Charles Vane dikenal sebagai salah satu kapten bajak laut
paling terampil. Keterampilan navigasi dan berperangnya yang tidak tertandingi,
membuat ia berhasil menjarah banyak kapal. Namun, ia diketahui sering tidak
satu pikiran dengan krunya, yang mana benar-benar menghancurkannya dan mengakhiri
karirnya.
Kisah Bajak Laut
Charles Vane
Hari-hari pembajakannya dimulai pada 1716 ketika ia menjadi
anggota kru di bawah komando Henry Jennings. Jennings, seperti banyak perompak
lainnya, menggerebek kapal dan kamp penyelamat galleon (Jenis Kapal Lauar) Spanyol yang tenggelam, di pantai
Florida timur.
Pada 1718, tepat sebelum Jennings mendapat pengampunan dari
gubernur New Providence yang baru, Woodes
Rogers atas segala kejahatannya, Vane menjadi kapten dan terus berlayar
sendiri. Saat itu, ketika Gubernur Rogers mengirim beberapa kru kapal untuk
menjemput Bajak Laut Jennings yang menyerah. Mereka membawa kapal utama
"Delicia" dan dua kapal perang, "Rose" dan
"Milford"
Vane yang kala itu
masih ada disitu pun tidak suka dengan keputusan Jennings. Dia akhirnya mengajak
beberapa kru yang sependapat dan membawa pergi sebuah kapal perancis hasil
rampokan dan meninggalkan Bajak Laut Jennings untuk memilih tidak ikut diberi
ampunan. Dengan melewati Kapal-kapal milik Gubernur Rogers, Vane berlayar pergi
sambil tertawa.
Dia bahkan melepaskan beberapa tembakan. Itu adalah pesan
yang jelas bahwa Vane tidak akan menerima pengampunan. Rogers yang diprovokasi
mengirim seorang mantan bajak laut, Kapten Benjamin Hornigold untuk memburunya.
Dia dikenal sebagai orang yang selalu berhasil menangkap bajak laut yang
melarikan diri, hampir semua kecuali Vane.
Pasca kejadian itu. Vane pun melanjutkan kegiatannya dalam
merompak. Kapten Vane menjadi cepat terkenal, karena ia menangkap banyak kapal,
menyiksa dan membunuh banyak tahanan. Vane adalah salah satu dari beberapa
perompak pemberani yang tidak menerima pengampunan raja.
Pemburuan Bajak Laut
Charles Vane
Ketika dia berlayar ke Carolina, Vane menangkap kapal perang
besar. Dia menggunakannya sebagai kapal kedua dan mempromosikan Yeart (kru nya) sebagai kapten kapal
itu. Bersama-sama, mereka dengan mudah menjarah banyak kapal. Hadiah terbesar
mereka adalah kapal budak, brigantine dari Afrika dengan 90 budak kulit hitam.
Ketika serangan bajak laut menjadi ancaman terus-menerus,
gubernur Spotswood dari South Carolina menyewa banyak pemburu bajak laut yang handal
untuk menangkap bajak laut sialan itu. Salah satunya adalah kolonel terkenal,
William Rhett, yang nyatanya punya urusan pribadi dengan Vane.
Selama pengejarannya, Rhett menemukan kapal yang telah
dijarah oleh Vane. Awak kapal yang dirampok mengatakan bahwa perompak menuju ke
selatan. Namun Itu hanyalah tipuan.
Kru Vane memberikan informasi palsu kepada awak kapal itu dan
berlayar ke arah sebaliknya. Dengan pergi ke utara, sekali lagi Vane
menghindari pengejarnya. Pada akhirnya, Kolonel Rhett berhasil menyelamatkan
reputasinya dengan menangkap bajak laut buronan lainnya, Stede Bonnet.
Kapten Vane selalu memperlakukan rekan bajak lautnya dengan hormat.
Meskipun Yeates berada di posisi kedua (dibawahnya), ia memutuskan untuk
memberikannya otoritas penuh kepadany karena Vane mempercayainya.
Suatu malam, Yeates dan para pengikutnya membawa pergi salah
satu kapal Vane, dengan sebagian rampasan, pula 90 budak dan melarikan diri.
Perompak yang kecewa terus berlayar bersama dan masih
menyebar teror ke seluruh Carolinas. Meskipun mereka menjarah banyak kapal di
Carolinas, Kapten Vane selalu menghindari kapal-kapal yang berkekuatan tempur
tinggi (karena mungkin dia tau mereka tidak mungkin menang tanpa setengah kru
nya yang diajak kabur Yeates). Sayangnya, hal itu membuat ketidakpuasan awak
kapal tumbuh.
Pada September 1718, ia bertemu teman baiknya, Blackbeard.
Bersama-sama mereka merayakan persatuan mereka dengan mengadakan pesta mabuk
selama seminggu. Bahkan para pedagang dan perempuan dari dekat Bathe Town
didatangkan untuk bergabung dengan mereka. Setelah pesta panjang yang berakhir
pada akhir Oktober, Vane menuju ke New York, dan di sana ia merampok lebih
banyak kapal dan memutuskan untuk kembali ke Carolinas untuk menjual barang.
Kejatuhan Charles Vane
Kejatuhan Charles Vane dimulai pada bulan Maret. Ketika ‘beroperasi’
di Windward Passage antara Kuba dan Hispaniola, ia dan krunya menyerang sebuah
kapal (yang mana mereka memang ‘mengharapkan’ sedikit perlawanan). Sayangnya,
target yang mereka kira kecil ternyata adalah sebuah ‘benteng’ mengapung,
sebuah kapal perang perancis yang penuh dengan persenjataan.
Setelah beberapa tembakan, Vane memutuskan untuk melarikan
diri dari pertempuran. dipimpin oleh jurumudi-nya sendiri, Calico Jack Rackham,
kru menuduhnya pengecut. Rackham mengambil alih kepemimpinan kapal, dan Vane
ditinggalkan di sebuah sekoci bersama beberapa rekan perompak yang masih loyal
kepadanya
Namun Captain Charles Vane adalah orang yang terampil. Pasca
kejadian itu, dia dengan cepat menangkap beberapa kapal kecil dan membangun
kembali armada bajak lautnya.
Sayang, ketika mereka
berada di Teluk Honduras, Badai menghancurkan kapalnya. Hampir seluruh kru
tenggelam. Vane dan korban selamat lainnya entah bagaimana terdampar di sebuah
pulau nelayan kecil. Mereka menunggu kapal apa pun yang akan menyelamatkan
mereka. Sayangnya, si "penyelamatnya" adalah kapal milik mantan letnan
angkatan laut, Kapten Holford, yang mengenal Vane dengan baik.
Dia memenjarakam Vane dan menyerahkannya ke pihak berwenang
di Port Royal. Vane diadili, dinyatakan bersalah dan digantung pada November
1720.
Cerita Berakhir.
Baca Juga :
- Bajak Laut Edward Low, Psikopat diantara Zaman Keemasan
- Penyerbuan Berdarah bajak laut Henry Avery
- Saat kau lolos dari kematian sebanyak 7 kali
- Kisah para Raja Gila di zaman dahulu
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Bajak Laut Charles Vane, si Berani Yang Tidak Beruntung"
Post a Comment