From theholders.org
Translated by Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah
melintasi jalan raya dan jalan sepi hingga kau menemukan pemukiman daerah
pinggiran. Susuri daerah tersebut dimana manusia-manusia yang dibuang oleh
masyarakat tinggal. Disana akan banyak pengemis, warga sakit-sakitan preman dan
orang-orang yang sudah menyerah dalam hidup.
Jika kau menemukan seorang pria gelandangan yang duduk di bawah pohon oak besar sembari memegang sebotol
minuman keras, jangan takut untuk bertanya kepadanya, apakah dia tahu orang
yang disebut "Si Penguasa Musuh” [The
Holder of Adversary]
Semisal dia adalah orang yang benar, maka dia akan
tersenyum murah hati kepadamu. Dia akan berekspresi seakan kau adalah seorang
teman lama yang barusaja menceritakan
sebuah lelucon.
Jangan khawatir, pria itu tahu apa yang kau cari.
Dia akan memandu dan mengajakmu ke sebuah pintu
salurang pembuangan kota. Kemudian dia akan membuka pintu besi bulat yang
tertempel di aspal dan kemudian memberikanmu sebuah senter. Lalu.. Kau harus
bersiap, pasalnya dia tidak akan menemanimu ke bawah, alih-alih, dia akan
mendorongmu jatuh dan kembali menutup pintunya.
Begitu berada di sistem pembuangan kotoran kota, kau
akan menyadari bahwa kau tidak mencium bau busuk sama sekali—Bahkan kau tidak
akan mampu mencium bau apapun. Tatkala kau menyalakan senter, kau akan tau
kalau kau berada di sebuah ruangan bundar yang sangat asing.
Disepanjang dinding ruangan itu, kau akan melihat
tubuh-tubuh yang membusuk terpaku di
dinding layaknya pajangan. Kondisi mereka ada yang utuh dan ada juga yang
terpotong-potong. Kau mungkin tidak akan paham kenapa kau memiliki firasat
kalau mereka masih hidup. Namun sebaiknya kau tidak usah terlalu memikirkan
mereka dan fokus saja ke pencarianmu.
Semakin lama kau mengamati sekeliling, maka bau-bauan
akan mulai tercium kembali. Ini akan menjadi pengalaman paling tidak mengenakan
untuk hidungmu. Perlahan tapi pasti, kau akan mulai mencium bau yang bercampur
antara kotoran manusia dan hewan, belerang, tubuh yang membusuk, daging yang
terbakar dan yang lain. Hingga pada disuatu titik, kau akan sangat tergoda
untuk mencabut lepas hidung dari wajahmu.
Tapi jangan gemetar, jangan lari, dan tahan keinginan
untuk muntah. Karena hal itu bukanlah yang terburuk dari semuanya. Datang entah
dari mana, kau juga akan mulai mendengar bisikan-bisikan yang berbunyi "Kami adalah sisa-sisa orang yang tidak
mampu menghadapi si Musuh." Seakan bau-bauan yang busuk itu membawa
gelombang suara bersamanya.
Kemudian, kau harus hati-hati karena daging-daging
manusia yang terpaku di dinding ruangan akan mulai meledak dan membuat keruh
bau busuk tambah tidak terkendali. Bahkan jika kau tidak pandai menghindar,
cipratan darah mereka yang dicampur nanah dan belatung akan mengenaimu dan
menjadikanmu layaknya kotoran berjalan.
Sisa-sisa dari Mayat-mayat itu kemudian akan tenggelam
ke lantai.
Kau mungkin berpikir apa yang datang selanjutnya pasti
akan lebih buruk. Namun nyatanya tidak. Dari genangan darah dan lumpur bekas
ledakan daging-daging barusan, akan muncul sosok elok layaknya malaikat. Dia
akan berbentuk Pria, wanita atau hal yang sepenuhnya berbeda—itu tergantung
pada dirimu. Dia akan memancarkan aura menawan yang sangat kontras dengan
keadaan disekitar.
Tidak mungkin untuk mengalihkan pandangan dari sosok
ini, terlebih lagi keadaannya yang telanjang akan membuat siapapun terlena
dalam pandangan pertama. Namun kau harus tau, sosok ini hanyalah refleksi ideal
yang berasal dari keinginan terdalammu. Percaya diri, cantik hati, tersenyum
lembut, sabar, Ini akan menjadi apa pun yang kau impi-impikan.
Semakin lama kau memperhatikannya, maka Kau akan mulai dikuasai oleh rasa cemburu
yang datang tiba-tiba. Rasa cemburu itu kemudian akan berubah menjadi emosi dan
keinginan untuk menghancurkan sosok sempurna yang ada di depanmu.
Tahan perasaan itu, tidak peduli seberapa kuat
godaannya. Jika kau tidak bisa mengkontrol diri, maka kau akan mendapati dirimu
kalah dan pada akhirnya kau akan bergabung diantara gantungan-gantungan daging yang
kau lihat sebelumnya.
Tanyakan satu pertanyaan kepada makhluk indah di
depanmu. “Apa yang bisa mereka (para
obyek) hancurkan?”
Si Penguasa Musuh akan tertawa padamu dengan nada
remeh, merendahkan, dan akan menudingmu sebagai anak kecil kemarin sore yang
tidak tau apa-apa. Dia akan merendahkanmu serendah-rendahnya dan akan terus
menudingmu sebagai sampah tidak berguna yang tidak layak mendapat apapun di
dunia ini.
Meski begitu, ocehannya akan semakin lama berubah
menjadi cerita yang menenangkan dan enak didengar, dan kau akan menemukan
dirimu terpikat dalam pesona si Holder ibarat akan kecil yang diberi permen.
Cerita itu akan mengingatkanmu dengan kisah-kisah
nostalgia yang sering diceritakan oleh orang yang kau kagumi semasa kau masih
anak-anak. Semakin lama mendengarkan, maka kau akan semakin paham bahwa
orang-orang terkutuk yangterpaku di tembok tadi pastinya tidak bisa sampai ke
titik ini.
Di akhir cerita, si Holder akan bertanya sembari
tersenyum senang, “Apa yang akan kau
lakukan sekarang, anakku?”
Jika ia bertanya hal lain atau berucap suatu hal yang
berbeda. Maka takdirmu sudah dipastikan. Dia akan tetap memberimu obyek yang
dilindunginya, namun tatkala kau keluar dari tempat ini, si pria gelandangan
yang mengantarmu tadi akan menunggu di luar, bersiap mematahkan tulang dan
mencabik-cabik dagingmu.
Kau hanya bisa berharap kalau si Holder akan berucap
kalimat yang benar, sebelum kemudian dia akan meletakkan sebuah objek di telapak
tanganmu dan menutup tanganmu.
“Kau tidak boleh membuka tanganmu sebelum
kau keluar dari tempat ini,” ia berkata, sebagai pengganti selamat tinggal.
Jika semua urusan sudah selesai, kembalilah keluar.
Jangan menoleh ke belakang dan teruslah berjalan. Tatkala diluar, kau akau tau
kalau benda yang kau genggam adalah sebuah mainan tentara plastik berwarna
Hijau.
Mainan itu
adalah objek ke-14 dari 538.
Obyek itu akan membantumu menghadapi musuh terbesarmu, namun sebaiknya jangan kau jadikan satu dengan yang lain.
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Chapter 14 : The Holder Of Adversary"
Post a Comment