Pirate Round adalah rute pembajakan yang sering
digunakan oleh para bajak laut dalam merompak (Setidaknya pada abad ke 17).
Rute ini ditarik dari Atlantik
barat, lurus menuju Rute Cape di sekitar ujung selatan Afrika, berhenti di
Madagaskar, kemudian menuju sasaran seperti pantai Yaman dan India.
Rute ini sangat terkenal karena melewati beberapa target
perairan yang menguntungkan dan tempat yang aman untuk memasok dan merawat
kapal-kapal Para bajak laut. Banyak perompak terkenal mengikuti rute itu, dan
yang paling terkenal dari mereka yang melakukannya adalah Henry Avery dan
William Kid.
Namun kala itu tidak banyak yang tau, bahwa Pria yang menginisasi
digunakannya rute itu adalah Thomas Tew, seorang prajurit Inggris yang beralih
ke pembajakan
Thomas Tew Sebelum
Menjadi Bajak Laut
Tidak banyak yang dapat diketahui tentang kehidupan awal
Thomas Tew. Ada berbagai tebakan tentang di mana ia dilahirkan, tetapi tidak
ada banyak bukti yang mendukung tentang hipotesis-hipotesis itu. Yang kita tahu dengan pasti adalah dia pernah tinggal di
Newport di Rhode Island. Kita juga tahu bahwa dia punya keluarga di sana,
seorang istri dan mungkin dua anak perempuan.
Pada 1691 Tew pindah ke Bermuda di mana ia memperoleh surat marquee pada 1692.
Surat Marquee adalah lisensi dari pemerintah di Zaman pelayaaran yang memberi wewenang kepada orang pribadi (yang dikenal sebagai privateer atau corsair), untuk menyerang dan menangkap kapal suatu negara yang berperang dengan negara yang menerbitkan surat marquee. Setelah ditangkap, privateer kemudian dapat membawa orang-orang itu pengadilan dan akan mendapatkan hadiah beserta hak dari kapal-kapal yang mereka kalahkan.
(Contoh Surat Marquee)
Setelah memperoleh surat marque ia bertemu dengan sekelompok orang
di bermuda yang rela memberinya sebuah
kapal dan peralatan yang diperlukan untuk menjadi seorang privateer. Kapal yang dimaksud bernama Amity. Amity adalah kapal
tujuh puluh ton yang dikawal oleh empat puluh enam orang dan dipersenjatai
dengan delapan meriam.
Rantai Emas Atau Kaki
Kayu!
Pada bulan Desember 1692 Tew dan privateer lainnya, George
Dew, berlayar ke Gambia. Mereka diperintahkan oleh gubernur Bermuda untuk
menghancurkan sebuah pabrik Prancis di lepas pantai Afrika Barat dan merebut
kepemilikan oleh Perancis di wilayah itu.
Tidak lama setelah meninggalkan Bermuda, badai menerjang
perjalanan dan memisahkan kedua kapten. Kapal Tew dan Kapal George terpisah dan
koordinasi atas misi mereka berantakan (pasalnya mereka tidak mungkin menyerang
hanya dengan 1 kapal). Bahkan, Sedikit yang George tau, Tew nyatanya malah
memiliki niat tersendiri sesaat setelah misi mereka nampak tidak mungkin
dilanjutkan.
Thomas Tew telah menyembunyikan niat untuk menjadi bajak laut
dan ini memberinya kesempatan yang baik untuk memenuhi niat itu. Namun, Tew tahu bahwa ia tidak dapat melakukan
rencananya tanpa dukungan krunya. Itulah kenapa, Dia secara terbuka mengumumkan
niatnya kepada para kru.
Para kru dengan secara mengejutkan nampaknya bersedia
mengikuti kapten mereka.
"Rantai emas atau
kaki kayu, kami akan mengikutimu!" Teriak para kru.
Di Zamand itu, Kekuatan kapten di kapal legal mendekati
absolut (apapun perintah kapten adalah mutlak), sedangkan untuk kapal bajak
laut biasanya harus ada perwira sebagai tangan kanan kapten dan perantara suara
Kru.
Segera setelah mereka beralih ke pembajakan, kru Amity
mengadakan pemilihan untuk perwira. Itu adalah praktik umum di kapal-kapal
bajak laut pada saat itu yang mana perwira adalah penyeimbang kekuatan kapten.
Rute Pembajakan Thomas
Tew
Pirate Round sangat menarik bagi bajak laut
karena berbagai alasan. Rute itu sering dikunjungi oleh bajak laut Inggris yang
akan memulai perjalanan mereka di Atlantik. Dari Atlantik, mereka akan berlayar
di sekitar ujung selatan Afrika dan ke Samudra Hindia. Sasaran populer di sana
adalah pantai-pantai India dan Yaman.
Salah satu alasan popularitas rute ini adalah banyaknya
kekayaan yang bisa diperoleh di Samudra Hindia. Ada dua target utama bagi para
perompak di sana. Yang pertama adalah kapal-kapal yang sarat dengan
barang-barang eksotis dari India yang berlayar di jalur perdagangan antara
India dan Kota New York.
Barang-barang semacam itu bisa mendapatkan harga yang bagus
di pasar gelap. Banyak pasar legal juga bersedia berdagang dengan bajak laut untuk
barang-barang semacam itu. Pasalnya barang-barang dari India sulit didapat, dan
pemilik pasar dapat membelinya dengan harga lebih murah dari bajak laut
daripada yang ditawarkan oleh kapal dagang.
