From theholders.org
Translated by Admin
Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke
institusi mental atau tempat penampungan yang bisa kau datangi. Saat kau sampai di meja depan, mintalah ke resepsionis
dan bilang kau ingin mengunjungi seseorang yang disebut “Sang penjaga Keabadian” [The Holder Of Eternity]
Keluhan mungkin keluar dari resepsionis sambil melihat
ke arahmu dengan penuh rasa iba. Kemudian, Kau akan dibawa ke sebuah tangga
menurun yang kau kira akan menuju ruang bawah tanah.
Saat kau turun semakin dalam, kau akan mulai mendengar
teriakan yang saling sahut menyahut. Awalnya teriakan itu masih dapat didengar,
seolah berasal dari kejauhan, tapi saat kau mendekati ujung tangga,
teriakan-teriakan akan semakin jelas dan semakin bergemuruh, hingga mereka
berdengung dengan sangat keras seperti memenuhi udara di sekitar tempat kau
berdiri.
Suara suara itu kemudian berubah menjadi sangat
menyakitkan. Bahkan sampai di titik dimana kau akan merasakan hasrat untuk mencakar
telingamu sendiri demi mengusir kegaduhan yang menggema di kepalamu. SEKUAT
TENAGA lawanlah hasrat itu.
Si resepsionis, yang dengan tenang membiarkan
hiruk-pikuk berlangsung, akan menuntunmu ke sebuah pintu. Dia kemudian akan
membuka gembok pintu itu secepat yang ia bisa dan malah berlari. Meninggalkanmu
sendiri di lorong yang sempit dan gelap ini.
Ini akan jadi kesempatan terakhirmu untuk Kabur. Jika
kau memutuskan untuk melanjutkan, buka saja pintunya. Maka rintihan menusuk
yang menggangumu sedari tadi akan berhenti secara mendadak, membiarkan
telingamu berdenging.
Ruangan yang akan kau masuki, diselubungi oleh
kegelapan pekat yang melahap hampir semuanya kecuali sebuah sisi yang jauh.
Di sisi itu, terdapat sesosok lelaki yang terikat
dengan rantai. Kau akan menyadari ada beberapa bekas cambukan yang membekas di
kulitnya. Cambukan yang terlihat sangat baru.
Ia akan menatap lurus ke arahmu sedetik setelah kau
memasuki ruangan. Dia akan menyeringai seperti orang gila, dan mengabaikan
sepenuhnya luka di tubuhnya yang mengeluarkan darah dan nanah. Bahkan dia
nampaknya tidak peduli meskipun di perutnya juga tertancap sebuah pisau bedah.
Satu-satunya cara untuk menghentikan senyuman pria
gila itu adalah dengan bertanya “Siapa
yang membuat mereka?”
Ia akan terkekeh dengan nada seperti suara yang keluar
dari mulut hewan saat disembelih sebelum pada akhirnya menjawab.
Dia kemudian akan menceritakan sesuatu yang melebihi
konsep dari rasa sakit dan kematian. Cerita itu adalah cerita yang menerangkan tentang
hasrat yang lebih dalam dari kejahatan.
pikiran-pikiran lemah akan gila bila mendengarnya.
Saat ia selesai, kau bisa memilih untuk membebaskan
orang ini dari penderitaannya. Caranya dengan mengambil pisau bedah yang
tertancap di perutnya. Saat kau mencabutnya, dia akan marah dan mengutukmu,
namun setelahnya dia akan berteriak dalam kesengsaraan untuk terakhir kalinya
sebelum semuanya berubah sunyi.
Pisau bedah
tersebut adalah objek ke-3 dari 538.
“Pisau itu memberikan
1000 kali rasa sakit dibanding pisau biasa saat digunakan. Dalam pencarianmu
mencari obyek lain, kau boleh memilih antara meghancurkan atau melindungi
mereka. Kau lah yang menentukan.”
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Chapter 3 : The Holder Of Eternity"
Post a Comment