Seorang pemimpim memegang sebuah tanggung jawab atas
rakyatnya. Disetiap keputusannya, terdapat nasib baik dan buruk yang dapat
mengantar negaranya ke kejayaan atau malah menghancurkan kepemimpinannya.
Admin sendiri, jika membahas soal raja, Maka admin akan mencantumkan quotes dari Odin Allfather yang dia ucapkan kepada Thor tatkala dia menasehatinya : “Seorang raja yang baik tidak pernah mencari peperangan. Namun harus selalu siap apabila peperangan terjadi.”
Namun tentu saja. Diantara deretan raja yang arif dan
bijaksana, akan selalu ada raja atau pemimpin tidak waras yang memiliki idealisme sendiri dalam memimpin. Tidak jarang,
para pemimpin gila itu justru membawa kesialan bagi orang lain.
Dibawah Ini, adalah beberapa kisah raja gila yang pernah ada dan
tercatat dalam sejarah
Genghis Khan Pemimpin
Bangsa Mongol
Seorang lelaki bernama asli Temujin ini sering dikenal
sebagai Genghis Khan. Dia merupakan seorang Khan (raja/pemimpin) Agung pertama dari Kekaisaran
Mongolia. Kenapa pertama? Pasalnya dia adalah orang yang berhasil menyatukan
banyak suku di daratan Asia timur laut hingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
Terlepas dari cerita agung tentang dirinya, dia juga dikenal
sebagai penguasa paling mengerikan. Pasca berhasil menyatukan banyak suku, dia
melakukan ekspansi militer besar-besaran. Tujuannya? Tentu saja untuk
menjadikan Mongolia menjadi kekaisaran terbesar di dunia.
Nyatanya, ambisinya untuk memperlebar kekuasaan memang
berhasil. Dengan menyerang, membunuh, menjarah dan menguasai. Dia berhasil
melebarkan perbatasan mongol dari Lithuania (Eropa) sampai ke Hinomoto
(Jepang/Asia). Menjadikannya pemimpin yang pernah memiliki daerah kekuasaan
terbesar di dataran utama bumi.
Akibat ekspansi militer yang dicanangkan oleh Genghis Khan
ini, jumlah korban yang jatuh mencapai 40 Juta jiwa, atau sekitar 11 persen
populasi manusia pada saat itu.
Qin Shi Huang sang
pemersatu Tiongkok
Kisah gila dari Kaisar Qin Shi Huang datang dari ketakutannya
akan kematian. Pertama, perlu diketahui dulu bahwa dia merupakan orang yang
sangat sukses dalam mempersatukan daratan Tiongkok menjadi satu kesatuan.
Itulah kenapa dia, yang merupakan pemimpin tertinggi dari
negara tersebut kala itu memiliki hasrat hidup abadi agar dia bisa menikmati
kejayaannya selamanya. Dia mencari cara untuk membuatnya awet muda. Dari
melakukan ritual dan mantra sampai membuka sayembara kepada para sarjana negeri
untuk mencarikannya obat awet muda.
Sayangnya, tatkala dia menyadari wajahnya semakin tua dan
tubuhnya semakin renta. Dia marah. Dia mengeksekusi banyak sekali Sarjana
negeri tanpa alasan pasalnya dia marah atas para sarjana itu yang ‘bodoh’
karena tidak bisa memenuhi keinginannya.
Pada akhirnya, dia berpikir. Jika dia tidak bisa hidup abadi.
Maka dia akan membawa kejayaannya sampai ke akhirat. Itulah sebuah pemikiran
yang mendasari dibangunnya makam raja Qin Shi Huang yang dijaga oleh para
tentara Terakotta (Tentara tanah liat).
Raja Qin, ingin ‘Kerajaan Akhiratnya’ sempurna. Itulah
kenapa, tatkala dia mati. Maka para selir dan Menteri penasehat harus mati juga
bersamanya. Konon katanya, tatkala raja Qin meninggal, para selir dan Penasehat
di bantai oleh para tentara (yang sudah diberi pesan oleh raja Qin) dan
dimakamkan di kuburan masal tempat Raja Qin bersemayam.
Ivan IV Vasylevich,
Raja Paranoid Rusia
Ivan Vasylevich dinobatkan sebagai Tsar Rusia pada tahun 1547. Tatkala umurnya yang ke 13, dia
menyaksikan banyak sekali prosesi eksekusi para bangsawan kala itu. Para
bangsawan itu diduga melakukan persekongkola dan melakukan pembunuhan atas Ratu
(Ibu Ivan) dengan racun.
Ivan muda yang sudah terbiasa dengan kematian sejak umurnya
belia, langsung terlihami bahwa tatkala dia mengambil kekuasaan, maka dia akan
mempunyai kekuasaan absolut atas siapa saja.
Dengan kekuatan yang besar dan jabatan yang tinggi, Ivan
sebenarnya tidak gencar melakukan ekspansi militer atau ingin hidup abadi. Dia
hanya paranoid. Dia takut orang-orang dari kerajaan mengkhiatanatinya dan
merebut kekuasannya.
Sifatnya ini menyebabkan sebuah kejadian dimana dia membunuh
putra mahkotanya dan menyiksa menantunya yang sedang hamil sehingga keguguran.
Dia juga selalu waspada terhadap anak laki-laki, disuatu ketika dia pernah
menyuruh para kesatria mengumpulkan 100 anak lelaki dari kerajaannya dan 100
orang itu akan disiksa dan dieksekusi publik. Alasannya? Hanya Ivan yang tau.