Target menguntungkan lainnya adalah Mekkah di mulut Laut
Merah. Lokasi itu sangat ideal untuk mencari keuntungan besar tahunan.
Perjalanan Muslim yang hendak menunaikan Haji selalu melewati tempat itu. Dan
tidak jarang kapal pengangkut Haji itu membawa barang-barang berharga. Bajak
laut bisa melakukan serangan secara terbuka karena Ibadah Haji selalu
berlangsung pada waktu dan tempat yang sama setiap tahun.
Selain peluang yang menguntungkan yang ditawarkan oleh
Samudra Hindia, kunci dari keberadaan Pirate
Round adalah Madagaskar. Ada pangkalan bajak laut di Saintele Sainte-Marie,
sebuah pulau kecil di pantai timur laut Madagaskar. Pangkalan itu dijalankan
oleh Adam Baldridge, seorang bajak laut dan pemilik pasar gelap di pangkalan di
pulau itu. Perompak bisa memasok, merawat kapal mereka dan menunggu musim hujan
saat dalam perjalanan ke dan dari Samudra Hindia.
Selain tempat berlindung yang aman dan nyaman bagi para perompak,
mereka juga dapat memperdagangkan sebagian barang mereka di sana. Dengan
demikian mereka dapat mengkosongkan penyimpanan mereka agar dapat digunakan
untuk memuat barang jarahan lain tatkala kembali ke Atlantik.
Pirate Round dirintis dan dipopulerkan oleh
Thomas Tew pada tahun 1693. Dalam pelayarannya di sana, dia sering mendapat
untung besar dan hanya merugi korban yang sedikit. Meskipun begitu, Rute tersebut
sempat kehilangan kepopulerannya pada tahun 1700 sampai 1718. Alasan utama
penurunan itu adalah hilangnya markas Baldridge dan peningkatan perlindungan
konvoi di daerah itu, yang keduanya terjadi karena kemenangan Perang oleh Spanyol.
Karir Bajak Laut Thomas
Tew
Pada akhir 1693 Thomas Tew berlayar dari Bermuda ke Laut
Merah. Di sana ia menyerang kapal bernama Ghanjah
yang melakukan perjalanan dari India ke Kekaisaran Ottoman.
Meskipun Ghanjah memiliki daya tempur sekitar 300 tentara
yang kuat, mereka menyerah dengan sedikit perlawanan dan Tew melepaskan mereka
setelah mengambil Hartanya.
Harta karun kapal termasuk £ 100.000 dalam emas dan perak,
gading, rempah-rempah, permata, dan sutra. Bagi 45 awak kecil Tew, itu adalah
jumlah uang yang sangat besar. Setiap pria berbagi antara £ 1.200 dan £ 3.000.
Bagian Tew sebagai kapten lebih besar dan jumlahnya sekitar £ 8000 yang lebih
dari seorang gubernur saat itu yang diperoleh dalam 20 tahun dari gaji mereka.
Pasca penjarahan yang sukses besar itu, Tew mendesak krunya
untuk tinggal di daerah itu dan menyerang kapal-kapal lain. tapi dia ditentang
oleh perwira kapal. Pada akhirnya dia menyerah dan menjetujui saran perwira dan
krunya untuk Atlantik di pangkalan Baldridge di Madagaskar untuk memasok dan
merawat Amity.
Tew kembali ke New York di mana dia berteman dengan gubernur
Fletcher. Mereka menjadi teman yang cukup dekat sehingga dia memberi tahu
Fletcher tentang karier dan eksploitasi pembajakannya. Meskipun tahu tentang
karier kriminal Tew, Fletcher memberinya surat kedua marquee dan Tew siap untuk pelayaran kedua.
Hari Terakhir Thomas
Tew
Sekali lagi Tew tiba di mulut Laut Merah pada bulan Agustus
1695. Di sana ia bertemu dengan Henry
Avery dan beberapa kapten bajak laut lainnya dengan tujuan yang sama.
Dia bergabung dengan mereka untuk beraliansi dan cari untung.
Target mereka adalah konvoi armada Raja
Mughal yang mengangkut harta dan rempah-rempah.
Singkat cerita, mereka pun berangkat. Namun, Amity tidak bisa
mengimbangi kecepatan Fancy, kapal
perang Henry Avery yang merupakan kapal bajak laut tercepat yang berlayar di
laut pada saat itu.
Sebaliknya, mereka memutuskan untuk mengejar satu kapal
Mughal, Fath-Mahmmadi. Sayangnya,
Tew tidak tau kalau mengejar kapal itu artinya adalah mengibarkan bendera
kematian untuk dirinya sendiri. Dalam pertempuran melawan Fath-Mahmmadi, Thomas
Tew tewas karena terhantam serangan meriam.
Melihat bentrok, Henry Avery lantas putar balik dan
menyelematkan Bajak Laut Thomas Tew, sayangnya semua sudah terlambat. Kapten
mereka sudah meninggal karena tragedi yang tidak disangka.
Baca Juga :
- Barbarossa, Bajak Laut Muslim Paling ditakuti
- Kisah James Misson dan Negara Bajak Laut Libertalia
- Bajak Laut Charles Vane, SI berani yang tidak beruntung
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Rute Pembajakan Sempurna Bajak Laut Thomas Tew"
Post a Comment