Cerita Horor By Admin
Eps 21 : Doppelganger
Aku kala itu sedang main game di lantai dua tatkala kudengar
kakaku berteriak dari lantai satu. Kuasumsikan dia baru pulang kuliah karena sedari
tadi pagi aku memang dirumah sendirian. Awalnya sih, aku tidak terlalu tertarik
untuk memeriksa. Namun lama kelamaan teriakannya semakin keras. Dia terus
berucap .
“Adik tidak berguna. Sudah
kubilang jangan makan camilanku!”
Sesaat aku diam mencoba memahami. Hah adik? Yang dimaksud
siapa? Adiknya kan hanya aku? Trus aku
kan ada diatas, kenapa dia memarahiku? Lagipula, aneh banget dia marah padaku
di bawah dan tidak kesini? Terlebih, emang
aku makan camilan dia? Enggak kalee.. orang aku puasa.
Karena pikiran-pikiran itu terus menghantui, aku pun
memutuskan untuk turun dan memeriksa apa yang terjadi. Tak lupa aku membawa hp
ku.
Di tangga, aku berpapasan dengan kakakku. Dia terlihat sangat
terkejut melihat aku datang dari lantai dua.
“Ngapain sih berisik banget?” tanyaku padanya.
Dia tidak langsung menjawab, namun dia diam cukup lama.
Seakan dia mencoba memahami sesuatu yang tidak masuk akal.
Dia kemudian berlari ke bawah dengan cepat. Aku mengikutinya
bahkan sampai dia menatap lama pintu kamar mandi. Pintu yang tertutup itu
sepertinya sangat luar biasa dimatanya, pasalnya dia bengong menatapnya dengan
wajah pucat.
Dia kemudian menoleh padaku dan bertanya.
“Dek, kamu dari tadi diatas?” tanyanya yakin.
Aku tentu saja membalasnya dengan tatapan aneh.
“Iya. Aku main game diatas dari tadi siang.” Balasku.
Tanpa meminta persetujuanku, dia pun lantas menarik tanganku
dan menyeretku keluar rumah. Tatkala sudah diluar, dia mengajakku duduk di
trotoar disamping aspal dan menceritakan semuanya.
Dia bercerita bahwa tadi dia melihatku sedang memakan camilan
miliknya sembari duduk di lantai dapur. Kakakku yang marah ini kemudian
membentakku dan memarahiku tadi. Setelahnya, dia melihat aku masuk ke kamar
mandi dan menutup pintunya.
“Ah! Jangan bercanda!”
“Aku serius dek!”
Aku menelan ludah. Aku tidak mau percaya, namun kakaku ini
terlihat sangat serius. Dia kemudian mulai berpendapat tentang kejadian yang
dialaminya baursan. Dia juga menyinggung sebuah artikel yang dibacanya tentang doppelganger.
“Gila ah!” Ujarku.
Karena tidak mau terlarut dengan spekulasi, aku pun pada
akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam rumah dan memeriksa kamar mandi.
“Hei gak usah! Serem tau!” Dia mencegahku seakan dia tidak
mau melihat lagi soosok yang menyerupaiku.
Namun aku hanya menatapnya datar dan memilih beranjak masuk. Aku ingin
mengeceknya sendiri.
Sayang saat aku mencapai pintu, hp yang aku pegang bergetar,
aku mengernyitkan dahi karena itu adalah nomor tak dikenal. Aku menyempatkan
diri untuk mengangkatnya.
“Halo?”
‘Halo, Ham. Kamu
dirumah kan? Kakak mau pulang sebentar lagi dari kampus. Ini pinjem Hp temen.’
Aku langsung kaget menyadari panggilan itu dari kakakku.
Seketika, aku langsung reflek menoleh ke pinggir trotoar tempat dimana aku tadi
duduk.
Sosok kakaku, tidak ada disana.
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Dunia paralel
ReplyDeleteIni yang mau mati kakaknya apa adeknya?
ReplyDelete