akhirnya berdiri. Ia Kemudian akan menuntunmu ke bangsal ruang bersalin dan
memaksamu memasuki sebuah ruangan bepintu tertutup.
Masukilah ruangan itu dan kau akan melihat dua pintu
lagi : satu di kanan dan satu di kiri. Untuk menentukan pintu yang benar, sentuhlah
knob pintu. Jika seberkas cahaya keluar
dari bawah celah pintu, kau harus masuk. Namun semisal tidak ada cahaya, kau
harus lari ke pintu yang satunya, secepat yang kau bisa.
Ruangan yang kau masuki itu akan terlihat sangat lebar
bahkan seperti tidak berujung. Di sepanjang ruangan itu, akan bertebaran
mayat-mayat bayi baru lahir bahkan janin-janin yang belum matang.
Disini, kau akan mulai dibingungkan. Dari telingamu
akan mulai terdengar suara tangisan bayi yang sahut menyahut dari kejauhan. Kau
tidak akan pernah bisa menemukan sumber suara karena mencari bayi hidup
diantara mayat-mayat ini merupakan sesuatu yang sangat mustahil. Bahkan, kau
akan tambah tidak paham apakah suara itu datang memang dari bayi atau hanya
imajinasimu saja.
Abaikan segala macam suara dan berjalanlah kedepan.
Berjalanlah sampai kau melihat sesosok ibu-ibu yang
duduk bersimbah diantara mayat-mayat bayi itu. Ibu itu akan bersenandung
sembari menyusu sesosok bayi yang nampak hidup. Bayi itu akan terlihat sangat
sehat dan mulus. Berbeda dengan mayat-mayat yang ada di sini, bayi itu tidak
memiliki noda darah setetespun di tubuhnya.
Dekati ibu itu dengan tenang. Jangan sampai dia merasa
terganggu dengan kedatanganmu. Semisal dia terganggu, maka dia akan berhenti
bersenandung dan menatapmu marah. Tatapan itu akan menjadi sangat tajam dan
menusuk sampai-sampai kau tidak akan mampu bergerak setelahnya. Dan entah
perbuatan apa yang bisa dia lakukan padamu tatkala kau tidak bisa bergerak.
Jika si ibu masih bersenandung sampai jarak mu cukup
dekat dengannya, berbisiklah dengan halus “Aku
harap aku tidak mengganggumu, ataupun anakmu yang rupawan.”
Sang ibu itu akan mengangguk pelan padamu. Itulah saat
kau boleh menanyai bayi yang digendongnya dengan satu pertanyaan : “Untuk apa kita diciptakan?”
Setelah ditanya, bayi itu kemudian akan menghentikan
kegiatannya menyusui. Tatkala bayi itu melepas mulutnya dari puting sang ibu,
sang ibu akan langsung jatuh bak boneka tak bernyawa ke lantai sementara sang
bayi tersenyum lebar kepadamu.
Senyum itu akan sangat menganggu, pasalnya lebar dari
senyum itu akan mencapai daun telinga seakan serat daging yang ada di mulut
bayi itu sangat elastis. Kemudian matanya akan melotot aneh, dan kepalanya akan
berputar 180 derajat ke punggung.
Lalu dia akan merangkak dengan posisi badan terbalik
dan mendekatimu. Setakut apapun dirimu, kau tidak boleh lari! Pasalnya lari
justru malah akan membuat dia menangis dan tangisannya akan membangunkan
mayat-mayat bayi dan janin yang ada di sini untuk memburumu.
Diam saja di tempat, bahkan sampai sang bayi
mendekatimu, memanjati tubuhmu, dan membisikkan sebuah cerita tepat di
telingamu.
Awalnya dia akan berkomat-kamit tidak jelas
menggunakan bahasa bayi, namun semakin lama kau mendengarkan suaranya, maka
suara itu akan kau pahami dan berubah menjadi rangkaian cerita.
Dia akan menceritakan sebuah cerita tentang permulaan
alam semesta. Hal-hal yang ada sebelum konsep “penciptaan” itu ada, dan
cerita-cerita tentang para Seekers
(pencari) yang pertama. Tidak jarang cerita itu akan membuat orang sepertimu
gila karena kebenarannya tidak mampu diproses otak manusia.
Namun semisal otakmu terbuka dengan kebenarannya. Yang
kau rasakan justru malah kehangatan dan kebahagiaan. Cerita itu akan menjadi
sebuah mukjizat yang akan memberikanmu alasan lebih untuk bersyukur telah diberi
nyawa.
Di akhir cerita, bayi itu akan menilaimu. Jika kau
gila karena mendengar cerita barusan, maka tempatmu adalah disini. Namun
semisal kau terlihat bahagia, maka sudah sepantasnya kau keluar.
Jika kau diizinkan keluar, maka kau akan menemukan
dirimu berdiri di luar rumah sakit sehari sebelum kau melakukan pencarianmu. Di
tanganmu kau akan memegang sebuah tumpukan kertas tanpa sampul yang bertuliskan
bahasa yang tidak pernah ada di dunia ini. Meskipun begitu, anehnya kau akan
paham dengan bahasa di kertas itu.
Buku tanpa
sampul itu adalah obyek ke-25 dari 538.
Buku itu tidak kau dapat cuma-cuma. Bayi itu melakukan barter buku itu dengan kedua kelopak matamu.
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Chapter 25 : Holder Of Creation"
Post a Comment