Henry Avery mungkin tidak setenar Bajak Laut Blackbeard atau
Bartholomew Roberts, tetapi kariernya yang singkattelah mengilhami banyak para
lelaki untuk menghunus pedang dan berlayar menjadi bajak laut.
Meskipun hanya dua tahun berlayar di lautan, Avery dan Kru
nya menangkap kurang lebih selusin kapal dan menghasilkan jutaan dolar dari
hasil rampasannya. Eksploitasinya menginspirasi lagu, buku, bahkan drama yang berjudul
"The Successful Pirate" yang ditampilkan di panggung London selama
beberapa tahun setelahnya. Yang paling menakjubkan dari semuanya (tidak seperti
blackbeard dan yang lain), dia sama sekali belum pernah ditangkap, bahkan
dibunuh.
Kisah Hidup Avery
Sedikit yang diketahui tentang kehidupan awal Avery. Dia
pergi melaut pada usia muda, dan mungkin telah bertugas di Angkatan Laut
Kerajaan sebelum bekerja sebagai pedagang budak di awal 1690-an.
Pada 1693, ia muncul
kembali dalam catatan sejarah sebagai kru Charles II, sebuah kapal swasta
Inggris yang disewa untuk menjarah pengiriman Prancis di Karibia. Namun, misi itu
tidak terlalu lancar, dan para kru berakhir ‘nganggur’ di pelabuhan Spanyol
selama beberapa bulan tanpa dibayar
.
Pada bulan Mei 1694, Avery memanfaatkan moral yang buruk dari para awak dan memimpin mereka yang tidak puas kedalam sebuah pemberontakan. Setelah merebut Charles II, ia mengumumkan niatnya untuk menjadi bajak laut. "Aku kapten kapal ini sekarang," katanya. "Aku ingin berlayar dengan niat untuk kaya raya, setiap orang yang ingin ikut, aku persilahkan!"
Setelah mengganti nama Charles II menjadi Fancy, Avery dan
krunya yang baru memulai perjalanan menuju ujung selatan Afrika. Serangan
pertama mereka sebagai bajak laut terjadi segera setelah itu, yagmana mereka menjarah
tiga kapal dagang Inggris di Kepulauan Cape Verde. Mereka kemudian terus
menjarah di sepanjang garis pantai Afrika selama beberapa bulan ke depan,
menangkap kapal-kapal Prancis dan Denmark dan mulai merekrut kru-kru yang baru.
Pada saat Fancy mencapai Madagaskar pada pertengahan 1695,
kapal itu berubah dari kapal degan pelaut biasa menjadi ‘Galeri’ para penjahat
bengis yang terdiri dari sekitar 150 orang.
Semakin Avery mengarahkan kapal menuju kemenangan dalam
mejarah, semakin besar pula loyalitas anak buahnya dalam menjadi anggota. Avery
menyadari betapa berkuasanya dia di laut dan betapa hebatnya dirinya dalam
menguasai.
Ambisinya kala itu segera mengarahkan pandangannya pada
tujuan yang lebih tinggi. Dia mengetahui bahwa armada Kerajaan Mughal akan
berlayar dari pelabuhan di Laut Merah dalam perjalanan pulang ke Surat, India.
Bersamaan dengan membawa Jema’at Muslim yang kembali dari Ibadah Haji mereka ke
Mekah, armada Mughal tersebut juga mencakup beberapa kapal dagang yang penuh
rempah-rempah dan kapal harta karun milik Raja Mughal dari India sendiri.
Penyerbuan Kapal Mughal
Avery dan orang-orangnya berlayar ke Laut Merah pada bulan
Agustus 1695 dan bersiap untuk menyergap armada Mughal. Untuk memastikan mereka
memiliki senjata yang signifikan, mereka bermitra dengan beberapa kapal bajak
laut lainnya termasuk Amity, seorang
perampok Amerika yang dikapteni oleh bajak laut terkenal Thomas Tew.
Hanya beberapa hari kemudian, para perompak melihat konvoi
Armada Mughal sebanyak 25 kapal saat mereka berlayar menuju lautan terbuka.
Para Kru Avery pun segera berangkat mengejar, mereka sengaja meninggalkan kapal
mereka yang lebih lambat agar dapat mengejar kapal Mughal yang memang cukup
cepat.
Sebagian besar armada Mughal berhasil kabu-, tetapi Fancy dan
Amity berhasil mengepung kapal pengawal mereka
yang bernama Fath-Mahmamadi. Setelah
baku tembak singkat, kapal pengawal tersebut menyerah dan dibiarkan pergi dengan
memberikan uang sebanyak 50.000 poundsterling kepada para bajak laut.
