Tahun 1935, Erwin Schrodinger melakukan
eksperimen memasukan seekor kucing ke dalam sebuah kotak. Bersama dengan Kucing
tersebut, dimasukannya sebotol racun yang sangat mematikan. Saking mematikannya,
apabila racun itu tumpah maka kucing yang ada di dalam kotak pun akan mati
seketika.
Pertanyaannya. Saat botol racun dan kucing sudah
ada di dalam. Apakah kucing itu akan mati? Kemungkinan jawabannya dibagi
menjadi dua :
- Iya, Kucing akan mati apabila dia memecahkan botol racun tersebut
- Tidak, Kucing tidak mati apabila dia tidak memecahkan botol racun tersebut.
Lantas bagaimana cara kita menemukan jawaban yang benar? Tentu saja dengan cara memeriksa isi kotak tersebut. Dengan begitu, kita akan tau jawabannya.
Sebut saja kita memasukkan kucing dan racun
secara bersamaan, dan kita kemudian menunggu 20 menit. Setelah menunggu 20
menit, lalu kita memutuskan untuk membuka kotak tersebut, dan yap. Disitulah
kita akan tau jawabannya. Jawabannya adalah satu diantara dua kemungkinan diatas.
Paradox
Kucing Schrodinger
Sayangnya, selama 20 menit kita menunggu, kita
tidak akan tau jawaban pastinya. Dengan kata lain. Kucing itu bisa Hidup bisa
mati.
Nah, dalam kasus ini lah Erwin Schrodinger
menjelaskan tentang Paradox. Jadi dalam penjelasannya, dia mengatakan bahawa
dalam waktu 20 menit tanpa pengawasan tersebut, kucing yang ada di dalam kotak
terbagi menjadi dua realita yang berbeda. Realita dia mati dan realita dia
hidup.
Dengan kata lain, kucing tersebut Hidup dan mati
secara bersamaan sampai kita
menemukan jawabannya tatkala kita membuka kotak tersebut. Inilah yang dinamakan
Paradox Kucing Schrodinger. Paradox yang menyebutkan bahwa “Dua realita terjadi sampai kita melakukan upaya pengawasan”
(Uji Model Eksperimen Kucing Schrodinger. Source : RMS blog)
Ini adalah sebuah paradox yang sangat populer,
pasalnya dalam teorinya, paradox kucing Schrodinger dapat dijadikan upaya dalam
menjelaskan dunia pararel.
Dunia
Pararel Kucing Schrodinger
Yang dimaksud menjelaskan bukan membuktikan keberadaan dunia pararel
loh ya. Tapi menjelaskan tentang realita dunia pararel. Ini kembali ke
probabilitas.
Apakah dunia pararel itu ada? Semisal kita
menggunakan paradox Kucing Schrodinger untuk menjawab pertanyaan ini maka
jawabannya adalah Dunia Pararel secara
bersamaan itu ada dan tidak ada, sampai kita mendapatkan
bukti konkrit yang menguatkan salah satu kemungkinan tersebut.
Jadi di detik ini, teori konspirasi yang
mengatakan kalau dunia pararel itu ada. Itu adalah benar. Sedangkan orang-orang skeptis yang mengatakan kalau dunia
pararel itu tidak ada, mereka juga benar.
Itulah inti dari Paradox Kucing Schrodinger.
Sebuah
Cerita...
Sayang jika kita memperluas pandangan kita dalam
menjelaskan sesuatu berdasarkan teori kucing schrodinger, kita akan mendapatkan
sebuah paranoid yang menakutkan. Hm kau tidak percaya? Oke, admin ceritakan
sebuah kisah..
Anggap saja kisah ini berkisah tentang seorang
gadis bernama Nina, setiap malam dia menyisir rambut di depan cermin sembari
berkidung (menyanyi). Posisi cermin yang bersebelahan dengan tempat tidur
membuat Nina tidak bisa melihat pantulan dirinya saat dia rebahan di kasur dan
menghadap sebelah kiri.
Setiap malam, saat Nina tidur dan menghadap kiri,
pantulan dirinya akan berdiri dan memutar kepalanya 180 derajat, pantulannya
itu kemudian akan lompat-lompat di tempat tidur dan membentur-benturkan
kepalanya ke tembok. Padahal, Nina sedang tidur.
Pantulan tersebut kemudian akan semalaman menatap
Nina, tersenyum aneh sembari sesekali tertawa tanpa suara. Dia terus menatap
Nina sampai dia menyadari Nina akan bangun dipagi hari, saat itulah dia akan
kembali menirukan gerakan Nina. Cara pantulan itu menyembunyikan kesadarannya
sangat hebat, karena saat dia bertatapan dengan Nina, dia akan menirukan setiap
hal yang dilakukan Nina.
Alasan Nina tidak tau kalau disetiap malam
pantulan dirinya berubah gila adalah karena dia tidak pernah melihatnya secara langsung. Setiap dia bercermin,
pantulannya nampak biasa saja, saat dia tidak melihat itulah saat pantulannya
bertingkah bukan seperti manusia.
Sampai detik ini, Nina tidak pernah tau kalau
pantulan dirinya di cermin memiliki kesadaran sendiri. Yah.. Bagi Nina, itu
hanyalah pantulan dirinya di cermin, karena dia memilih beranggapan bahwa saat saat dia tidur, maka pantulan
dirinya juga ikut tidur. Tamat.
Bagaimana? Apakah cerita diatas menakutkan? Sekarang..
Coba bayangkan kalau Nina itu adalah dirimu.
Baca Juga :
- Fermi Paradox, Ada miliaran planet kok kita cuman sendiri?
- Tylenol Murder, Kasus keracunan sianida paling parah
- Misteri kapal Hantu SS. Ourang Medan.
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
jadi kalo ada 1000 cermin, akan ada 1000 dunia paralel. setiap cermin mengkloning diriku. bukankan pembuat cermin juga ada didalamnya? paradox masih absurd...
ReplyDeleteYah namanya paradox kan.. Adalah argumen yang saling berbantahan.. Tidak ada kesimpulan, karena jika dipikir seperti apa pun, paradox tidak akan pernah masuk akal..
Delete