Salah satu drama Shakespeare yang
paling populer, Macbeth memiliki masa lalu yang aneh dan misterius, semenjak
penampilan perdana di awal 1600-an. Orang-orang percaya bahwa panggung drama
itu punya kutukan. Alasannya? Karena banyak sekali tragedi yang tidak bisa
dijelaskan menimpa orang-orang yang pernah terlibat di dalam drama itu.
Jika kau tidak tau, Macbeth
adalah sebuah nama dari panggung pertunjukan karya William Shakspeare pada
zaman dahulu. Menceritakan tentang seorang jenderal yang mengkhianati Rajanya
sendiri dan berambisi menguasai negara bersama istrinya.
Memang sih, premis dari ceritanya
dibuat untuk membangun tensi dan minat para penontonnya untuk melihat. Namun
rumor mengatakan bahwa itu adalah panggung penampilan yang terkutuk. Bahkan
setelah Meninggalnya Shakspeare, judul drama Macbeth masih sering dimainkan
oleh panggung-panggung sampai abad ke 19 dan hasilnya, kemalangan masih banyak
yang terjadi.
Serangkaian Nasib Buruk dan Tragedi
Tentu saja kemalangan yang dimaksud,
bukan berarti menimpa semua orang. Hanya saja, beberapa kasus memang membuat
geleng-geleng kepala. Terlebih lagi bahkan ada yang sampai menimbolkan korban
jiwa. Hah, ada ya drama zaman dahulu bisa
membawa sial.
Pada pertunjukan pertama, legenda
menyatakan bahwa bocah lelaki yang berperan sebagai Lady Macbeth jatuh sakit
dan meninggal tepat sebelum naik ke panggung. Ketika ini terjadi, Shakespeare
sendiri harus melanjutkan untuk memainkan peran itu Terlepas dari Usaha
Shakespear untuk mempertontonkan karyanya, Raja James I menjadi begitu jijik
dengan semua aksi berdarah di panggung sehingga ia melarang pertunjukan itu
dilakukan lagi selama beberapa tahun.
Tragedi terus mengganggu drama itu.
Memainkan peran Lady Macbeth sangat
berisiko. Seorang aktris yang memerankan karakter itu pernah diusir dari teater
oleh penonton yang percaya bahwa aktris itu adalah psikopat asli.
Ada juga aktris lain jatuh 15 kaki
dari panggung dalam adegan berjalan sambil tidur. Dan pada tahun 1926 seorang
aktor melakukan improvisasi untuk perannya dan mencoba mencekik Lady Macbeth di
atas panggung... improvisasi itu nampaknya kelewatan
Sebuah pertunjukan tahun 1849 di
New York membuat penonton menjadi sangat hingar-bingar sehingga kerusuhan pecah
dan lebih dari 30 orang meninggal.
Pertunjukan abad ke-20 memang
sangat brutal. Ketika Laurence Olivier memainkan peran judul pada tahun 1937, beban
berat yang ada di atas panggung secara misterius lepas dan jatuh beberapa inci
dari posisi aktor berdiri. Produksi ini dengan tidak bijaksana memilih untuk menggunakan
pedang yang asli dalam adegan pertarungan. Dalam satu adegan, ujung salah satu
pedang lepas dan terlempar ke adah
penonton. Menyasar ke seorang pria dan mengakibatkannya seranjang jantung.
Sebuah produksi 1942 yang
dibintangi John Gielgud memegang rekor untuk kemalangan paling penampilan
perdana.
Pada tahun 1953, Charlton Heston memainkan
peran utama dan menderita luka bakar parah di kakinya. Belakangan diketahui
bahwa celana ketatnya secara terendam dalam minyak tanah.
Dan daftarnya berlanjut.
Orang-Orang Teater Tau tentang Kutukan Macbeth
Terlepas dari tragedi diatas, memang
ada fakta yang harus dibahas. Di zaman dahulu, orang-orang teater nampaknya
banyak yang percaya takhayul. Dan layaknya orang yang ingin berhasil tampil
dalam pertunjukannya sendiri, mereka memang melakukan upaya ‘pencegahan’ untuk
menghindari kutukan.
Misalnya, kecuali dalam gladi bersi
terakhir dan penampilan sesungguhnya, tidak boleh ada yang mengucapkan judul /
nama "Macbeth."
Drama itu sendiri sering disebut di
kalangan teater sebagai The Scottish Play. Tentu saja, para aktor sesekali
tidak sengaja mengatakan judul drama itu pada waktu-waktu tertentu. Dan ada
banyak kepercayaan yang dipercayai untuk menangkal nasib buruk tatkala mereka
keceplosan.
Sebagian ritual penangkal sial termasuk
meninggalkan teater, berputar tiga kali, mengumpat, meludahi bahu kiri
seseorang, dan kemudian menunggu undangan kembali ke gedung teater.
Namun tentu saja. Pertanyaan utama
adalah tentang darimana asal kepercayaan
tentang kutukan ini? Ada beberapa kisah yang berbeda. Satu kisah mengatakan
bahwa Shakespeare menggunakan mantra yang sebenarnya dalam drama itu. Penyihir
yang menghadiri pertunjukan menjadi sangat marah sehingga mereka mengutuk judul
drama itu. Yang lain mengatakan bahwa Shakespeare sendiri mengutuk dramanya
sendiri begitu Raja James I melarangnya tampil lagi.
Terlepas dari alasannya, Macbeth
adalah sebuah drama yang sangat terkenal. Entah motivasi para penonton adalah
untuk melihat dramanya, atau menyaksikan sendiir kutukan yang dirumorkan.
Yah, semuanya masih menjadi
misteri.
Baca Juga :
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Kutukan Panggung Sandiwara "Macbeth""
Post a Comment