Kalian
pernah membaca buku berjudul “An Adventure” atau belum? Jika belum, berarti
anda melewatkan sebuah kisah perjalanan astral dari dua orang yang mengaku
pernah menembus waktu.
An
adventure adalah sebuah buku yang ditulis oleh Charlote Anne Moberly dan
Elanor Jordain yang menceritakan pengalaman mereka saat mereka mengunjungi
Istana Versailles di Prancis pada tahun 1901. Oke, jika itu adalah cerita penuh
khayalan layaknya cerita Narnia sih, kayaknya gak terlalu menarik. Namun
apabila mereka meng klaim kalau cerita tersebut berdasar kepada kejadian asli,
bagaimana?
Perjalanan Waktu Charlotte dan Elanor
Dikutip
dari bukunya, Tahun 1901 adalah saat dimana Charlotte dan Elanor sedang
melakukan perjalanan keliling Eropa. Tatkala sedang berada di paris, mereka
menyempatkan diri untuk berkunjung ke Istana Versailles.
Dalam
kunjungannya tersebut, mereka bersama rombongan besar turis yang dipandu oleh guide wisata, diajak berkeliling untuk
melihat-lihat kemegahan kompleks istana Versailles. Istana Versailes juga
dikenal sebagai simbol kekuasaan Absolut raja Perancis. Istana ini merupakan
pusat kekuatan politik perancis pada tahun 1682-1789.
Dalam
wisatanya, mereka mengikuti turis yang lain sebelum akhirnya mereka memutuskan
untuk keluar dari rombongan. Alasan mereka keluar adalah karena mereka ingin
melihat kemegahan Grand Petit Trianon, sebuah kompleks tempat tinggal yang dulu
ditinggali oleh Raja Louis XIV.
(Kompleks Grand Petit Trianon)
Sayangnya
sesampainya mereka di Petit Trianon, mereka mendapati tempat itu ditutup untuk
umum, jadi mereka tidak bisa masuk sama sekali. Mereka yang kebingungan pada
akhirnya memutuskan untuk kembali dan bergabung ke rombongan para turis. Saat
mereka melewati taman bunga, itulah saat suasana mulai aneh.
Awalnya
mereka berjalan diantara taman, mereka berputar-putar mengitari kompleks taman
bunga itu untuk mencari para rombongan. Sayangnya, alih-alih menemukan para
rombongan, yang mereka temukan malah sebuah taman yang sangat asing. Mereka
sepenuhnya tersesat dan tidak tau arah. Semakin mereka berjalan, semakin mereka
berada di tempat yang tidak mereka kenali.
Mereka
sempat berpikir kalau taman itu mungkin saja komplek yang terlarang untuk
turis, itulah kenapa tidak tercantum di buku panduan. Namun keadaan aneh
semakin mereka rasakan saat mereka melihat sebuah pondok bergaya kuno (lebih
kuno dari masa itu), lengkap dengan beberapa alat pembajak sawah didepannya.
Karena
di depan pondok itu ada dua orang yang sedang beristirahat, Charlotte dan
Elanor pun menanyakan arah kepada mereka. Mereka bertanya arah kembali ke Grand
Petit Trianon. Kedua orang asing itu menjelaskan jalan kepada Charlote dan
Elanor. Saat mereka sudah mendapatkan informasi, kedua perempuan itu pun lantas
bergegas untuk kembali. Disela perjalanan, keanehan terjadi lagi. Pasalnya
Elanor menunjuk sebuah rumah yang terdapat anak kecil didepannya, sayangnya
Charlotte tidak melihat rumah yang ditunjuk oleh Elanor, apalagi anak kecil.
Singkat
cerita, perjalanan mereka mengarahkan mereka ke sebuah jalan setapak. Jalan ini
masih terlihat asing. Disela perjalanan, mereka mengobrol tentang beberapa
orang yang mereka lihat sepanjang perjalanan. Bagaimana pakaian mereka yang
terlalu kuno dan tidak lazim lagi jika dipakai di zaman itu. Mereka bahkan
ditegur oleh seorang pria tinggi yang mengenakan sombrero. Pria itu mengatakan
kalau mereka ingin ke Petit Trianon, mereka salah jalan. Pria tersebut
memberikan arahan ke jalan yang benar.
Perjalanan
mereka cukup memakan waktu. Pada akhirnya, mereka bisa kembali ke taman bunga
dengan melewati sebuah jembatan kecil. Tatkala mereka berada di jembatan
tersebut, gantian Charlotte kali ini yang bersikap aneh, dia mengatakan bahwa
ada seorang perempuan berpakaian gaun dengan syal hijau pucat di jembatan namun
Elanor kali ini yang tidak bisa melihatnya.
Setelah
melewati jembatan itu, mereka bisa melihat bangunan Grand Petit Trianon. Mereka
mengitari bangunan tersebut sebelum pada akhirnya bisa kembali ke tempat mereka
semula.
Baca Juga :
Baca Juga :
Pasca Pengalaman mereka
Mungkin
jika dipotong disini cerita ini akah seperti cerita yang biasa-biasa saja.
Namun pasca kejadian itu, Elanor dan Charlotte menyadari sesuatu. Saat mereka
menanyakan tentang jembatan yang mereka lewati kepad Guide, guide mengatakan
kalau di kompleks tersebut sudah tidak ada konstruksi jembatan dan jembatan
yang mereka maksud hanya ada di tahun 1789.
Yang
paling membingungkan adalah saat Elanor dan Charlotte tengah melihat-lihat
lukisan Adolf Ulrik Weltmuller pasca kejadian itu, Charlotte tertegun karena
menyadari lukisan itu menggambarkan sosok gadis yang dia lihat di jembatan yag
mereka lewati. Itu adalah Lukisan Marie
Antoinette Istri dari Raja Louis XVI yang meninggal pada tahun 1793.
(Marie Antoinette)
Ada
dua sisi penjelasan yang digunakan orang-orang untuk menjelaskan pengalaman
mereka berdua di Istana Versailles. Yang pertama adalah bahwa mereka berbohong tentang pengalaman mereka,
mempertimbangkan keduanya, Charlotte dan Elanor adalah orang-orang terpelajar
yang dianggap “pintar” dlam mengarang cerita.
Sedangkan
yang kedua adalah mereka mengalami fenomena Time Slip, dan tersesat selama beberapa saat di dalam pusaran waktu
yang bergesek dengan masa lalu. Apapun itu, cerita mereka tercantum dalam buku
yang mereka tinggalkan sebelum mereka meninggal. Buku tersebut berjudul An
Adventure.
Menurut
kalian bagaimana?
(Buku An Adventure)
Baca Juga :
- Kasus Phantom Barber, Pemotong rambut Misterius
- Victor Lustig, penipu yang berhasil menjual menara Eiffel
- Tylenol Murder, Pembantaian Sianida Terbesar Sepanjang Sejarah
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "An Adventure, Buku tentang Perjalanan Menembus Waktu"
Post a Comment