Tatkala Istrinya meninggal, dia curiga bahwa istrinya dibunuh
oleh racun. Dia yang curiga dengan para petinggi kerajaan memtuskan untuk pergi
dari Moskowa (Ibukota) ke kota bernama Alexandrova Soboda. Dia mengancam ingin
turun tahta dan membuat kerajaan sangat panik kala itu.
Untung saja, tatkala dia diminta kembali ke kerajaan, dia
menyetujuinya. Sayangnya, kekuasannya setelah itu hanyalah berbuntut 24 tahun
penuh kekejaman yang mengakibatkan Ivan dijuluki Raja“Grozny” atau Tukang
Terror.
Mendekati kematiannya, paranoidnya belum sembuh. Dia
terobsesi dengan kematiannya dan memangil ahli sihir dan peramal untuk
mengatakan tanggal kematiannya secara pasti. Dia meninggal dengan meninggalkan
catatan buruk atas rezimnya sendiri.
Caligula si Kaisar Romawi
Narsis
Gaius Caesar diangkat menjadi kaisar romawi yang ke tiga pada
umurnya yang ke 25. Dia mendapat Julukan Caligula setelah dia menemani ayahnya
ke medan tempur tatkala umurnya yang ke 3. Caligula berarti “Sepatu Kecil”
Sebenarnya, diangkatnya Caligulas sebagai kaisar romawi
disambut hangat oleh masyarakat. Pasalnya dia memberlakukan kebijakan yang Pro rakyat kecil. Kebijakan seperti upah
tinggi untuk prajurit, pajak penduduk rendah dan pembebasan tahanan yang
diberlakukan tidak adil membuat dirinya sangat dicintai rakyat.
Namun tentu saja, sebagai seorang kaisar yang dicintai
rakyatnya, dia memiliki harga diri yang tinggi. Dia tidak mentolerir hinaan
atas dirinya dan memberlakukan hukuman yang berat kepada orang yang
menghinanya.
Suatu ketika, Caligula jatuh sakit. Pasca penyakit itu, dia
yakin kalau dia pasti ingin dibunuh dengan diracun. Itulah saat Caligula
berubah dari Kaisar yang dicintai rakyat menjadi kaisar yang tidak waras.
Pasca sakitnya sembuh, dia mulai mengeksekusi para pejabat
kekaisaran yang diduga mencoba mencelakainya. Caligula yang ketagihan dengan
kekuasaan yang dimiliknya mulai mendeklarasikan dirinya sebagai seorang dewa.
Dia membangun kuil dengan patung dirinya sendiri, dan meminta penduduk untuk
mengganti patung-patung dewa romawi dengan patung dirinya sendiri. Dia yang
mulai gila hormat sering berkeliling kerajaan dengan memakai pakaian mirip
dewa-dewa romawi.
Para pejabat yang tersisa tentu saja menganggap hal itu sudah
sangat kelewatan. Itulah kenapa, mereka merencakan pembunuhan atas Kaisar
mereka sendiri. Akhir Hidup Caligula adalah tatkala dia ditusuk 30 kali oleh para
prajurit. Dia kemudian dibuang di sebuah lubang dan dibiarkan membusuk.
Ramses II, Si Firaun
yang mengaku sebagai Tuhan
Kita tau sebagian besar kisah Firaun yang satu ini. Pasalnya,
cerita-ceritanya sering dikisahkan dalam buku 25 Nabi. Dan dia merupakan sosok
antagoins paling kejam di seluruh daratan mesir kala itu.
Kekejamannya yang paling terkenal tentu saja yang berhubungan
dengan ramalan seorang anak lelaki yang akan membunuhnya. Hal itu berbuntut
kepada kebijakannya untuk membunuh seluruh anak lelaki yang lahir di selururuh
daratan mesir.
Namun dalam berpolitik dia juga diceritakan sebagai sosok
yang hebat dalam menguasai. Kekuasaan Ramses II yang bertahan selama 66 tahun
menjadikannya sebagai Firaun paling kuat dalam sejarah. Itulah kenapa dia mulai
menganggap dirinya adalah tuhan yang layak disembah. Dalam sebuah perayaan
bernama Festival Sed, dia mendeklarasikan dirinya sendiri sebagai Tuhan.
Dia harus dipuja dan diagungkan dengan segenap monumen yang
bisa dibangun. Itulah kenapa dia mempekerjakan banyak sekali budak dengan paksa
untuk membangun Sphinx dan Piramid. Istananya juga dibagun sangat megah dan
merupakan sebuah bangunan yang paling mencolok di seluruh gurun kala itu.
Firaun yang sudah sombong itu pernah menghukum seorang penata
rambut putrinya dengan cara merebusnya dengan air panas, pasalnya penata rambut
itu menyebut nama Allah tatkala menjatuhkan sisirnya di depan putri Firaun
(putri itu mengadu ke ayahnya)
Kisah kejayaan Firaun berakhir tatkala dia tenggelam di laut
merah.
...
Memang sih, raja-raja gila diatas tidak pantas disebut
pemimpin yang arif dan bijaksana. Namun sedikit fakta tentang Genghis Khan.
Dalam menghadapi kematian, dia benar-benar 180 derajat berbeda dari Qin Shi
Huang. Pasalnya tatkal kaisar tiongkok
itu ingin membangun kerajaan akhirat dengan makam yang megah, Genghis khan
malah berpesan apabila dia mati, dia ingin dikubur di kuburan tanpa nisan.
Yah, sepertinya pemahaman kita atas mereka hanya sebatas
pesan moral dan nasehat saja. Selebihnya, kita tidak akan pernah tau apa yang
terjadi di otak orang-orang ini saat memimpin.
Baca Juga :
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Kisah Para Raja Gila di zaman dahulu"
Post a Comment