From theholders.org
Translated by Admin
Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke
institusi mental atau tempat penampungan yang bisa kau datangi.
Saat kau sampai di meja depan, mintalah ke resepsionis
dan bilang kau ingin mengunjungi seseorang yang disebut “Sang Penguasa
Kehidupan” [The Holder Of Life]
Si resepsionis akan mencoba menahan erangan tidak suka
dari mulutnya, dan disinilah saat kau harus memintanya sekali lagi.
Lalu Ia akan membimbingmu ke ruang operasi yang tata
letak ruangannya mungkin belum pernah kau lihat dalam hidupmu sebelumnya. Dia
kemudian akan memberimu sebuah pisau bedah dan meninggalkanmu sendiri di sana,
mengunci pintunya.
Kau harus menunggu. Namun waktu tunggu ini tidak
pasti. Bisa 30 menit, bisa 1 jam bisa juga entah apa yang kau tunggu tidak
datang sama sekali.
Jika yang kau tunggu datang, pintu akan terbuka dan
beberapa orang akan memasuki ruangan. Satu diantara mereka adalah seorang
wanita hamil. Wanita itu akan berbaring di meja operasi, sementara orang-orang
yang lain (yang akan terlihat seperti dokter) akan mulai menyiapkan segalanya
untuk kelahiran sang anak.
Tatkala mereka melakukan itu. Kau tidak boleh terpaku
dalam kebingungan. Tanyalah pada wanita itu satu pertanyaan. Utarakan “Bagaimana
mereka bisa dikumpulkan kembali?”
Jangan katakan hal lain, atau dokter-dokter itu akan
sepenuhnya mengabaikan si ibu hamil dan malah terfokus kepadamu. Detik
selanjutnya yang kau tau, malah kau yang akan di bedah dan dioperasi
pengangkatan organ tanpa obat bius sama sekali. Setiap detiknya rasa sakitnya
akan terasa.
Jika kau menanyakan pertanyaan yang benar, wanita itu
akan mulai menjerit, dan anaknya akan segera lahir. Kau harus menunggu sampai
proses persalinan selesai. Saat anaknya sudah keluar, bayi itu akan diberikan
kepadamu oleh sang dokter. Kemudian sang dokter akan mulai menggerakkan
mulutnya seakan berucap sesuatu kepadamu. Sayangnya, gerakan bibir itu adalah
gerakan tanpa suara. Kau tidak bisa mendengar suara si dokter sama sekali.
Segera setelah ia selesai ‘berbicara tanpa suara’ dia
akan tersenyum. Terima bayi itu dari doker dan gendong. Namun jangan terlalu
terbawa. Yang harus kau lakukan adalah melempar bayi itu ke tanah dan
menancapkan pisau bedah yang diberikan kepadamu tadi ke kepalanya. Lakukan tanpa keraguan. Pasalnya jika
bayi itu terlalu lama kau gendong, bayi itu akan menyerangmu dan meremukkan
tulangmu dengan kekuatan yang tidak masuk akal.
Jika kau sudah melempar bayi itu ke tanah dan
melakukan urutannya secara benar, bayi itu akan menjawab pertanyaan yang kau
tanyakan kepada ibunya. Ia akan berbicara dengan suara serak orang tua. Setiap
suara yang keluar menggambarkan kekejaman yang mungkin akan membuatmu gila.
Sementara ia berbicara, orang lain di ruangan itu akan
lenyap secara perlahan sampai sepenuhnya hilang tanpa meninggalkan bekas. Tidak
ada yang bisa kau lakukan saat ini kecuali mendengarkan ocehan bayi yang
berlumuran darah ini.
Setelah ia selesai berbicara, ia akan mati dan pintu
di ruangan itu akan terbuka. Kini kau bebas pergi... Itu jika kau tidak
terlanjur gila setelah mendengar ceritanya tadi.
Mayat bayi
itu adalah objek ke-11 dari 538.
Beranikah kau memindahkan pisau bedahnya?
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Chapter 11 : The Holder Of Life"
Post a Comment