Perburuan Berlanjut
Avery dan anak buahnya melanjutkan perburuan. Pada 7
September, tiga kapal perompak mereka berhasil mengejar kapal dengan jarahan
terkaya di armada India. Kapal itu adalah kapal utama milik Raja Mughal, Ganj-i-Sawai. Berbeda dengan Fath-Mahmamadi,
Ganj-i-Sawai lebih dari mampu dalam mempertahankan diri. Itu adalah kapal
terbesar di seluruh India kala itu, yang bersenjatakan beberapa lusin meriam beserta
pelengkap dari 400 penembak. Dilihat dari segi manapun, meskipun itu adalah
Kapal milik Avery, harusnya tidak mungkin mampu melawan kapal gila-gilaan tersebut.
Namun Avery tidak gentar. Avery bertaruh pada serangan. Para
Bajak Laut Avery langsung memberikan pukulan telak tatkala tembakan meriam
pertama dari kapalnya langsung merobohkan tiang utama Ganj-i-Sawai.
Para pelaut India kemudian jatuh ke dalam kekacauan setelah
salah satu senjata artileri mereka rusak dan meledak. Avery mendekatkan
kapalnya ke kapal ‘pincang’ itu dan langsung mengkomandokan orang-orangnya
untuk naik.
Pertempuran sengit terjadi, tetapi tentara India harus
mengalami penurunan moral setelah kapten mereka meninggalkan mereka (untuk
mati). Menurut salah satu kisah, perwira pengecut itu berlindung di bawah dek
dan memerintahkan sekelompok gadis budak untuk menjadi tamengnya.
Setelah membereskan perlawanan Kapal utama Mughal yang tanpa
pemimpin, para perompak menghancurkan Ganj-i-Sawai dan membru para
penumpangnya. Seluruh kapal berada di bawah kendali mereka dan mereka membawa
semua emas dan perak,
Emas, perak, dan permata yang diambil selama serangan
berdarah Ganj-i-Sawai bernilai antara 325.000 dan 600.000 poundsterling Inggris
(setara dengan puluhan juta dollar saat ini).
Setelah membagi rampasan, Avery dan krunya kembali berlayar dan
menetapkan arah menuju Bahama. Tatkala tiba di New Providence, mereka
berpura-pura sebagai budak dan menyuap gubernur pulau agar mereka diperbolehkan
berlabuh.
Kisah Akhir Pelayaran Avery
Sementara Avery dan anak buahnya bersantai di pub New
Providence, otoritas Inggris harus menghadapi kejatuhan politik yang disebabkan
oleh serangan Avery ke Kapal Raja Mughal. Serangan itu membuat Raja Mughal Aurangzeb menjadi murka, dan dia
merespons dengan menangkap beberapa petinggi di Perusahaan Inggris yang berdiri
di India Timur (yang dia yakini berkonspirasi melawannya)
Khawatir pembatalan perjanjian perdagangan mereka yang
berharga, Perusahaan tersebut memberikan kompensasi kepada Raja Mughal atas apa
yang dicuri dan bersumpah untuk membawa para bajak laut ke pengadilan.
Kapal East India Company dan Royal Navy segera menjelajahi
lautan untuk mencari Fancy, dan poster hadiah ditempelkan dengan bayaran besar
atas kepala Avery.
Sayangnya, bahkan setelah beberapa tahun terlewat, Bayaran
besar atas kepala Avery itu tidak pernah didapat siapapun. Bajak laut tersebut sudah
tidak melaut lagi dan krunya yang tersisa tersebar setelah hanya tinggal
sebentar di Karibia.
Beberapa ditangkap dan dieksekusi, tetapi sebagian besar
melarikan diri ke Eropa dan yang lain bergabung koloni Amerika. Nasib Avery
sendiri masih menjadi misteri. Dia diyakini telah berlayar ke Irlandia dengan
nama "Bridgeman," tetapi jejaknya benar-benar hilang dari sana. Sebagian
besar orang sezamannya percaya dia berhasil lolos dari hukum dan menikmati pensiun
dengan jarahannya.
Lain cerita juga ada yang menceritakan kalau Avery Mati
Msikin dan hidup sebagai gelandangan sampai akhir masa hidupnya.
Selebihnya, masih menjadi misteri
Catatan Admin : Henry Avery, nama itu kadang juga ditulis Henry Every. Entah mana yang benar, tapi kalau pake logat inggris penyebutannya berbunyi sama.
Baca Juga :
- Hari Terakhir Bajak Laut Legendaris BlackBeard
- Filying Dutchman dan Pelayaran tiada akhir
- Kisah James Mason dan Negara Bajak Laut Libertalia
(Jolly Roger Fancy, Kapal Milik Henry Avery)
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Penyerbuan Berdarah Bajak Laut Henry Avery"
Post a Comment