Thomas Busby adalah pria yang suka minum. Dia secara teratur sering
terlihat di pub favoritnya, dan duduk
di kursi favoritnya. Dia sangat suka duduk di kursi itu. Bahkan terkadang dia
akan menghajar siapa saja yang berani mendudukinya.
Suatu ketika tatkala sedang mabuk, dia melihat kursi
favoritnya diduduki oleh ayah Tirinya. Dia dan Ayah tirinya itu pun cekcok dan
membuat kegaduhan. Karena emosi dan mabuk, Busby dengan tanpa negosiasi
langsung membunuh ayah tirinya ditempat.
Ya, dia melakukan tindakan kriminal dan dia harus
membayarnya. Namun dia adalah berandalan, jadi dia tidak menyesal. Di hukum
gantung oleh kejahatannya, Busby mengutarakan permintaan terakhirnya. Yaitu dia
ingin minum untuk terakhir kali sembari duduk di kursinya.
Tatkala tegukan terakhir sudah terjadi dan botol minumnya
sudah kosong. Kalimat terakhirnya seblum digantung adalah : “Celaka lah bagi orang-orang yang berani
duduk di kursi Favoritku.”
Korban Kursi Thomas
Busby
Oke, cerita diatas mungkin terdengar seperti cerita dongeng
yang dikarang oleh Grimm bersaudara. Namun terkejutkah kau apabila kubilang
kalau cerita itu adalah asal muasal dari kutukan kursi Busby?
Terlebih lagi, banyak tercatat dalam sejarah beberapa kisah
yang berhubungan dengan Kursi Favorit Thomas Busby. Yang ku maksud Kisah tentu
saja kisah tentang Korban.
Korban pertama yang tercatat adalah penyapu cerobong tanpa
nama. Ini adalah pertama kalinya dalam beberapa dekade kursi ini digunakan
kembali. Kala itu, penyapu cerobong turun dari atap dan beristirahat. Dia
melihat kursi yang ada di loteng (dia naik ke genteng dengan melewati loteng).
Karena lelah, dia duduk di kursi itu sembari memakan makan siangnya. Beberapa
menit setelah menyelesaikan istirahat dan kembali bekerja, lelaki malang itu
jatuh dari atap dan mematahkan lehernya sendiri. Membawa kematian pertama atas
kursi ‘terkutuk’ itu.
Selama beberapa abad berikutnya, cerita cerita tentang kursi
itu tentu saja menjadi sangat populer. Muncul sebuah tantangan kepada siapa
saja yang berani duduk di kursi itu dan membuktikan kebnarannya. Tentu saja
sebagian besar orang akan menolak duduk di kursi terkutuk.
Namun selama Perang Dunia 2, banyak Perwira Angkatan Udara dengan
berani menduduki kursi itu tatkala mereka ditantang. Konon kabarnya,
orang-orang itu tidak pernah selamat dari peperangan.
Upaya Pencegahan
Banyaknya orang yang berdatangan dan banyaknya pula kisah
tentang kengerian kutukan Busby. Pemilik pub (entah generasi yang keberapa) pada
akhirnya memutuskan untuk menyimpan kursi itu di basement, menyembunyikan
sepenuhnya dari publik yang heboh dengan kursi terkutuk. Dia melarang siapapun
untuk masuk ke basement dan dengan sengaja menduduki kursi itu. Upayanya
berhasil karena selama beberapa tahun, kursi Busby tidak tersentuh.
Suatu hari. Seorang tukang renovasi yang dibayar untuk
melakukan pekerjaan di salah satu sudut basement pub tersebut tidak sengaja
melihat kursi Busby. Karena dia lelah, dia pun memutuskan untuk beristirahat.
Sore itu juga, dia dijemput ajalnya.
Beberapa bulan kemudian, nampaknya kursi itu tidak ada yang
mengawasi. Sehingga mengakibatkan beberapa orang yang tidak sengaja duduk
diatasnya juga mengalami nasib tragis yang hampir sama dengan para
pendahulunya.
- Seorang yang merenovasi atap meninggal gara-gara menduduki kursi itu, dia tertimpa atap yang runtuh.
- Seorang tukang bersih-bersih yang secara tidak sengaja terjatuh ke kursi itu dilaporkan menederita Aneurysm sebelum meninggal
- Dan seorang kurir mengalami kecelakaan dengan truknya setelah duduk di kursi itu satu jam sebelum kecelakannya.
Upaya terakhir
Pemilik Pub yang sudah
muak pada akhirnya menghubungi Museum Thirsk dan menanyakan apa mereka mau
menerima kursi itu. Pihak museum menyetujuinya. Dengan pengangkutan yang
hati-hati, kursi itu dipindahkan ke museum dan sampai sekarang menjadi
pajangan.
Kursi itu masih dipajang di depan umum di Museum, tetapi
sekarang tergantung enam kaki dari lantai dan hampir tidak mungkin bagi siapa
pun untuk duduk di atasnya. Tidak ada yang biusa menyentuhnya, bahkan staff
museum sekalipun.
(Kursi Busby di Thirsk Museum)
Baca Juga :
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Bangku Kosong versi luar negeri.
ReplyDelete