Berbicara
tentang perang dagang. Setiap perusahaan atau penjual berusaha menjual produk
paling bagus agar dapat memuaskan pembeli. Semakin baik produknya, maka semakin
besar kemungkinan pembeli tertarik.
Tahun
1925, ide tersebut dibawa ke ‘level selanjutnya’ oleh orang bernama Victor
Lustig. Dalam otaknya yang random dan aksinya yang random pula, dia berpikir
dalam hati “Ah anjir, Menara Eiffel bagus
juga nih. Gw Jual ah.”
Siapa Victor Lustig?
Sebenarnya
orang yang menjual menara Eiffel ini nama asli nya tidak pernah diketahui.
Namun dia sendiri lebih suka dikenal sebagai ‘Count Victor Lustig’
Dia
adalah seorang lelaki yang lahir di Cekslowakia. Sepanjang hidupnya,
kesehariannya memang menipu. Kala peperangan pecah di Eropa, dia melakukan
migrasi ke daratan Amerika, disana dia juga menipu berbagai bank dan orang kaya
demi kesenangannya. Satu
dari sekian trik penipuan yang paling terkenal dari Victor Lustig adalah Kotak Uang
(Lustig Moneybox)
Jadi
kotak tersebut pada dasarnya adalah alat pencetak uang. Kotak itu Victor klaim
dapat menyetak persis lembaran uang yang dimasukkan ke dalammnya. Intinya, itu
adalah mesin fotocopy.
Victor
bahkan mendemonstrasikan cara kerja kotak uang tersebut di hadapan orang-orang
kaya. Dan benar saja, saat dipraktekkan, uang lembaran 100 dollar Amerika
keluar berlipat ganda menjadi 200 dollar. 200 menjadi 400 dan seterusnya.
Hal
itu tentu langsung membuat orang-orang berduit tertarik untuk menawar mesin
tersebut. Namun Victor adalah orang cerdas, dia tentu saja ‘tidak mau’ menjual
mesinnya itu kepada siapapun. Well, setidaknya sampai ada orang yang mau
membayar 30.000 dollar.
Orang-orang
kaya yang membeli mesin itu, mereka membayar dengan harga tinggi karena Victor
bilang, mesin itu akan terus memproduksi uang dalam waktu 6 jam. Detik ini
lembaran 100 dolar keluar, 6 jam kemudian 100, 6 jam kemudian 100 lagi begitu
seterusnya sampai datangnya dajjal.
Ternyata
realitanya, selama 12 jam mesin itu memang benar mengeluarkan 200 dollar, namun
6 jam lagi yang keluar hanya kertas kosong, 6 jam lagi kertas kosong dan
seterusnya. Saat
itulah saat mereka tau kalau mereka ditipu. Sayang 12 jam adalah waktu yang
cukup untuk Victor Lustig kabur.
Baca Juga :
Baca Juga :
- Phantom Barber, saat memotong rambut berubah kriminal
- Kasus CoinCheck, 7 triliun yang ipanen Hacker
- Kasus Peretasan Sony Picture, by Kim Jong-Un
Victor Lustig yang Menjual Menara
Eiffel.
Tahun
1925, tatkala dia sedang ada di Perancis, dia mendapatkan berita bagaimana
Menara Eiffel yang kala itu masih baru selesai dibangun sangat memakan banyak
biaya untuk perawatannya. Dalam pikirannya, itu adalah sebuah obyekan baru yang bisa dia dia gunakan
untuk menipu.
Penipuannya
itu dia mulai dengan membuat dokumen-dokumen palsu. Dia kemudian mengundang 6
perusahaan daur ulang besi bekas ke sebuah pertemuan tertutup. Dalam pertemuan
tersebut dia mengaku sebagai perwakilan menteri pembangunan yang bertanggung
jawab atas pengelolaan menara Eiffel. Dalam rapat tersebut, dia menjelaskan
bagaimana menara Eiffel sangat tidak produktif karena biaya perawatannya yang
sangat mahal. Oleh karena itu pemerintah memutuskan untuk merobohkannya dan
besi dari menara tersebut akan dijual.
‘Penjualan
Fiktif’ tersebut berhasil dilakukan karena seorang bernama Andre Poisson
memperlihatkan ketertarikan untuk membeli setiap lempengan besi dari menara
Eiffel. Sayangnya saat uang sudah diberikan ke Victor Lustig, alih-alih boleh
segera merobohkan menara Eiffel, Andre Poisson dan para kontraktornya pada
akhirnya mengetahui fakta kalau mereka ditipu dan Victor sudah kabur.
Victor
kala itu sudah pergi ke Austria saat para kontraktor kebingungan diantara alat
berat yang dihalang-halangi masuk ke kompleks menara Eiffel.
Bodohnya,
pasca kejadian itu, Victor kembali ke Perancis dan lagi-lagi melakukan sistem penipuan yang sama. Dan bak tidak belajar dari pengalaman,
lagi-lagi salah seorang warga perancis kembali tertipu.
Yap,
Viktor Lustig adalah satu-satunya orang yang berhasil menjual menara Eiffel
sebanyak 2 kali. Bahkan kasus kriminal ini tidak pernah dilaporkan ke polisi,
well, mungkin karena korbannya merasa sangat malu ditipu dengan trik bodoh
seperti itu.
Akhir Cerita Victor Lustig.
Pasca
penjualannya yang ke 2, Victor menolak hasrat melakukan penjualan Menara Eiffel
untuk ketiga kalinya. Alih-alih, dia malah kabur ke Amerika dan menjalani
kehidupan disana.
Bergabung
dengan sindikat kriminal, dia kembali melakukan penipuan di Amerika. Kala itu
dia melakukan pencetakan uang palsu besar-besaran di negara Paman Sam tersebut.
Operasi
pemalsuan tersebut berjalan sukses selama 5 tahun sebelum akhirnya dia
ditangkap. Kala itu bahkan masyarakat yang sudah bisa membedkan uang asli dan
palsu memberi julukan kepada uang palsu dengan sebutan “Uang Lustig”
10
Mei 1935, Victor Lustig tertangkap di New York dan didakwa dengan tuduhan
pemalsuan. Sehari sebelum sidang hukumannya, dia sempat memalsukan kondisi
kesehatannya dan mengaku kalau dia sakit. Hal itu mengarah kepada upayanya
untuk kabur dan kembali menghilang.
Sayang 27 Hari kemudian dia kembali tertangkap di Pitsburgh, Pennsylvania. Dia kemudian divonis dengan hukuman 15 tahun penjara di penjara Legendaris Alcatraz. Victor Lustig meninggal pada 9 maret 1947 karena Pneumonia. Di Umurnya yang ke 57.
Sayang 27 Hari kemudian dia kembali tertangkap di Pitsburgh, Pennsylvania. Dia kemudian divonis dengan hukuman 15 tahun penjara di penjara Legendaris Alcatraz. Victor Lustig meninggal pada 9 maret 1947 karena Pneumonia. Di Umurnya yang ke 57.
(Count Victor Lustig, Orang yang berhasil menjual Menara Eiffel 2x)
Baca Juga :
- Kasus Dr. Chaos, si “Supervillain” dunia nyata
- Kasus Inspektur kesehatan, perampokan berjung pembantaian
- Koleksi Riddle – 101+ Riddle Bahasa Indonesia
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Victor Lustig, Penipu yang berhasil Menjual Menara Eiffel"
Post a Comment