Cerita Horor By Admin
Eps 27 : Pandemic
Sudah 359 Hari aku berada di rumah. Alasan aku tidak bisa
keluar rumah adalah karena Anjuran pemerintah yang mengatakan kalau sedang ada
pandemi yang terjadi dan segenap aktivitas luar rumah sangat berbahaya dan
dapat mengakibatkan kematian.
Yap, Aku ingat hari itu. Dimulai dari berita tentang sebuah
virus yang menyerang paru-paru, orang-orang mulai berjatuhan dan meninggal
begitu saja. Kala itu, belum ada 2 bulan dan kasus terkonvirmasi penyebaran
Virus sudah mencapai 1 juta jiwa.
Gelombang 1 Pandemi yang terjadi menewaskan
setidaknya 300.000 orang dari seluruh penjuru dunia. Setiap negara
memberlakukan Lockdown dan setiap pemerintahan berusaha sebaik mungkin untuk
mengatasi jatuhnya negara dikarenakan melemahnya sektor-sektor penting.
Aku ingat kala itu, di pertengahan maret, Organisasi
Kesehatan dunia memperingatkan adanya Gelombang 2 penyebaran virus bahkan
sebelum negara-negara berhasil mengatasi gelombang pertama. Dan benar saja, Gelombang 2 pandemi menghantam setiap
negara dengan sangat keras.
Saking banyaknya orang mati, petugas medis mulai berhenti
melakukan penguburan secara layak. Mayat-mayat hanya ditimbun di lubang besar
yang diisi 50 sampai 100 orang. Bahkan kondisi virus kala itu sudah sangat
berbahaya sehingga protokol kesehatan yang awalnya hanya perlu masker, harus
mengenakan pakaian Hazmat apbila mau keluar rumah.
Jika dibilang apakah pandemi ini parah, tentu saja sangat
parah. Kehidupan sudah tidak sama lagi dan hanya orang-orang yang tetap di
rumah saja lah yang dipastikan selamat.
Sayangnya, Terlepas dari Organisasi Kesehatan Dunia yang
sebisa mungkin mengingatkan masyarakat. Mereka nampaknya lupa memberitahu kami
tentang Gelombang ke 3.
Gelombang aneh yang bahkan tidak kami antisipasi sama
sekali.
Siapa sangka, di pertengahan musim semi kala itu, pohon-pohon
dan tumbuhan di dekat kuburan masal korban pandemi mulai menyerap darah para
mayat korban Virus dengan akar mereka. Akar-akar itu menembus plastik dan
peti-peti pembungkus mayat dan menyedot mereka seperti sumber nutrisi
pertumbuhan.
Kasus pertama diidentifikasi di Misissipi, dimana seorang
petani menemukan pohon apel yang ada di belakang rumahnya mulai berubah warna
batangnya menjadi hitam. Kemudian Pohon apel itu terlihat berbuah dalam waktu
24 jam saja.
Sayang buah tersebut bukanlah apel, melainkan buah aneh yang
menyerupai kepala manusia. Buah itu kecil namun raut-raut wajah sangat terlihat
jelas dan ketara. Para ilmuan mulai meneliti dan menyadari kalau akar pohon
tersebut menjulur panjang ke sebuah kuburan dari korban Virus yang jaraknya 3
meter dari pohon tersebut.
Para warga yang takut dengan pohon berbuah seram itu berniat
membakarnya namun dicegah oleh para petugas pemerintahan karena mereka bilang
mereka ingin meneliti pohon tersebut.
Sayangnya itu adalah pilihan buruk. 3 Bulan pohon itu
didiamkan dan diamati pertumbuhannya, dan buah pohon itu terlanjut matang. Buah
berbentuk kepala itu mulai membuka mata dan mulai mengelurakan suara suara tawa
yang aneh. Para ilmuan yang meneliti pohon itu bahkan hanya bisa diam saat
kepala-kepala itu mulai berjatuhan dari tangkainya dan menggelinding kesana
kemari. Kemudian kepala itu mulai menumbuhkan beberapa kaki mirip kaki
laba-laba langsung dari leher-leher mereka.
Saat para ilmuan menyadari kalau mereka seharusnya membasmi
pohon itu, semua sudah terlambat. Pasalnya kepala-kepala itu sudah berlarian
dan mendekati pohon pohon terdekat. Kepala itu kemudian meletus dan
menyipratkan darah mereka ke pohon-pohon yang masih ‘sehat’ dan mulai merubah
batang pohon itu menjadi hitam.
Dan, semenjak saat itu, dimulailah pandemi gelombang ke
3. Virus-Virus yang meninfeksi manusia kini berganti menginfeksi
tumbuh-tumbuhan. Pohon-Pohon yang terinfeksi akan berubah hitam dan akan
berbuah aneh seperti kasus pertama. Kemudian siklus itu berlanjut hingga Pohon
yang terinfeksi akan semakin banyak lagi.
Penanganan gelombang ke 3 lebih sulit, Pasalnya Vaksin
terhadap manusia yang sudah ditemukan kala itu tidak mempan digunakan ke
tumbuhan. Satu-satunya cara membasmi buah-buah aneh itu hanyalah dengan
membakar mereka. Dan tentu saja, saat satu buah hilang dan terlepas dari pembasmian,
buah itu akan menginfeksi inang baru dan akan mulai melakukan ‘produksi’
kembali.
Menyeramkan? Tentu saja! Para warga di banyak tempat termasuk
aku bahkan mulai menebangi pohon secara masal di dekat rumah sebelum
kepala-kepala itu datang ke sini dan menginfeksi pohon-pohon kami!
Namun tentu saja gelombang ke 3 adalah cerita 2 bulan yang
lalu. Aku hari ini sedang meringkuk di kamar seperti biasa. Aku bahkan sangat
takut untuk sekedar membuka jendela terlepas dari mentari yang bersinar cerah diluar sana.
Bukan apa-apa, pasalnya meskipun aku membuka jendela, aku
akan tau pemandangan horor apa yang menantiku di luar sana.
Yaps, Sudah 359 Hari aku di rumah. Dan bumi kini sedang
menghadapi Pandemi Gelombang ke 4. Gelombang dimana pohon-pohon terinfeksi
mulai berjalan dan berburu darah manusia hidup sebagai Nutrisi.
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
baguus kak, bisa ambil inspirasi dari kejadian corona
ReplyDeleteoh yaa.. bahas ini kak yang SCP foundation tp itu fiksi sih tp memang sebagian besar nyangka nya itu real
sebenarnya sih. di awal-awal blog ini dibuat, admin sudah membahas banyak tentang SCP, bahkan sudah memulai project dengan me-translate makhluk2 SCP sampai ke SCP-050. namun karena ada masalah di penayangan blogger, postingan2 itu admin hapus.
Deletekalau diminta untuk membahas SCP, mungkin akan admin taruh di note dulu. tapi admin gak bisa janji lho. soalnya banyak web yang udah membahas soal SCP.
ga kak, ga usa jngn.. ak juga uda denger banyak tentang SCP dan hoax jg itu..
Deletekarya fiksi kan itu
ak suka gaya penulisan dan review kakak
keep blogging kak
ditunggu min cerita2 horror dan riddlenya. ky riddle tahun lalu.
ReplyDeletengelatih logika out of the box soalnya
Min, kok nggak pernah update lagi ya chpt nya?
ReplyDelete