10 Juni 1912, di Vilisca, Iowa. seorang tetangga yang baik
hati bernama Mary Pechkham memperhatikan rumah tetangganya yang biasanya ramai
terasa sangat sepi. Hari menjelang siang dan dia sedikit curiga karena tetangganya, Keluarga Moore, tidak terlihat mulai beraktifitas. Terlepas dari keluarga
Moore yang memiliki banyak anak dan seharusnya jam segini suara mereka sudah
terdengar. Karena penasaran, Mary Peckham pun mencoba mengunjungi rumah
Kediaman Moore, hanya untuk mendapati kalau seluruh pintu rumah mereka masih
terkunci.
Oke Ini Aneh!
Bermodal sebuah kecurigaan, Mary Peckham pun menghubungi
kakak dari keluarga dan menjelaskan situasinya. Sayangnya, mereka mendobrak
pintu hanya untuk mendapati rumah seram penuh mayat yang tergeletak
dimana-mana.
Yap, tadi malam, keluarga Moore barusaja dibantai oleh orang
tak dikenal.
Kasus Axeman
Pasangan Josiah Moore dan Sarah Moore, beserta keempat anak
mereka Herman, Mary, Arthur dan Paul ditemukan meninggal dalam keadaan memiliki
luka tebasan di kepala mereka. Dari ukuran dan bentuk luka tersebut, senjata
pembunuhan yang dipakai adalah sebuah kapak.
Yang paling memilukan adalah ditemukannya juga mayat dua
orang anak bernama Ina dan Lena. Anak keluarga Stilingger yang malam itu diizinkan orang tuanya untuk menginap di
rumah keluarga Moore. Dan yap, nampaknya
hal tersebut adalah keputusan paling buruk yang akan selalu menghantui orang
tua mereka sampai akhir hayat.
sebuah PR untuk pihak berwajib. Singkat cerita TKP pun mulai
diselidiki. Kondisi mayat yang sebagian besar masih ada di tempat tidur
memberikan kesimpulan bahwa pembunuhnya pasti bersembunyi di dalam rumah
(Mungkin loteng/basement) dan menunggu seluruh keluarga tertidur sebelum
melakukan aksinya. Mayat yang paling mengenaskan adalah sang ayah, Josiah Moore
karena dia dikapak di bagian muka. Adapun kesimpulan lain dari polisi adalah
Lena Stilinger, nampaknya sempat melakukan perlawanan, pasalnya dia ditemukan
sedikit jauh dari tempat tidurnya dan terdapat luka di pergelangan tangannya.
Hal yang menarik adalah seluruh cermin di rumah itu ditemukan
tertutup dengan kain. Hal ini kemungkinan besar dilakukan oleh pembunuhnya.
Meskipun tidak diketahui maksudnya apa.
Pelaku
Memang, kasus pembunuhan ini sangat tidak menguntungkan bagi
polisi. Pasalnya dengan bukti-bukti yang ada. Tidak cukup untuk menentukan
siapa pembunuhnya. Namun mereka tetap mengeluarkan perkiraan mereka atas
terduga tersangka. Mereka adalah :
Pendeta Lyn George Jacklyn Kelly, seorang yang baru pertama kalinya
datang ke Vilisca, Iowa. Tepat 1 hari sebelum ditemukannya mayat Keluarga
Moore. Dia menghadiri hari anak di gereja dan sempat melihat pertujukan yang dipersembahkan
oleh Ina dan Lena Stilingger.
Polisi yang awalnya meragukan dia sebagai tersangka pada
akhirnya mempelajari bahwa orang ini ternyata seorang yang memiliki catatan
pedofilia. Dia meninggalkan Iowa pada pagi hari tanggal 10 Juni 1912
menggunakan kereta. Yang mana pada saat itu pasangan kakek nenek yang ada di
kereta meng klaim bahwa mereka
diceritakan oleh Lyn George Jacklyn Kelly,
bahwa dirinya pernah melakukan ‘pembunuhan yang sampai detik itu belum
disadari’ oleh polisi. Dia pun ditangkap.
Tatkala masa tahanan, dia sempat mengaku dua kali tentang
pembunuhan itu namun dia menarik pernyataannya tersebut tepat sebelum sidang. Dalam
sidang, dia dinyatakan bersalah atas pembunuhan, namun hanya pembunuhan Lena
Stilingger saja. Yang lain tidak termasuk. Dalam sidang pertama ini, Hakim
menyatakan bahwa Lyn George Jacklyn Kelly
harus dihukum gantung.
Sayangnya, dalam sidang kedua, Hakim kedua (orang yang
berbeda dari yang pertama) menyatakan kalau Kelly tidak bersalah dan dibebaskan
atas segala Hukuman.
Setelahnya, dia pindah ke Kansas City dan menjalani sisa
hidupnya. Menyimpan segenap kebenaran atas setiap pengakuannya di pengadilan.
Tersangka yang kedua adalah William Mansfield. Statement
ini dikeluarkan detektif Newton Wikerson.
Dalam Laporannya, Wikerson menjelaskan bahwa Mansfield adalah pesuruh dari
Senator Frank Jones.
Hal ini berdasar pada hubungan masa lalu antara Josiah Moore
dan Frank Jones. Sempat diketahui bahwa Josiah Moore pernah bekerja kepada
Frank Jones sebelum akhirnya memutuskan untuk berhenti karena ingin membuka
usaha sendiri. Kedua orang ini sempat cek-cok dalam persaingan bisnis dan
mendorong polisi untuk menyelidiki.
Sedangkan Untuk Wiliam Mansfield. Kesimpulan detektif Newton
Wikerson ini didasari dari pembunuhan yang dilakukan Mansfield terhadap
keluarganya sendiri di Blue Island (Klaim dari Detektif Wikerson, bahwa
Mansfield lah yang membunuh keluarganya sendiri). Pembunuhan itu terjadi
beberapa tahun setelah kematian keluarga Moore. Metodenya sama, yaitu dibantai
menggunakan kapak.
Mansfield ditangkap saat bekerja di tempat pemotongan daging
di Kansas City dan ditahan. Sayangnya, dalam sidangnya. Mansfield berhasil
menunjukkan sebuah bukti berupa slip gaji yang menjelaskan bahwa pada malam
pembunuhan keluarga Moore terjadi, dia sedang bekerja. Hal tersebut membuat
Hakim mengeluarkan keputusan bahwa Mansfield tidak bersalah.
Sayangnya, semua malah berakhir buruk kepada Detektif Newton
Wkerson. Pasalnya atas kejadian itu, Mansfield menuntut balik dan memenangkan
tuntutannya. Dia Mendapat uang kompensasi sebesar 2250 US dollar. (Sfx : Counter Attack)
Terlepas dari banyaknya korban. Namun belum ada tersangka
resmi yang ditetapkan. Sampai hari ini, kebenaran dari Kasus Pembunuhan yang
terjadi di rumah keluarga Moore masih misteri.
(Properti Keluarga Moore, kini menjadi museum)
Baca Juga :
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Kasus Pembunuhan Axeman si Manusia Kapak"
Post a Comment