Club 27, para Artis yang Mati di Umur 27 tahun

Groucho Marx pernah berkata, "Aku menolak pergi ke klub manapun jika aku harus menjadi anggota." Ingat kata-kata ini, terutama dalam kasus Club 27.

Club 27 adalah sebutan untuk para musisi yang meninggal pada umur 27 tahun. Memang semisal disebut Club, orang-orang yang meninggal itu tidak membentuk atau menamai Club tersebut. Namun para fans lah yang menyebut para musisi yang terkenal itu sebagai anggotanya.

Kadang-kadang disebut Forever 27 Club, Fans dan para penganut teori konspirasi percaya bahwa sejumlah besar kematian musisi rock 'n' roll (setidaknya 50 kasus menurut penulis Howard Sounes) di usia 27 bukan hanya kebetulan semata. Para penggemar dan penganut teori konspirasi itu merasa 27 adalah usia terkutuk, usia di mana musisi berpengaruh (Dan terkenal) paling berisiko mati.

Teorinya tentu tampak masuk akal. Berikut ini hanya sebagian kecil bintang musik yang meninggal pada usia 27 :

• Amy Winehouse, pemenang Grammy lima kali, ditemukan meninggal karena overdosis alkohol pada tahun 2011. Dia Meninggal di Umur yang ke 27
• Kurt Cobain, dari band Nirvana: meninggal karena tembakan bunuh diri pada tahun 1994 (meskipun penyebab kematian itu masih kontroversial). Dia Meninggal di Umur yang ke 27
• Jean-Michel Basquiat, musisi terkenal, artis, dan pecandu narkoba yang sembuh, ditemukan meninggal karena overdosis pada tahun 1988. Dia Meninggal di Umur yang ke 27
• Jimi Hendrix gitaris berpengaruh, ditemukan meninggal karena overdosis narkoba dan sesak napas pada tahun 1970. Dia Meninggal di Umur yang ke 27
• Ron "Pigpen" McKernan, anggotaband  The Grateful Dead, meninggal karena pendarahan pada tahun 1973. Dia Meninggal di Umur yang ke 27
• Jim Morrison, personil legendaris The Doors, ditemukan tewas di bak mandi akibat overdosis pada tahun 1971 (walaupun masih banyak pertanyaan tentang penyebab pasti kematiannya). Dia Meninggal di Umur yang ke 27
• Janis Joplin, penyanyi rock terkenal, meninggal karena overdosis heroin pada tahun 1970. Dia Meninggal di Umur yang ke 27

Daftar diatas hanya sebagian kecil. Pasalnya, daftar ini terus berlanjut. Tentu saja muncul pertanyaan : apakah benar usia 27 tahun dikutuk untuk para musisi terkenal? Terkhusus adalah bintang rock. Well, Harusnya sih Tidak, tapi mungkin memang hanya kebetulan semata mereka meninggal di usia yang ke 27.

Penelitian

profesor Diana Kenny dari University of Sydney melaporkan dalam sebuah studi tahun 2014 bahwa teori 27 Club hanyalah mitos. Memang mereka cenderung mati lebih muda, namun tidak ada yang namanya kutukan atau sejenisnya.

Professor Kenny sudah mendata kematian musisi yang terjadi dari tahun 1950 dan membandingkannya dengan kematian pada populasi Amerika Serikat secara luas, dan menemukan rata-rata musisi pria meninggal pada usia 50-an, sementara rata-rata pria Amerika meninggal sekitar usia 75.

Studi professor tersebut memang terfokus kepada pria, pasalnya berita tentang kematian bintang rock di Club 27 memang lebih banyak pria dibanding wakita. Alasan masuk akal yang dikemukakan professor Diana atas fenomena ini yaitu : Kemungkinannya, musisi terkenal memiliki umur yang lebih pendek karena mereka mempunyai akses bebas ke obat-obatan. Kerasnya hidup dan masalah emosional memang sering datang kepada para seniman. Dan lari kepada obat-obatan adalah hal yang sangat umum dilakukan.

Lalu, mengapa ada begitu banyak kasus headlne kematian pada usia 27? Hal ini mungkin soal penyampaian berita saja. Sudah disebut diatas, memang banyak sih kasus kematian di usia 27, namun itu bukanlah rata-rata yang ada. Pasalnya rata-rata kematian para musisi lelaki adalah di umru 50 (seperti yang diteliti oleh Professor Diana). Tetapi,  karena hal tersebut apabila disambungkan ke ‘teori konspirasi’ adalah sebuah teori yang menarik, konspirasi itu menyebar luas dan diterima mentah oleh masyarakat. Dengan kata lain, umur 27 bukanlah umur mistis.

Howard Sounes, penulis buku 17 Club, menjelaskan kepada USA Today bahwa banyak penggemar merasakan hubungan yang begitu dekat dengan musisi favorit mereka sehingga mereka membutuhkan penjelasan atas kematian idola mereka. Lebih mudah untuk menerima bahwa idola mereka  "bergabung dengan klub" daripada menghadapi kenyataan bahwa para musisi itu hanyalah korban dari kefanaan mereka sendiri.

Baca Juga :

• Dancing Plague : Wabah Menari di Spanyol 1518
• Kasus Killdozer, Pengemudi Tank Ugal-ugalan
• Stanford Prison Experiment
• Anunaki, ras alien yang pernah singgah ke bumi

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

SHARE ARTIKELNYA BRO!